Kisah Al Barra bin Azib, Sahabat yang Meriwayatkan Ratusan Hadits

Kisah Al Barra bin Azib, Sahabat yang Meriwayatkan Ratusan Hadits

Devi Setya - detikHikmah
Minggu, 21 Jan 2024 05:00 WIB
Kisah Abu Thalhah yang patut menjadi teladan anak
Foto: Getty Images/iStockphoto/irayoflight
Jakarta -

Al Barra bin Azib adalah salah satu sahabat yang setia mendampingi Rasulullah SAW di masa-masa awal dakwah. Al Barra dikenal sebagai sahabat yang mulia. Ia juga ahli hadits yang meriwayatkan ratusan hadits.

Merangkum buku Barisan Pemuda Pembela Nabi SAW karya Imron Mustofa, Al Barra adalah sahabat Rasulullah SAW yang lahir pada tahun kedua kenabian dan masuk Islam di usianya yang masih kecil.

Sang ayah yang bernama Azib juga merupakan sahabat Rasulullah SAW. Al Barra lahir dan tumbuh di tengah lingkungan keluarga muslim yang baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Al Barra Berguru pada Rasulullah SAW

Rasulullah SAW hijrah ke Madinah bersama beberapa sahabat dan kaum muslimin, termasuk Al Barra. Kemanapun Rasulullah SAW pergi, Al Barra selalu mendampingi dan menemani.

Ia banyak berguru tentang Al-Qur'an dan hadits melalui Rasulullah SAW langsung. Karena sering bertemu Rasulullah SAW, Al Barra mampu meriwayatkan banyak hadits. Tercatat, ia mampu meriwayatkan sebanyak 305 hadits.

ADVERTISEMENT

Al Barra tumbuh menjadi sahabat yang mulia sekaligus seorang tokoh besar pada masa itu.

Meskipun dekat dengan Rasulullah SAW, Al Barra dikenal sebagai sahabat yang memiliki rasa sungkan karena saking besarnya rasa hormat pada junjungan umat Islam ini.

Pernah suatu kali, saking sungkannya Al Barra pada Rasulullah SAW, ia sampai berkata, "Aku pernah ingin menanyakan sesuatu kepada Rasulullah SAW, tetapi aku menundanya hingga dua tahun karena rasa sungkan kepada beliau."

Al Barra memiliki pengetahuan yang mumpuni, tetapi ia selalu menjaga sikapnya jika berhadapan dengan ulama lain. Ia sangat berhati-hati untuk memberikan pendapat atau fatwa.

Abu Minhal berkata, "Aku bertanya kepada Zaid bin Arqam dan Al Barra bin Azi tentang alat tukar. Setiap kali aku bertanya kepada salah satu dari keduanya, ia selalu menjawab, 'Tanyakan saja pada yang lainnya, karena ia itu lebih baik dan lebih tahu daripada aku."

Suatu hari, seseorang bertanya kepada Al Barra tentang maksud dari surat Al Baqarah ayat 195: "Dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri." Apakah yang dimaksud ayat ini adalah orang yang menghadapi musuh, lalu ia menyerang hingga terbunuh? Al Barra menjawab, "Bukan. Tapi, ia adalah orang yang berbuat dosa lalu berkata, 'Allah tidak akan mengampuniku."

Al Barra Mengikuti Peperangan

Selain meriwayatkan banyak hadits, Al Barra juga terlibat dalam beberapa peperangan dalam membela Islam.

Suatu hari Al Barra mengajukan diri untuk mengikuti peperangan, saat itu usianya masih sangat muda. Perang yang hendak ia ikuti ini adalah Perang Badar pada 2 Hijriah.

Al Barra bersama remaja lainnya, seperti Abdullah bin Umar, Zaid bin Tsabit dan lainnya, mengajukan diri kepada Rasulullah SAW agar diizinkan mengikuti perang.

Rasulullah SAW kemudian mengizinkan sebagian di antara mereka dan sebagian lainnya tidak diizinkan. Al Barra bin Azib termasuk salah satu yang tidak mendapat izin karena usianya dianggap masih terlalu muda.

Tapi selanjutnya, ia mengikuti Perang Khandaq dan peperangan lainnya. Sejarah mencatat, Al Barra ikut berperang bersama Rasulullah SAW sebanyak 15 kali dan bepergian sebanyak 18 kali.

Dalam buku Para Panglima Perang Islam karya Rizem Aizid, Al Barra digambarkan sebagai sosok prajurit dan panglima perang yang gagah berani dalam menghadapi musuh di medan perang. Keberaniannya bahkan telah ditunjukkan sejak usianya masih sangat belia.




(dvs/lus)
Kisah Sahabat Nabi

Kisah Sahabat Nabi

49 konten
Kisah para sahabat nabi ini terjadi pada zaman Rasulullah SAW. Dari kisah tersebut tentunya banyak pelajaran yang dapat kita ambil dan juga teladani.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads