Kisah Kaum Ad Dibinasakan dengan Angin Topan Mirip Api

Kisah Kaum Ad Dibinasakan dengan Angin Topan Mirip Api

Kristina - detikHikmah
Kamis, 16 Jan 2025 05:00 WIB
Ilustrasi angin muson timur dari benua Australia yang sebabkan suhu dingin di Pulau Jawa.
Ilustrasi angin topan. Foto: Pixabay/Enrique
Jakarta -

Al-Qur'an menceritakan kisah kaum-kaum terdahulu yang dibinasakan akibat kesombongan dan kezalimannya, salah satunya kaum Ad.

Kaum Ad adalah kaum Nabi Hud AS. Ibnu Katsir dalam Qishashul Anbiyaa yang diterjemahkan Umar Mujtahid menyebut, kaum Ad adalah umat pertama yang menyembah berhala setelah banjir besar zaman Nabi Nuh AS. Allah SWT menjadikannya kaum terkuat pada masanya dari segi fisik dan kekuatan.

Menurut pendapat yang shahih, keberadaan kaum Ad disebutkan dalam surah Al-Mukminun ayat 31. Allah SWT berfirman,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ثُمَّ اَنْشَأْنَا مِنْۢ بَعْدِهِمْ قَرْنًا اٰخَرِيْنَ ۚ ٣١

Artinya: "Kemudian, Kami ciptakan setelah mereka umat yang lain (kaum 'Ad)."

ADVERTISEMENT

Kaum Ad dikenal sebagai kaum yang kasar, ingkar, semena-mena, dan melampaui batas, serta menyembah berhala. Allah SWT kemudian mengutus Nabi Hud AS tapi mereka malah mendustakan, menentang, dan menghinanya.

Saat Nabi Hud AS memerintahkan kaum Ad beribadah kepada Allah SWT dan memohon ampunan-Nya, pemuka-pemuka kaum Ad menyebutnya tidak waras. Sebagaimana dikatakan dalam surah Al-A'raf ayat 66,

قَالَ الْمَلَاُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ قَوْمِهٖٓ اِنَّا لَنَرٰىكَ فِيْ سَفَاهَةٍ وَّاِنَّا لَنَظُنُّكَ مِنَ الْكٰذِبِيْنَ ٦٦

Artinya: Para pemuka yang kufur di antara kaumnya berkata, "Sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu dalam keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami menduga bahwa kamu termasuk para pembohong."

Nabi Hud AS yang berdakwah dengan tulus dan penuh kasih sayang tanpa meminta imbalan pun tetap mendapat penolakan dari kaum Ad. Mereka menantang Nabi Hud AS agar memperlihatkan bukti nyata tentang kebenaran ajarannya.

Mereka mengatakan, "Wahai Hud, engkau tidak mendatangkan suatu bukti yang nyata kepada kami dan kami tidak akan (pernah) meninggalkan sembahan kami karena perkataanmu serta kami tidak akan (pernah) percaya kepadamu." (QS Hud: 53)

Nabi Hud AS menjawab, "Sesungguhnya, aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah bahwa kau berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan, dengan yang lain, sebab itu jalankanlah semua tipu dayamu terhadapku dan jangan kamu tunda lagi." (QS Hud: 54-55)

Perkataan tersebut, kata Ibnu Katsir, adalah tantangan untuk kaumnya sebagai wujud dari sikap melepaskan diri sekaligus penghinaan terhadap tuhan-tuhan alias berhala yang mereka sembah.

Hingga akhirnya Allah SWT mendatangkan azab kepada kaum Ad. Menurut riwayat Ibnu Ishaq, Allah SWT menggiring awan berisi azab dan memunculkannya dari sebuah lembah bernama Mughits.

Kaum Ad yang melihat awan itu gembira dan mengira awan itu akan menurunkan hujan setelah kemarau panjang yang menimpanya. Orang pertama yang mengetahui bahwa awan tersebut sebenarnya angin--menurut para mufassir--adalah seorang wanita kaum Ad bernama Mahd.

Setelah awan itu terlihat jelas, ia berteriak kencang lalu pingsan. Setelah siuman, kaum Ad bertanya, "Apa yang kau lihat wahai Mahd?"

Mahd menjawab, "Aku melihat angin mirip api, di hadapannya ada beberapa sosok lelaki yang menggiring angin itu."

Allah SWT kemudian menimpakan angin azab itu kepada kaum Ad selama tujuh malam delapan hari tanpa henti. Hingga binasalah seluruh kaum Ad tak tersisa seorang pun.

Pada saat azab itu turun, Nabi Hud AS bersama orang-orang mukmin mengasingkan diri di sebuah kandang tertutup. Sehingga mereka tidak tertimpa azab kaum Ad.

Wallahu a'lam.




(kri/inf)

Hide Ads