Selain meneladani sifat-sifat Rasulullah SAW, umat Islam juga bisa mencontoh perilaku dan kebaikan para sahabat nabi. Salah satu sahabat nabi yang patut dicontoh adalah Umar bin Khattab RA.
Umar bin Khattab RA adalah seorang sahabat Rasulullah SAW yang memiliki sikap bijaksana. Ia lahir pada tahun 581 M dari salah satu keluarga suku Quraisy, seperti dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam: Sejarah Kebudayaan Islam untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VII oleh Murodi.
Ayah Umar bin Khattab RA bernama Nufail bin Abdul 'Uzza Al-Quraisyi yang berasal dari suku Bani 'Adi. Sedangkan ibunya bernama Hantamah binti Hasyim bin Mughairah bin Abdillah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika Umar bin Khattab RA masih muda, ia dikenal sebagai pemuda yang gagah perkasa, tegap, dan pemberani. Setelah masuk Islam, sikap kerasnya mulai melemah apabila menghadapi sesama muslim. Namun masih bersikap keras bila menghadapi musuh.
Banyak sekali sikap dan keteladanan Umar bin Khattab RA yang bisa dicontoh oleh kaum muslimin. Apa sajakah keteladanan tersebut?
4 Keteladanan yang Dimiliki Sahabat Nabi Umar bin Khattab RA
Ada sejumlah keteladanan yang dimiliki sahabat nabi Umar bin Khattab RA. Harjan Syudaha dan Fida' Abdilah dalam bukunya yang berjudul Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas IX menyebutkan ia merupakan seorang pemimpin yang terkemuka.
Sikapnya sangat pemberani dan tidak takut mati apabila harus membela sebuah kebenaran. Keteladanan Umar bin Khattab RA antara lain adalah sebagaimana berikut:
- Sikap berani dan tegas dalam menegakkan kebenaran
- Pandai dalam menyelesaikan perselisihan
- Berani mempertaruhkan nyawa untuk membela kebenaran
- Tegas dalam memisahkan antara yang hak dan yang batil
Sahabat Umar bin Khattab RA ketika menjabat sebagai khalifah untuk umat Islam terkenal sebagai pemimpin yang meletakkan dasar-dasar demokrasi dalam Islam. ia sangat mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadinya.
Dalam pemerintahannya, ia memilih pejabat yang benar-benar dapat dipercaya. Umar bin Khattab RA juga selalu membuka diri untuk menerima saran langsung dari rakyatnya.
Kisah Keteladanan Umar bin Khattab RA
Kisah keteladanan Umar bin Khattab RA pernah diceritakan oleh pelayannya yang bernama Aslam. Ia berkata bahwa suatu malam ia dan Umar bin Khattab RA keluar menelusuri Kota Madinah.
Dari kejauhan, keduanya melihat ada segerombolan musafir yang kedinginan dan kemalaman. Keduanya pun segera menghampiri gerombolan musafir itu.
Sesampainya di tempat musafir itu, betapa terkejutnya Umar bin Khattab RA dan Aslam melihat seorang perempuan bersama anak-anaknya yang menangis. Mereka duduk di depan sebuah periuk yang dimasak di atas api.
Umar bin Khattab RA bertanya, "Apa yang terjadi?"
Wanita itu menjawab, "Kami kemalaman dan kedinginan,"
"Lalu mengapa anak-anakmu menangis?" tanya Umar bin Khattab RA lagi.
"Mereka lapar," jawab wanita itu.
Umar RA heran sebab ia melihat wanita itu seakan-akan memasak di dalam sebuah periuk di depannya. Lalu mengapa anak-anak itu tetap menangis dan tidak segera diberi makanan di dalamnya.
Namun, ternyata wanita itu berkata, "Di periuk itu hanya ada air, aku sengaja memasaknya agar mereka bisa tenang hingga tertidur. Allah akan menjadi hakim antara kami dan Umar."
Wanita tadi tidak tahu jika yang diajak berbicara adalah Umar bin Khattab RA. Lalu beliau berkata, "Semoga Allah merahmatimu, sedangkan Umar tidak mengetahui keadaanmu."
Wanita itu berkata, "Ia mengatur kami, memimpin kami, tetapi melupakan kami,"
Tanpa pikir panjang, Umar bin Khattab RA langsung mengajak Aslam untuk pulang dan mengambil sekarung gandum dengan seember daging. Ia segera memberikan semua itu kepada wanita dan anak-anaknya tadi.
Tak sampai di situ saja, Umar bin Khattab RA bahkan bersedia untuk memasakkan bahan makanan tadi untuk mereka sehingga mereka merasa kenyang dan aman.
Wanita tadi lalu berkata kepada Umar bin Khattab RA, "Semoga Allah membalas kebaikanmu, sungguh engkau lebih mulia dibanding Amirul Mukminin (Umar bin Khattab RA)."
Umar bin Khattab RA pun menjawab, "Bicaralah yang santun, jika engkau menemui Amirul Mukminin, Insyaallah engkau akan mendapatiku di sana." Kemudian ia menjauhi wanita itu.
Setelah wanita dan anak-anaknya tadi tertidur dalam keadaan perut kenyang, Umar bin Khattab RA pergi dari sana bersama Aslam. Ia pun berkata kepada pelayannya tersebut,
"Wahai Aslam, sesungguhnya rasa lapar membuat anak-anak itu tidak bisa tidur dan menangis. Aku tidak akan pergi sebelum memastikan mereka sudah tidur dan tidak menangis lagi."
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah