Kisah Nabi Nuh AS Berdakwah Hampir Satu Abad kepada Bani Rasib

Kisah Nabi Nuh AS Berdakwah Hampir Satu Abad kepada Bani Rasib

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Minggu, 09 Nov 2025 06:00 WIB
Nabi Nuh
Kaligrafi Nabi Nuh AS (Foto: Ilustrasi oleh Mindra Purnomo)
Jakarta -

Nabi Nuh AS adalah satu dari 25 nabi dan rasul yang kisahnya diabadikan dalam Al-Qur'an. Ia berdakwah selama 950 tahun kepada bani Rasib, kaum yang terkenal congkak dan zalim.

Dilansir dari buku Mutiara Kisah 25 Nabi dan Rasul oleh M Arief Hakim, kaum Nuh AS terlena akan kekayaan yang diberikan Allah SWT. Mereka memandang harta sebagai satu-satunya tolak ukur yang bisa mengangkat martabat dan harga diri manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada masa Nabi Nuh AS, kaum fakir miskin sangat diremehkan dan ditindas. Meski demikian, Nuh AS berdakwah tanpa henti agar kaumnya kembali ke jalan yang benar.

Dilansir dari Qashash Anbiya oleh Ibnu Katsir terjemahan Dudi Rosyadi, Nabi Nuh AS diutus menghapus kesesatan dan kegelapan kaumnya. Selain zalim, bani Rasib juga menyembah berhala.

ADVERTISEMENT

Allah SWT berfirman dalam surah Al Ankabut ayat 14,

وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَلَبِثَ فِيْهِمْ اَلْفَ سَنَةٍ اِلَّا خَمْسِيْنَ عَامًا ۗفَاَخَذَهُمُ الطُّوْفَانُ وَهُمْ ظٰلِمُوْنَ ١٤

Artinya: "Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian, mereka dilanda banjir besar dalam keadaan sebagai orang-orang zalim."

Ratusan tahun dihabiskan oleh sang nabi untuk membawa kaumnya ke jalan yang benar. Bahkan, setiap satu generasi berlalu, mereka berpesan agar tidak mengikuti ajaran yang dibagikan oleh Nabi Nuh AS.

"Setiap kali satu generasi berlalu, maka berpesan kepada generasi berikutnya agar tidak beriman kepada Nuh, arus meemrangi dan menentangnya," tulis Ibnu Katsir.

Merasa putus asa, Nuh As lantas berdoa kepada Allah SWT. Doanya tercantum dalam surah Asy Syu'ara ayat 117-118 yang berbunyi,

قَالَ رَبِّ اِنَّ قَوْمِيْ كَذَّبُوْنِۖ ١١٧ فَافْتَحْ بَيْنِيْ وَبَيْنَهُمْ فَتْحًا وَّنَجِّنِيْ وَمَنْ مَّعِيَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ ١١٨

Artinya: "Dia (Nuh) berkata, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakanku. Maka, berilah keputusan antara aku dan mereka serta selamatkanlah aku dan orang-orang mukmin bersamaku."

Lalu, Sang Khalik memerintahkan Nabi Nuh As membuat bahtera yang digunakan untuk menyelamatkan beliau serta orang-orang mukmin dari azab yang akan dilimpahkan-Nya. Selama membuat bahtera itu, bani Rasib yang tak beriman kerap mencemooh Nuh AS.

Walau begitu, hal tersebut tak membuat Nuh AS dan kaumnya berkecil hati. Mereka bahkan semakin giat membangun bahtera besar itu.

Setelah bahtera tersebut rampung, Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh AS memasukkan hewan dengan berpasang-pasangan, beserta orang mukmin ke dalam kapal. Sang Khalik menepati janjinya, timbul banjir dahsyat yang menyebabkan bani Rasib terombang-ambing.

Banjir itu bahkan dikatakan belum pernah terjadi di bumi sebelumnya saking dahsyatnya. Allah SWT juga memerintahkan bumi untuk mengeluarkan air dari segala penjuru hingga seluruh permukaan bumi tertutup air.

Kaum Nabi Nuh AS yang tidak beriman lenyap oleh banjir tersebut. Menurut pendapat Ibnu Ishaq, banjir tersebut berlangsung selama dua tahun, dua bulan, 26 hari sebelum Allah SWT memerintahkan Nuh AS untuk turun dari bahteranya.

Setelah semuanya normal, kaum Nuh AS turun dari kapal dan bersyukur kepada Sang Khalik. Peristiwa banjir dahsyat itu bahkan menewaskan anak Nabi Nuh AS, yaitu Kan'an yang enggan beriman.

Wallahu a'lam.




(aeb/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads