Kisah Pembaiatan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Khalifah Pertama dalam Sejarah Islam

Kisah Pembaiatan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Khalifah Pertama dalam Sejarah Islam

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Jumat, 01 Des 2023 05:00 WIB
Infografis Abu Bakar As Siddiq
Ilustrasi Abu Bakar (Foto: Denny Putra/detikcom)
Jakarta -

Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang sangat setia. Beliau bahkan menemani sang rasul hingga akhir hayatnya.

Menukil buku Abu Bakar Ash-Shiddiq: Syakhshiyatu Wa'Ashruhu oleh Ali Muhammad ASh-Shalabi, nama lengkap Abu Bakar ialah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai bin Ghalib Al-Qurasyi At-Taimi. Abu Bakar bahkan menjadi sosok yang menemani Rasulullah SAW dalam setiap perang, ia juga yang membela Nabi SAW ketika disakiti oleh orang-orang Quraisy.

Usai wafatnya Rasulullah SAW, Abu Bakar Ash-Shiddiq ditunjuk untuk menggantikan beliau sebagai khalifah. Hal ini dimaksudkan agar kaum muslimin ada yang memimpin, status Nabi Muhammad sendiri sebagai Rasulullah tidak dapat digantikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembaiatan Abu Bakar sebagai khalifah dilaksanakan ketika keadaan kaum muslimin sedang krisis. Turut dijelaskan dalam buku Pengantar Studi Islam tulisan Shofiyun Nahidloh S Ag M H I bahwa kala itu banyak muncul nabi palsu, perpecahan dan pemberontakan.

Pengangkatan Abu Bakar dilakukan berdasarkan keputusan bersama balai Saqifah Bani Sa'idah. Terpilihnya beliau sebagai khalifah disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain ialah:

ADVERTISEMENT
  • Dekat dengan Rasulullah SAW baik dari ilmunya maupun persahabatannya.
  • Sahabat yang sangat dipercaya oleh Rasulullah SAW.
  • Dipercaya oleh rakyat, sehingga beliau mendapat gelar As-Siddiq atau orang yang sangat dipercaya.
  • Seorang yang dermawan.
  • Abu Bakar merupakan sahabat yang diperintah oleh Rasulullah SAW untuk menjadi imam sholat jamaah.
  • Abu Bakar ialah seseorang yang pertama memeluk agama Islam.

Diangkatnya Abu Bakar sebagai khalifah termasuk ke dalam keputusan yang mendadak. Sebab, kala itu kondisi sangat genting dan berpotensi menimbulkan perpecahan.

Kaum Anshar menyarankan harus ada dua kelompok untuk menjadi khalifah. Hal tersebut berarti merupakan perpecahan kesatuan Islam, akhirnya dengan segala resiko, Abu Bakar tampil ke depan dan berkata, "Saya akan menyetujui salah seorang yang kalian pilih di antara kedua orang ini."

Kala suasana di Safiqah masih belum kondusif, Umar bin Khattab berbicara untuk mendukung Abu Bakar dan mengangkat setia kepadanya. Umar bin Khattab tidak memerlukan waktu yang lama untuk meyakinkan kaum Anshar dan yang lain bahwa Abu Bakar adalah orang yang tepat di Madinah untuk menjadi penerus setelah Nabi Muhammad SAW wafat.

Mengutip buku Sejarah Peradaban Islam oleh Dedi Supriyadi, jabatan khalifah yang diberikan kepada Abu Bakar diartikan sebagai perintah dari Nabi SAW langsung oleh sebagian besar kaum muslimin. Terpilihnya Abu Bakar Ash-Shiddiq menjadi kekhalifahan pertama dalam sejarah Islam.




(aeb/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads