Nabi Muhammad SAW adalah teladan dalam kedermawanan. Terdapat sejumlah kisah kedermawanan Rasulullah SAW semasa beliau hidup.
Gambaran kedermawanan Rasulullah SAW diceritakan dalam hadits. Diriwayatkan Musa bin Anas dari ayahnya, dia berkata, "Rasulullah tidak pernah dimintai sesuatu pun atas nama Islam kecuali beliau memberikannya."
Perawi menambahkan bahwa ketika Nabi didatangi seseorang yang meminta sedekah, maka beliau memberi orang tersebut kambing yang banyaknya di antara dua bukit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian orang itu kembali ke kaumnya dan berseru, "Wahai kaumku! Hendaknya kalian memeluk Islam, karena sesungguhnya Muhammad akan memberikan suatu pemberian, orang yang tidak takut fakir kepada kalian."
Serta hadits dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Rasulullah adalah manusia paling dermawan. Dan, sesungguhnya puncak kedermawan beliau adalah ketika bulan Ramadan tatkala Malaikat Jibril mengujungi beliau. Jibril mengunjungi Nabi setiap malam di bulan Ramadan untuk menyimak bacaan Al-Qur'an beliau. Sungguh, kedermawanan Rasulullah melebihi angin yang berhembus sepoi-sepoi."
Mengutip buku Agar di Surga Bersama Nabi karya Mohammad Mufid terdapat beberapa kisah kedermawanan Nabi Muhammad SAW yang menunjukkan karakter hebatnya sebagai panutan dan teladan umat Islam.
Kisah Kedermawanan Rasulullah
Suatu ketika Rasulullah SAW berangkat ke pasar untuk membeli sesuatu dengan membawa 8 dirham. Namun, di tengah jalan beliau berpapasan dengan seorang wanita tua yang sedang menangis.
Tanpa ragu Rasulullah SAW menghampiri perempuan tua tersebut, dan menanyakan perihal alasan kenapa dia menangis. Ternyata perempuan tua itu kehilangan uangnya sejumlah 2 dirham.
"Terimalah uang 2 dirham ini sebagai gantinya," ucap Rasulullah SAW, kemudian beliau melanjutkan perjalanan ke pasar.
Sesampainya di pasar, Rasulullah SAW membeli gamis seharga 2 dirham, memakainya, dan langsung kembali ke rumah.
Saat dalam perjalanan pulang, Rasulullah SAW bertemu dengan lelaki tua yang tidak mengenakan pakaian. Lelaki tua itu berkata, "Siapa saja yang mau memberikan pakaian kepada ku, semoga Allah memberikan kepadanya pakaian dari sutra hijau di surga nanti."
Rasulullah SAW yang mendengar perkataannya segera melepas gamis yang baru saja beliau beli di pasar, lalu menyerahkannya kepada orang tersebut.
Rasulullah SAW yang masih memiliki 4 dirham kembali ke pasar untuk membeli gamis baru seharga 2 dirham.
Dalam perjalanan pulang, Rasulullah SAW kembali bertemu dengan perempuan tua yang sebelumnya telah beliau berikan uang dua dirham, kali ini perempuan tua itu kembali menangis.
"Apalagi yang menyebabkan kamu menangis?" tanya Rasulullah SAW.
"Wahai Rasulullah, aku ini pelayan yang disuruh belanja ke pasar oleh majikanku. Aku takut dimarahi karena terlambat, padahal keterlambatan itu disebabkan oleh uang yang hilang tadi. Aku takut pulang jangan-jangan mereka memarahiku," jawab perempuan tua itu.
"Pulanglah, aku akan mengantarmu," kata Rasulullah SAW.
Perempuan tua itu diantar oleh Rasulullah SAW kepada keluarganya di perkampungan sahabat Anshar.
Sesampai di rumah majikan perempuan tua itu, Rasulullah SAW berkata, "Pelayan wanitamu ini terlambat datang. Ia takut kalau kau marah atau menyiksanya. Kalau kau mau marah atau menyiksanya, silakan kepadaku saja," kata Rasulullah SAW kepada majikan wanita itu.
"Kami telah menerima bantuanmu, wahai Rasulullah. Kami telah membebaskan perempuan ini. Karena dialah Rasulullah berkunjung ke rumah ini dan memberi salam kepada kami tiga kali. Dia merdeka untuk Allah Yang Maha Agung," kata mereka.
"Sungguh, aku tidak pernah melihat perkara yang lebih berkah daripada sekadar uang delapan dirham ini," kata Rasulullah SAW sambil melangkah pulang.
Kisah kedermawanan Rasulullah SAW juga terlihat saat beliau diberi makanan, hadiah atau semacamnya. Diceritakan dalam buku Kehebatan Sedekah Kisah-Kisah Seru Tentang Kedermawanan dan Kemurahan Hati karya Fuad Abdurrahman, apabila menerima pemberian itu, beliau akan membalasnya dengan yang lebih bagus dari apa yang diterimanya.
Anas RA menceritakan sosok Rasulullah SAW, "Tidak pernah Rasulullah SAW diminta sesuatu, melainkan beliau pasti memberikannya. Suatu ketika, datanglah seorang peminta kepada beliau. Maka, diberinya kambing yang berada di antara dua bukit. Kemudian, orang itu kembali kepada kaumnya." (HR Muslim)
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Ustaz Khalid Basalamah Buka Suara Usai Dipanggil KPK
Saat Perang Akhir Zaman Tiba, Sekutu Umat Islam Ini Akan Berkhianat
Profil Reza Pahlavi, Keturunan Dinasti Terakhir Iran yang Siap Ganti Khamenei