Kisah Nabi Hud AS dan Kaum 'Ad yang Dilenyapkan Badai Dahsyat

Kisah Nabi Hud AS dan Kaum 'Ad yang Dilenyapkan Badai Dahsyat

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Selasa, 23 Sep 2025 05:45 WIB
Ilustrasi Nabi Hud As
Kaligrafi Nabi Hud (Foto: detikcom)
Jakarta -

Nabi Hud AS adalah salah satu nabi dan rasul yang kisahnya tercantum dalam Al-Qur'an. Ia diperintahkan berdakwah kepada kaum 'Ad.

Hud AS dikenal dengan sifatnya yang tegas. Nama Nabi Hud AS disebut sebanyak 7 kali dalam Al-Qur'an.

Menukil dari buku Mukjizat Isra Mi'raj dan Kisah 25 Nabi-Rasul tulisan Winkanda Satria Putra, Nabi Hud AS hidup sekitar 2450-2320 SM. Hud AS hidup sekitar 150 tahun dan pada 2400 SM dia diutus menjadi rasul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sang nabi merupakan putra dari Abdullah bin Ribah bin Khulud bin Ad bin Aus bin Irim bin Syam bin Nuh. Ia adalah keturunan suku 'Ad yang hidup di Jazirah Arab, suatu tempat bernama Al Ahqaf. Lokasinya di utara Hadramaut, yaitu Yaman dan Oman.

Allah SWT berfirman,

ADVERTISEMENT

۞ وَاذْكُرْ اَخَا عَادٍۗ اِذْ اَنْذَرَ قَوْمَهٗ بِالْاَحْقَافِ وَقَدْ خَلَتِ النُّذُرُ مِنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖٓ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّا اللّٰهَۗ اِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ ۝٢١

Artinya: "Ingatlah saudara (kaum) 'Ad (Hud) saat dia mengingatkan kaumnya (yang tinggal) di (lembah) Ahqaf. Sungguh, telah berlalu para pemberi peringatan sebelum dan setelahnya. (Dia berkata,) 'Janganlah kamu menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku khawatir nanti kamu ditimpa azab pada hari yang besar'." (QS Al-Ahqaf:21)

Dikisahkan dalam buku Hikmah Kisah Nabi dan Rasul oleh Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri, kaum 'Ad dikaruniai berbagai kekayaan oleh Allah SWT. Tanah mereka subuh, sumber air mengalir dari banyak penjuru sehingga memudahkan mereka untuk bercocok tanam. Tempat tinggal kaum 'Ad bahkan dihiasi dengan kebun bunga.

Kehidupan kaum 'Ad sangat sejahtera dan makmur. Mereka juga menjadi suku terbesar di antara suku-suku yang hidup di sekitar mereka.

Orang-orang kaum 'Ad memiliki fisik yang luar biasa. Tubuh mereka kuat dan kekar sehingga memudahkan bekerja keras. Selain itu, mereka juga dianugerahi pengetahuan dan kebudayaan yang tinggi.

Sayangnya, nikmat yang luar biasa itu justru tidak membuat mereka percaya akan keberadaan Allah SWT sebagai Tuhan semesta alam. Mereka menyembah patung-patung yang dianggap sebagai Tuhan.

Nabi Hud AS sebagai utusan Allah SWT diperintahkan membawa kaum 'Ad ke jalan yang lurus. Ini dikarenakan mereka sudah menyekutukan Allah SWT dan mengerjakan banyak perbuatan syirik lainnya.

Dakwah Nabi Hud AS ditolak oleh kaum 'Ad. Mereka juga tak segan melontarkan tuduhan, ejekan, serta hinaan kepada sang nabi.

Meski demikian, Nabi Hud AS terus bersabar dan menyampaikan ajaran tauhid. Ia berusaha agar kaumnya kembali ke jalan yang benar dan menyembah Allah SWT.

Namun, kaum 'Ad tetap enggan mengubah kebiasaan mereka menyembah berhala. Menurut mereka, hal tersebut adalah warisan nenek moyang. Sampai-sampai, kaum 'Ad menyuruh Nabi Hud AS kembali ke aturan nenek moyang dan menyembah berhala.

Usaha keras sang nabi tidak membuahkan hasil. Kaum 'Ad tidak menggubris Nabi Hud AS dan bahkan menghina hingga merendahkan beliau.

Nabi Hud AS lantas berdoa kepada Allah SWT agar kaum 'Ad yang tidak beriman diberi azab. Sang nabi juga memperingatkan kaumnya, tetapi mereka tidak percaya dan semakin kufur.

Atas izin Allah SWT, diturunkanlah azab kepada kaum 'Ad sebanyak dua tahap. Pertama, ladang-ladang dan kebun mereka mengalami kekeringan.

Dalam keadaan itu, sang nabi masih berusaha meyakinkan kaum 'Ad bahwa kekeringan tersebut adalah azab Allah SWT. Kaum 'Ad yang tidak beriman tetap enggan mempercayai perkataan Nabi Hud.

Azab tahap kedua yang Allah timpakan pada kaum 'Ad adalah munculnya gumpalan awan dan awan hitam yang tebal di atas mereka. Melihat hal itu, kaum 'Ad sempat gembira karena menganggap akan turun hujan dan membasahi ladang mereka yang mengalami kekeringan.

Nabi Hud AS berkata bahwa awan hitam tersebut bukanlah awan rahmat, melainkan membawa kehancuran sebagai balasan Allah yang dijanjikan. Dalam surah Al Ahqaf ayat 24, Allah SWT berfirman:

فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُّسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ قَالُوا۟ هَٰذَا عَارِضٌ مُّمْطِرُنَا ۚ بَلْ هُوَ مَا ٱسْتَعْجَلْتُم بِهِۦ ۖ رِيحٌ فِيهَا عَذَابٌ أَلِيمٌ

Artinya: "Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: "Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami". (Bukan!) bahkan itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih,"

Akhirnya, Sang Khalik memberikan kaum 'Ad azab kedua berupa angin topan dan badai hebat. Saking dahsyatnya, bencana itu berlangsung hingga 8 hari 7 malam yang berujung melenyapkan kaum 'Ad tanpa sisa.

Wallahu a'lam.




(aeb/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads