Kisah burung ababil melindungi Ka'bah termaktub dalam Al-Qur'an. Kala itu, seorang Raja Yaman bernama Abrahah bersama pasukan bergajahnya ingin menyerang Ka'bah.
Menukil dari kitab Ar-Rahiqul Makhtum: Sirah Nabawiyah oleh Syeikh Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury yang diterjemahkan Faris Khairul Anam, nama lengkap Raja Abrahah adalah Abrahah al-Asyram. Ia memiliki ambisi yang kuat untuk membangun gereja megah di Shan'a kemudian diberi nama al-Qalis. Harapannya, gereja itu menjadi tempat ibadah terbesar menyaingi Ka'bah di Makkah.
Abrahah iri dengan kemajuan masyarakat Makkah karena Ka'bah. Keberadaan Ka'bah membuat kota tersebut ramai dikunjungi dan menyaingi kepopuleran gereja yang ia bangun di Shan'a, Yaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun, terkait burung ababil yang diutus Allah SWT untuk menghancurkan pasukan gajah dikisahkan dalam surah Al Fiil ayat 3-5,
ΩΩΩΨ§ΩΨ±ΩΨ³ΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩΩ Ω Ψ·ΩΩΩΨ±ΩΨ§ Ψ§ΩΨ¨ΩΨ§Ψ¨ΩΩΩΩΩΫ Ω£ ΨͺΩΨ±ΩΩ ΩΩΩΩΩΩ Ω Ψ¨ΩΨΩΨ¬ΩΨ§Ψ±ΩΨ©Ω Ω ΩΩΩΩ Ψ³ΩΨ¬ΩΩΩΩΩΩΫ Ω€ ΩΩΨ¬ΩΨΉΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΨΉΩΨ΅ΩΩΩ Ω ΩΩΨ£ΩΩΩΩΩΩΩ ΰ£ Ω₯
Artinya: "Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar, sehingga Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)."
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, burung ababil tersebut muncul dengan gesit seperti walet. Paruh dan kedua cakarnya berwarna hitam.
Ababil dikirimkan oleh Sang Khalik untuk menghancurkan tentara bergajah. Setiap seekor ababil membawa tiga buah batu, satu terletak pada paruh dan dua lainnya mereka cengkram pada kakinya.
Diceritakan bahwa para gajah yang ditunggangi pasukan Abrahah sempat berhenti dan enggan melangkahkan kakinya untuk menyerang Ka'bah. Alih-alih menyerbu bangunan suci itu, para gajah berputar-putar di lembah Muhassir.
Merasa geram, Abrahah lantas mencambuk para gajah agar menurut. Sayangnya, pasukan mereka kehabisan akal dan merasa lelah karena gajah tersebut tetap enggan menyerang. Dalam kondisi itulah rombongan burung ababil muncul.
Burung-burung ini mengeluarkan suara dan menjatuhkan batu-batu tersebut. Siapa pun yang terkena batu dari burung ababil akan musnah.
Mengutip dari buku Rangkaian Cerita Al-Qur'an karya Bey Arifin, burung-burung ababil yang Allah SWT utus jumlahnya sangat banyak. Batu yang mereka bawa dinamakan Sijjil.
Pasukan Abrahah yang terkena batu tersebut menjadi hancur. Daging dan tulang mereka berjatuhan ke mana-mana dan tak seorang pun yang selamat dari hujaman batu yang dibawa burung Ababil.
Tentara Abrahah berhamburan mencari tempat berlindung. Sayangnya, azab Allah SWT mutlak dan seluruh pasukan Abrahah binasa.
Wallahu a'lam.
(aeb/kri)
Komentar Terbanyak
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026