Arab Saudi menegaskan kembali perannya dalam mendukung perdamaian dunia lewat keikutsertaannya di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Partisipasi ini disebut membawa pesan perdamaian dan keadilan.
Menurut laporan Saudi Press Agency (SPA), Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan bin Abdullah mengatakan bahwa peran Arab Saudi di forum ini tidak lepas dari tradisi panjang Kerajaan Arab Saudi dalam memperjuangkan penyelesaian konflik secara damai dan mendorong dialog antarbangsa.
Pangeran Faisal bin Farhan menjelaskan bahwa sejak berdiri hingga kini, Kerajaan Arab Saudi selalu berada di garis depan untuk memperjuangkan stabilitas, termasuk pada masa kepemimpinan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rangka memperingati 80 tahun berdirinya PBB, ia mengingatkan bahwa Arab Saudi punya sejarah penting sejak awal terbentuknya organisasi global tersebut.
"Kerajaan Arab Saudi adalah salah satu negara pendiri PBB pada tahun 1945 dan ikut serta dalam konferensi pertamanya. Arab Saudi juga termasuk negara terdepan dengan catatan istimewa dalam penyelesaian konflik dan pembangunan perdamaian melalui upaya mediasi yang dilakukan, berkat keputusan bijak dan hubungan seimbang dengan berbagai pihak, sehingga menjadikan Kerajaan sebagai mediator internasional yang dipercaya oleh komunitas dunia," ujarnya kepada SPA, dikutip Minggu (21/9/2025).
Ia juga menekankan bahwa komitmen itu terus diwujudkan melalui langkah nyata di berbagai bidang.
"Kerajaan berkomitmen untuk menerjemahkan Piagam PBB ke dalam kenyataan, dengan menegakkan penghormatan terhadap hukum internasional, menjaga perdamaian serta keamanan dunia, dan mendukung kerja sama multilateral di berbagai bidang," tambahnya.
Selain menyoroti peran global, Pangeran Faisal menegaskan posisi Arab Saudi terhadap isu Palestina. Ia menyebut bahwa penderitaan rakyat Palestina harus segera diakhiri dan kekerasan yang terus berulang tidak boleh dibiarkan. Menurutnya, Palestina selalu menjadi prioritas utama Arab Saudi dalam setiap pertemuan internasional.
"Kerajaan akan terus berupaya mencapai solusi yang adil, dimulai dengan berdirinya Negara Palestina yang merdeka hingga terciptanya perdamaian regional yang menyeluruh dan berkelanjutan," ia menekankan.
SPA menyebut partisipasi Arab Saudi di Sidang Umum PBB tahun ini memperlihatkan tekad Kerajaan Arab Saudi untuk tetap konsisten mendorong stabilitas global, memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina, dan menjaga komitmen sebagai negara pendiri PBB yang aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia.
(inf/erd)
Komentar Terbanyak
Ribuan Orang Teken Petisi Copot Gus Yahya dari MWA UI
142 Negara PBB Setuju Palestina Merdeka tapi Gaza Terus Digempur Israel
KTT Darurat Arab-Islam di Doha Kecam Serangan Israel, Hasilkan 25 Poin Komunike