Dampak Negatif jika Istri Marah Pada Suami, Bisa Halangi Keberkahan Hidup

Dampak Negatif jika Istri Marah Pada Suami, Bisa Halangi Keberkahan Hidup

Devi Setya - detikHikmah
Kamis, 29 Des 2022 13:45 WIB
Gossips Concept. Cheerful arab guy whispering something into his muslim girlfriends ear, millennial man sharing secret with islamic woman in hijab, having fun over grey studio background, free space
ilustrasi pasangan suami istri yang rukun tanpa marah Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio
Jakarta -

Islam menganjurkan umatnya untuk menikah agar bisa mewujudkan keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah. Lantas bagaimana hukumnya jika pasangan suami atau istri marah terhadap satu sama lain ketika menghadapi masalah?

Rasulullah SAW bersabda tentang pernikahan:

"Nikah adalah sunnahku, barang siapa membenci sunnahku maka ia tidak termasuk golonganku." (HR. Tirmidzi)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banyak ayat Al-Quran yang membahas tentang keutamaan menikah. Seseorang yang menikah karena mengharapkan ridho dari Allah SWT maka akan dimudahkan urusannya dalam membina rumah tangga. Menikah juga bertujuan untuk membuat rasa tentram dan aman bagi suami ataupun istri.

Sebagaimana termaktub dalam surat Ar-Rum ayat 21:

ADVERTISEMENT


وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Arab-Latin: Wa min āyātihī an khalaqa lakum min anfusikum azwājal litaskunū ilaihā wa ja'ala bainakum mawaddataw wa raḥmah, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yatafakkarụn

Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

Dalam ikatan pernikahan, sebenarnya tidak ada kecenderungan kekuasaan antara laki-laki atas perempuan ataupun sebaliknya. Namun keduanya harus saling bersama-sama membangun dan mengarungi bahtera rumah tangga menuju ridho Allah SWT.

Dampak Negatif Istri yang Marah kepada Suami

Mengutip buku Akibat-Akibat Fatal Marah Kepada Suami oleh Abdurrahman Sandriyanie W., dalam kehidupan rumah tangga kerap ditemui berbagai permasalahan. Ketika menjumpai perbedaan pendapat atau berselisih atas sesuatu, hendaknya diselesaikan dengan kepala dingin.

Amarah adalah tabiat buruk manusia yang kerap muncul dalam kehidupan rumah tangga. Ketika satu kali amarah dibiarkan, maka hal ini akan menjadi pemicu dari amarah-amarah lainnya di kemudian hari.

Bagi seorang istri, amarah yang meluap-luap terkadang akan berdampak panjang. Baik suami, maupun istri sebaiknya saling berkaca ketika menghadapi sebuah masalah.

Bagi seorang suami yang beriman, sudah sepatutnya bersikap baik kepada sang istri. Ingatkan untuk tetap tenang agar emosi tidak menguasai pikiran. Sesungguhnya seorang suami terbaik adalah yang bersikap lemah lembut pada istrinya

Dari Abu Hurairah (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya dan orang yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya terhadap istrinya (HR at-Tirmidzi).

Dampak Negatif dari Marahnya Istri

1. Menghalangi Keberkahan Hidup

Dalam Islam, keberkahan berarti ziyadatul khair yakni bertambahnya kebaikan. Keberkahan dalam pernikahan maka akan bermanfaat bagi kebahagiaan yang hakiki, meliputi kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Ketika amarah telah menguasai diri, maka disitulah celah setan menggoda umat manusia. Setiap kali menjumpai permasalahan maka akan langsung timbul perasaan kesal yang mengundang amarah. Hal inilah yang mengurangi keberkahan sebuah hubungan rumah tangga.

2. Masuk Golongan Kufur Nikmat

Asma' binti Yazid al-Anshariyah Ra.menceritakan bahwa ketika ia sedang duduk bersama orang-orang sebayanya, Rasulullah SAW lewat dan mengucapkan salam kepada mereka.

Kemudian, beliau bersabda, "Waspadalah kalian, jangan mengingkari orang-orang yang telah memberikan kenikmatan."

Selanjutnya Asma' bertanya, "Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan pengingkaran terhadap orang-orang yang memberi kenikmatan?"

"Bisa jadi di antara kalian (perempuan) lama menjanda, lalu Allah menganugerahi suami, dan memberi anak, tetapi ia sangat marah dan mengingkari nikmat. Ia berkata, 'Aku tidak mendapatkan satu kebaikan apapun darimu." (HR. Bukhari dan Ahmad)

Melalui hadits ini, Rasulullah mengingatkan kaum perempuan dan para istri untuk tidak selalu mengedepankan rasa marah. Keberadaan suami di sisi istrinya merupakan anugerah yang harus disyukuri. Demikian pula sebaliknya, sebagai suami juga wajib menjadikan istrinya sebagai pasangan hidup yang istimewa.

3. Mengganjal Khusyuknya Ibadah

Seseorang akan menjalani ibadah yang khusyuk karena perasaan yang ikhlas dan lapang mengharapkan keberkahan. Bila ada perasaan amarah mengganjal di hati, maka hal ini dikhawatirkan bisa mengganggu jalannya ibadah.

Jalan untuk mencapai kekhusyukan dalam beribadah yakni melalui akhlak yang baik terhadap sesama. Hindari perselisihan dan amarah sekecil apapun agar ibadah tidak ternodai dengan penyakit hati.




(dvs/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads