Pertolongan Allah Saat Raja Namrud Membakar Nabi Ibrahim Hidup-hidup

Pertolongan Allah Saat Raja Namrud Membakar Nabi Ibrahim Hidup-hidup

Hanif Hawari - detikHikmah
Minggu, 15 Sep 2024 06:00 WIB
Nabi Ibrahim
Foto: llustrasi: Mindra Purnomo
Jakarta -

Nabi Ibrahim AS merupakan salah satu dari 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui umat Islam. Kisah hidupnya tercantum dalam banyak ayat Al-Qur'an.

Dalam buku Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir, disebutkan bahwa nama asli Nabi Ibrahim AS adalah Ibrahim bin Tarikh. Ibunya bernama Buna binti Karbita bin Kartsi. Nabi Ibrahim AS juga termasuk rasul yang mendapatkan gelar ulul azmi, yaitu gelar untuk rasul-rasul yang memiliki kedudukan tinggi di hadapan Allah SWT.

Selain itu, Nabi Ibrahim AS juga dikenal dengan sebutan Abul Anbiya, yang berarti ayah para nabi, karena putra-putranya, Nabi Ismail AS dari pernikahannya dengan Siti Hajar dan Nabi Ishaq AS dari pernikahannya dengan Siti Sarah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beliau dianugerahi sejumlah mukjizat, salah satunya adalah selamat dari api saat dibakar. Peristiwa ini terjadi setelah beliau menghancurkan patung-patung berhala yang berada di dalam sebuah bangunan.

Kisah Nabi Ibrahim AS yang selamat dari api ketika dibakar oleh kaumnya menunjukkan bahwa keimanan dan keteguhan dalam membela kebenaran akan selalu mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. Berikut ini kisah selengkapnya.

ADVERTISEMENT

Kisah Nabi Ibrahim Dibakar Api

Diceritakan dalam buku Kisah 25 Nabi dan Rasul karya Yudho Pramoko, pada masa itu, Raja Namrud bersama para pengikutnya sedang pergi melaksanakan upacara keagamaan, sehingga gedung tempat berhala-berhala berada menjadi sepi.

Nabi Ibrahim AS memanfaatkan kesempatan ini untuk masuk ke gedung tersebut dan menghancurkan semua berhala, kecuali satu berhala besar yang sengaja ia sisakan. Setelah menghancurkan berhala-berhala, ia menggantungkan kapak yang digunakan di leher berhala besar tersebut, lalu pulang ke rumah.

Saat Raja Namrud dan para pengikutnya kembali, mereka sangat terkejut melihat berhala-berhala yang disembah telah hancur.

Setelah mengetahui bahwa Nabi Ibrahim AS adalah pelakunya, Raja Namrud segera menangkap beliau. Di pengadilan yang disaksikan oleh masyarakat, Raja Namrud bertanya kepada Nabi Ibrahim AS apakah ia yang menghancurkan berhala-berhala tersebut.

Nabi Ibrahim menjawab, "Bukan!" Tapi Raja Namrud yang geram terus mendesaknya untuk mengaku.

Nabi Ibrahim AS kemudian berkata, "Baiklah, kita sama-sama berakal. Di hadapan kita ada berhala besar yang kapak tergantung di lehernya, mungkin dialah pelakunya!"

Ucapan ini membuat Raja Namrud semakin marah. Ia berteriak bahwa patung tidak mungkin bisa bicara dan Ibrahim AS dianggap bodoh.

Namun, Nabi Ibrahim AS dengan tegas menjawab bahwa yang bodoh bukan dirinya, melainkan Raja Namrud dan rakyatnya. Ia menegaskan bahwa berhala-berhala yang mereka sembah tidak bisa bicara, melihat, atau mendengar, bahkan tak mampu menyelamatkan diri mereka sendiri.

Mendengar logika Nabi Ibrahim, Raja Namrud dan rakyatnya terpojok, namun karena kemarahan mereka, Nabi Ibrahim AS akhirnya ditangkap dan hendak dibakar api secara hidup-hidup.

Ketika api besar dinyalakan, atas izin Allah SWT, api tersebut tidak membakar Nabi Ibrahim AS. Justru, api itu menjadi dingin dan sejuk baginya, sebagai salah satu mukjizat yang diberikan Allah kepada beliau.

Diceritakan dalam Al-Quran

Kisah mukjizat Nabi Ibrahim yang tidak hangus ketika dibakar api hidup-hidup juga diceritakan di dalam Al-Quran. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Anbiya' ayat 68-70,

(68) قَالُوْا حَرِّقُوْهُ وَانْصُرُوْٓا اٰلِهَتَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ فٰعِلِيْنَ

(69) قُلْنَا يَا نَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ

(70) وَاَرَادُوْا بِهٖ كَيْدًا فَجَعَلْنٰهُمُ الْاَخْسَرِيْنَ

Artinya: "Mereka berkata: "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak". Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim", mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi."

Melihat kejadian luar biasa itu, Raja Namrud beserta semua orang yang hadir terpana. Akhirnya, Raja Namrud memerintahkan untuk menghentikan pembakaran dan membebaskan Nabi Ibrahim AS.

Doa Nabi Ibrahim

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-Hafid Abu Ya'la, dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW menceritakan bahwa ketika Nabi Ibrahim AS akan dilemparkan ke dalam api yang berkobar, beliau berdoa dengan doa khusus kepada Allah.

اللهُمَّ أَنْتَ الْوَاحِدُ فِي السَّمَاءِ وَأَنَا الْوَاحِدُ فِي الْأَرْضِ لَيْسَ اَحَدٌ يَعْبُدُكَ غَيْرِي حَسْبِيَ اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلِ

Arab latin: Allahumma antalwahidu fissama'i wa anal wahidu fil ardi laisa ahadun ya 'buduka gairī hasbiyallahu wani'mal wakil.

Artinya: Ya Allah! Engkau Esa di langit dan aku sendirian di bumi. Tiada seorang pun yang taat kepada-Mu selain aku. Bagiku cukuplah Allah sebaik-baik tempat berserah diri.

Doa yang dibacakan Nabi Ibrahim AS tersebut juga terdapat di dalam potongan surat Ali Imran ayat 173, Allah SWT berfirman,

ٱلَّذِينَ قَالَ لَهُمُ ٱلنَّاسُ إِنَّ ٱلنَّاسَ قَدْ جَمَعُوا۟ لَكُمْ فَٱخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَٰنًا وَقَالُوا۟ حَسْبُنَا ٱللَّهُ وَنِعْمَ ٱلْوَكِيلُ

Latin: Alladzina qaa la lahumun-nasu innan-nasa qad jama'ụ lakum fakhsyauhum fazādahum īmānaw waqālụ ḥasbunallāhu wani'mal-wakīl

Artinya: (Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung".




(hnh/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads