Kisah Kambing Ummu Ma'bad yang Diberkahi Susu Melimpah

Kisah Kambing Ummu Ma'bad yang Diberkahi Susu Melimpah

Devi Setya - detikHikmah
Kamis, 29 Agu 2024 05:00 WIB
Kisah Nabi Syits
ilustrasi kisah hijrah Nabi Muhammad Foto: Getty Images/iStockphoto/ikhwan abdullah
Jakarta -

Kambing kurus milik Ummu Ma'bad bisa mengeluarkan susu yang sangat banyak dan berlimpah. Semua atas mukjizat Rasulullah SAW yang diberikan Allah SWT.

Perjalanan hijrah Rasulullah SAW menuju Madinah tidaklah mudah. Beliau dan sang sahabat, Abu Bakar harus singgah selama tiga hari di Gua Tsur dan sempat kehabisan bekal makanan.

Ketika melanjutkan perjalanan, Rasulullah SAW dan Abu Bakar singgah di rumah Ummu Ma'bad yang berlokasi di Lembah Qudaid, perkampungan kaum Khuza'ah. Dilansir buku Sejarah Lengkap Rasulullah Jilid 1 oleh Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shallabi, Ummu Ma'bad adalah saudara perempuan Khunais bin Khalid Al Khuzai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibnu Katsir mengatakan, cerita ini sangat terkenal, diriwayatkan dari berbagai jalur, yang saling menguatkan antara satu dengan yang lainnya.

Diriwayatkan dari Khalid bin Khunais Al Khuzai, sahabat Rasulullah SAW, ia bercerita, "Sesungguhnya, Rasulullah tatkala keluar Makkah, untuk berhijrah ke Madinah, yaitu beliau, Abu Bakar dan Amir bin Fahirah budak Abu Bakar, dan penunjuk jalan bagi mereka berdua yaitu Abdulla bin Uraiqith."

ADVERTISEMENT

Rasulullah SAW dan para sahabat melintasi rumah Ummu Ma'bad Al Khizaiyah, seorang wanita tua, namun masih tampak kuat. Ia duduk dengan posisi sambil memeluk lutut, sambil makan dan minum.

Lalu, rombongan Rasulullah SAW menanyakan apakah dia menjual daging dan kurma. Namun mereka tidak mendapatkan apa-apa darinya, padahal bekal beliau sudah habis, dan mereka pun sudah sangat kelaparan.

Kemudian Rasulullah SAW melihat ada kambing di sebelah rumah Ummu Ma'bad, maka beliau bertanya, "Kambing ini, apalah bisa diambil susunya? Apakah kau mengizinkan untuk aku memerah susunya?"

Ummu Ma'bad menjawab, "Ya, jika engkau melihat susu padanya, maka silakan saja diperah."

Rasulullah SAW lantas mengusap puting susu kambing itu, beliau menyebut nama Allah SWT dan beliau berdoa. Maka kambing itu langsung melebarkan kakinya dan mengalirlah susu dari putingnya, lalu beliau meminta diambilkan bejana, dan akhirnya beliau mendapatkan banyak susu dari kambing itu.

Saking banyaknya susu kambing tersebut, wadah bejana sampai tak muat menampungnya.

Rasulullah SAW kemudian meminumnya, kemudian giliran sahabat beliau yang meminum, sampai akhirnya semua kenyang dari air susu kambing tersebut.

Kambing itu kembali diperah susunya dan kembali mengeluarkan susu sangat banyak hingga bejana penuh. Susu itu kemudian diberikan kepada Ummu Ma'bad. Selanjutnya Rasulullah SAW meneruskan perjalanan menuju Madinah.

Tidak lama setelah Rasulullah SAW dan rombongan pergi, datanglah suami Ummu Ma'bad. Ia membawa seekor kambing yang kurus kering, berjalan lunglai, maka tatkala Abu Ma'bad melihat ada susu di rumahnya, ia merasa heran.

Bertanyalah ia pada sang istri, "Dari mana asal susu ini engkau dapatkan wahai Ummu Ma'bad, padahal kambing itu tidak pernah digembalakan, dan ia hanya pulang ke rumah di malam hari, lagi pula ia sedang tidak bunting?

Ummu Ma'bad menjawab, "Demi Allah, telah melintasi rumah kita ini seorang lelaki yang membawa berkah, kondisi perjalanannya begini dan begini."

Abu Ma'bad berkata, "Coba gambarkan ciri-cirinya?"

Ia menerangkan, "Yang aku lihat adalah seorang lelaki yang cemerlang dan tampan wajahnya, cerah, berbudi, posturnya tidak kurus, bola matanya sangat hitam, aliasnya lebat, suaranya tegas, lehernya tinggi, janggutnya tebal, kedua alisnya menyambung, jika dia diam dia nampak sangat tenang, jika dia berbicara dia mengangkat kepalanya dan tangannya, penampilannya sangat menarik baik dari jauh dan dari dekat, manis ucapannya, tegas tidak sembarang bicara, ucapannya seperti syair yang mengalir indah."

Ummu Ma'bad menjelaskan dengan detail ciri-ciri Rasulullah SAW sebagaimana ia melihatnya langsung.

Sang suami, Abu Ma'bad berkata, "Demi Allah, dia adalah orang Quraisy yang pernah menyampaikan kepada kita di Makkah perihal perkara yang dia bawa. Sungguh aku sangat ingin bersamanya. Dan sungguh akan aku lakukan itu jika aku memiliki kesempatan menemuinya."

Wallahu a'lam.




(dvs/rah)

Hide Ads