Abdurrahman bin Auf merupakan seorang sahabat nabi yang masuk surga karena kedermawanannya. Suatu ketika, kedermawanan seorang Abdurrahman bin Auf dibalas dengan berlipat ganda oleh Allah SWT ketika ia membeli kurma busuk.
Abdurrahman bin Auf adalah salah satu penopang dakwah Islam terbesar sejak ia masuk Islam melalui Abu Bakar Ash-Shiddiq. Nama aslinya adalah Abu Amr. Abdurrahman bin Auf.
Dalam buku Pendidikan Agama Islam karya Abdul Wadud, dijelaskan bahwa sahabat nabi yang satu ini adalah seorang konglomerat pada zamannya. Ia dikenal sangat dermawan. Lingkungan keluarganya yang ahli berdagang menjadikan Abdurrahman bin Auf tumbuh dewasa sebagai pedagang yang sukses. Ia telah menjelajahi berbagai negeri di luar Makkah, hingga ia menjadi pedagang besar tanpa tanding di zamannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semenjak masuk Islam, tak segan-segan ia mempertaruhkan jiwa dan hartanya demi menghidupkan agama Allah SWT di muka bumi. Ia sangat mendukung penuh perjuangan dakwah Rasulullah SAW.
Catatan yang tidak terlupakan dalam sejarah Islam bagi Abdurrahman bin Auf ialah saat Perang Uhud, beliau berjuang mati-matian menahan serangan musuh yang jumlahnya sangat tidak sebanding. Abdurrahman bin Auf juga dikenal sangat khusyuk dalam beribadah kepada Allah SWT, selain keteladanannya dalam hal dermawan. Berikut satu kisah tentang kedermawanannya.
Kisah Abdurrahman bin Auf Membeli Kurma Busuk
Mengutip buku 100 Kisah Fantastis dari Al-Qur`An Dan Hadis
karya Walidah Ariyan, salah satu sahabat nabi yang dijamin masuk surga adalah Abdurrahman bin Auf. Ketika ia ikut hijrah ke Madinah, Rasulullah SAW mempersaudarakannya dengan Sa'ad bin Ar Rabi'. Lalu, Sa'ad bin Ar Rabi' ingin memberikannya kebun.
Akan tetapi, Abdurrahman bin Auf dengan halus menolak. Ia hanya meminta Sa'ad untuk mengantarnya ke pasar terdekat. Sa'ad pun menunjukkan Pasar Qainuqa sebagai tempat di mana Abdurrahman memulai kegiatan berdagangnya.
Abdurrahman bin Auf mulai berdagang dengan sangat tekun. Seiring berjalannya waktu, ia mendapatkan keuntungan yang halal. Saat Perang Tabuk, Abdurrahman bin Auf menyumbangkan 4.000 dinar yang setara dengan 1,7 kilogram emas.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Semoga Allah memberkati apa yang telah engkau tinggalkan dan apa yang engkau sumbangkan." Semakin banyak keuntungan yang diperolehnya, justru semakin banyak pula harta yang dinafkahkan.
Dikisahkan dalam buku Merangkai Hikmah di Balik Kisah karya Ummu Fayyadh, setelah Perang Tabuk, banyak kurma di Madinah busuk karena ditinggal sahabat berperang. Kemudian, Abdurrahman bin Auf melihat peluang tersebut dengan menghabiskan seluruh hartanya. Ia membeli semua kurma busuk milik para sahabat dengan harga yang tinggi.
Betapa senangnya semua sahabat kala itu, karena kurma busuknya masih laku terjual. Bahkan laku keras, karena tak ada yang tersisa sama sekali. Abdurrahman bin Auf juga merasa senang karena beliau telah jatuh miskin. Artinya, ia tidak akan tertinggal untuk masuk surga.
Namun, begitu besar Allah SWT memberi rahmat bagi hamba-Nya yang saleh. Setelah kurma-kurma busuk itu berpindah tangan menjadi milik Abdurrahman bin Auf, datang utusan dari Negeri Yaman yang membawa berita, bahwa di negeri Yaman sedang tersebar wabah penyakit menular. Sang Raja mencari kurma busuk, karena menurut tabib mereka, kurma busuk bisa dijadikan obat untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Utusan Yaman tersebut berniat memborong semua kurma busuk dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa.
Ketika Abdurrahman bin Auf pulang dari Syam, Rasulullah SAW berdoa untuknya agar Abdurrahman bin Auf dimasukkan ke surga. Kemudian turunlah Jibril, ia berkata, "Sesungguhnya Allah SWT berkata, 'Kirimkanlah salam-Ku kepada Abdurrahman bin Auf dan sampaikan kabar gembira bahwa ia masuk surga."
(dvs/dvs)
Komentar Terbanyak
BPJPH: Ayam Goreng Widuran Terbukti Mengandung Unsur Babi
OKI Gelar Sesi Darurat Permintaan Iran soal Serangan Israel
Saat Perang Akhir Zaman Tiba, Sekutu Umat Islam Ini Akan Berkhianat