Kisah Perang Hunain, Teguran bagi Kaum Muslimin agar Tidak Angkuh

Kisah Perang Hunain, Teguran bagi Kaum Muslimin agar Tidak Angkuh

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Kamis, 15 Feb 2024 05:00 WIB
Ilustrasi Perang Badar
Ilustrasi perang (Foto: Fauzan Kamil/detikcom)
Jakarta -

Perang Hunain merupakan pertempuran yang sifatnya teguran bagi kaum muslimin. Sebab, kala itu pasukan muslim nyari menelan kekalahan.

Perang yang pecah pada tahun ke-8 Hijriyah itu terjadi setelah peristiwa Fathu Makkah. Prof Dr Muhammad Amahzun melalui bukunya yang berjudul Manhaj Dakwah Rasulullah menyebut bahwa kekalahan yang dialami kaum muslimin terjadi pada awal pertempuran.

Pasukan muslim lari dan mundur seribu langkah ke belakang setiap berhadapan dengan musuh bersenjata lengkap. Tak sampai di situ, kaum musyrikin bahkan juga memiliki strategi yang jitu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walau demikian, kaum muslimin berhasil memenangkan peperangan atas pertolongan Allah SWT. Peristiwa terkait Perang Hunain dikisahkan dalam surah At Taubah ayat 25-27,

Ω„ΩŽΩ‚ΩŽΨ―Ω’ Ω†ΩŽΨ΅ΩŽΨ±ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ اللّٰهُ فِي Ω…ΩŽΩˆΩŽΨ§Ψ·ΩΩ†ΩŽ ΩƒΩŽΨ«ΩΩŠΨ±ΩŽΨ©Ω ΩˆΩŽΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ Ψ­ΩΩ†ΩŽΩŠΩ’Ω†Ω Ψ₯ِذْ Ψ£ΩŽΨΉΩ’Ψ¬ΩŽΨ¨ΩŽΨͺْكُمْ ΩƒΩŽΨ«Ω’Ψ±ΩŽΨͺُكُمْ ΩΩŽΩ„ΩŽΩ…Ω’ Ψͺُغْنِ ΨΉΩŽΩ†Ω’ΩƒΩΩ…Ω’ Ψ΄ΩŽΩŠΩ’Ψ¦Ψ§Ω‹ ΩˆΩŽΨΆΩŽΨ§Ω‚ΩŽΨͺΩ’ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’ΩƒΩΩ…Ω’ Ψ§Ω„Ψ£ΩŽΨ±Ω’ΨΆΩ Ψ¨ΩΩ…ΩŽΨ§ رَحُبَΨͺΩ’ Ψ«ΩΩ…Ω‘ΩŽ ΩˆΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩŠΩ’Ψͺُمْ Ω…ΩΨ―Ω’Ψ¨ΩΨ±ΩΩŠΩ†ΩŽ (Ω’Ω₯) Ψ«ΩΩ…Ω‘ΩŽ Ψ£ΩŽΩ†Ψ²ΩŽΩ„ΩŽ اللّٰهُ Ψ³ΩŽΩƒΩΩŠΩ†ΩŽΨͺΩŽΩ‡Ω ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ψ±ΩŽΨ³ΩΩˆΩ„ΩΩ‡Ω ΩˆΩŽΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩΨ€Ω’Ω…ΩΩ†ΩΩŠΩ†ΩŽ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩ†Ψ²ΩŽΩ„ΩŽ Ψ¬ΩΩ†ΩΩˆΨ―Ψ§Ω‹ Ω„ΩŽΩ…Ω’ ΨͺΩŽΨ±ΩŽΩˆΩ’Ω‡ΩŽΨ§ ΩˆΩŽΨΉΩŽΨ°Ω‘ΩŽΨ¨ΩŽ Ψ§Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ†ΩŽ ΩƒΩŽΩΩŽΨ±ΩΩˆΨ§ ΩˆΩŽΨ°ΩŽΩ„ΩΩƒΩŽ جَزَاُؑ Ψ§Ω„Ω’ΩƒΩŽΨ§ΩΩΨ±ΩΩŠΩ†ΩŽ (Ω’Ω¦) Ψ«ΩΩ…Ω‘ΩŽ يَΨͺُوبُ اللّٰهُ مِنْ Ψ¨ΩŽΨΉΩ’Ψ―Ω Ψ°ΩŽΩ„ΩΩƒΩŽ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ω…ΩŽΩ†Ω’ يَشَاُؑ ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω„Ω‘Ω°Ω‡Ω غَفُورٌ Ψ±ΩŽΨ­ΩΩŠΩ…ΩŒ (Ω’Ω§)

ADVERTISEMENT

Artinya, "Sungguh, Allah telah menolong kamu (mukminin) di banyak medan perang, dan (ingatlah) perang Hunain, ketika jumlahmu yang besar itu membanggakan kamu, tetapi (jumlah yang banyak itu) sama sekali tidak berguna bagimu, dan bumi yang luas itu terasa sempit bagimu, kemudian kamu berbalik ke belakang dan lari tunggang-langgang. Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Dia menurunkan bala tentara (para malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menimpakan azab kepada orang-orang kafir. Itulah balasan bagi orang-orang kafir. Setelah itu Allah menerima tobat orang yang Dia kehendaki. Allah maha Pengampun, Maha Penyayang" (QS At Taubah: 25-27)

Dalam Perang Hunain, Nabi Muhammad SAW menunjuk Khalid bin Walid sebagai pimpinan pasukan garis depan yang tugasnya menjadi pengintai. Namun, hampir seluruh prajurit Khalid kabur dan melarikan diri.

Kekacauan pada Perang Hunain disebabkan oleh kaum muslimin yang merasa sombong. Saat itu, Nabi Muhammad SAW mengirim 12.000 orang tentara muslim, karenanya dengan jumlah yang banyak itu mereka berpikir pasti menang.

Benar saja, tentara Islam disergap oleh musuh di lembah Hunain. Mereka yang semula yakin menang lantas ketakutan dan berlari tunggang-langgang dari medang perang.

Meski demikian, Rasulullah SAW dengan hati yang tenang tetap bangkit dan mengalahkan para musuh. Beliau juga memerintahkan pamannya yang bernama Abbas untuk menyeru kaum muslimin karena memiliki suara yang lantang.

"Wahai kelompok Anshar, wahai mereka yang berbaiat di bawah pohon! Rasulullah bersama orang-orang beriman yang benar sedang bertempur dengan dahsyat," ujar Abbas.

Lantangnya teriakan Abbas membakar semangat tentara Islam. Mereka akhirnya menepis rasa takut dan memukul mundur pasukan musuh hingga memenangkan peperangan.




(aeb/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads