Cara mandi wajib setelah haid yang benar perlu dilakukan sebagai wujud memenuhi syarat sah mengerjakan salat. Sebab, haid juga termasuk dalam hadats besar yang perlu disucikan.
Haid atau menstruasi sendiri siklus biologi bagi semua perempuan yang tubuhnya memasuki usia dewasa. Sementara menurut istilah syara', haid disebut sebagai darah yang keluar dari ujung rahim perempuan ketika dia dalam keadaan sehat, bukan semasa melahirkan bayi atau semasa sakit.
Menurut Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhail dalam Fiqih Islam Wa Adillatuhu, ada perkara inti dalam mandi wajib yang sekurang-kurangnya dapat mensucikan keadaan hadats. Mandi wajib harus diawali dengan niat dan mengalirkan air ke seluruh tubuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, umat muslim tentunya lebih memilih untuk meraih kesempurnaan amalan dan menjalankan sunnah dari Rasulullah SAW. Berikut cara mandi wajib setelah haid yang benari sesuai dengan keterangan dari sunnah Rasulullah SAW.
Cara Mandi Wajib Setelah Haid yang Benar Menurut Islam
1. Membaca niat mandi wajib terlebih dahulu dengan bacaan:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitul ghusla lifraf il hadatsil akbari minal haidil lillahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta'ala."
2. Bersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali.
3. Bersihkan kotoran yang menempel di sekitar tempat yang tersembunyi dengan tangan kiri.
4. Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan sabun dan bilas hingga bersih.
5. Lakukan gerakan wudhu yang sempurna seperti ketika kita akan sholat dimulai dari membasuh tangan sampai membasuh kaki.
6. Masukkan tangan ke dalam air, kemudian sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan sampai menyentuh kulit kepala. Jika sudah, guyur kepala dengan air sebanyak 3 kali. Pastikan pangkal rambut juga terkena air.
7. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyur air. Dimulai dari sisi kanan lalu lanjutkan ke tubuh sisi kiri.
8. Saat menjalankan mandi junub, pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan.
Selain memerhatikan cara mandi wajib setelah haid yang benar, perlu juga menerapkan rukun dalam mandi wajib. Seperti, dimulai dari niat dalam hati yang bersamaan dengan menyiram air ke seluruh tubuh.
Kemudian, dilanjutkan dengan menyiram air ke seluruh tubuh. Mulai dari kulit maupun rambut secara merata.
Haid termasuk dalam kategori hadats besar. Hal ini diterangkan dalam surah Al Baqarah ayat 222 yang berbunyi:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya: "Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah suatu kotoran," Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."
Aturan mandi wajib setelah haid bagi wanita juga secara tegas termaktub dalam salah satu riwayat hadits Rasulullah SAW. Beliau bersabda:
فَإِذَا أَقْبَلَتِ الْحَيْضَةُ فَدَعِى الصَّلاَةَ وَإِذَا أَدْبَرَتْ فَاغْسِلِى عَنْكِ الدَّمَ وَصَلِّى
Artinya: "Apabila kamu datang haid hendaklah kamu meninggalkan salat. Apabila darah haid berhenti, hendaklah kamu mandi dan mendirikan salat," (HR Bukhari).
Tidak hanya haid, bagi wanita juga berlaku sejumlah sebab lain dikenakannya kewajiban cara mandi wajib yang benar. Sebab-sebab yang dimaksud di antaranya yakni, nifas, melahirkan (wiladah), dan bertemunya dua kemaluan.
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina