Kisah Athiyah bin Khalaf patut untuk dijadikan pelajaran bagi orang-orang yang sedang mendapat cobaan dari Allah SWT berupa kekurangan. Ia mengajarkan kepada kita tentang berbagi dan tolong menolong.
Dinukil dari laman NU Jabar Online, Athiyah bin Khalaf adalah seorang pedagang kurma di Mesir. Dirinya termasuk dalam jajaran pedagang sukses yang kaya raya.
Lambat laun, kekayaannya tersebut luntur dan hilang seketika. Dirinya tidak lagi memiliki harta yang banyak, kecuali hanya tertinggal pakaian yang ia gunakan saat itu saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suatu hari, Athiyah bin Khalaf berdoa kepada Allah SWT memohon agar dipenuhi segala permintaannya. Ia berdoa dengan tekun dan penuh keimanan kepada-Nya.
Bersamaan dengan doanya tersebut, datanglah seorang wanita yang membawa anak-anaknya. Mereka berkata, "Wahai tuan, semoga engkau bisa meringankan kesulitanku dan bisa memberikan sesuatu yang bisa kugunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan anak-anak ini, mereka semuanya adalah anak yatim dan tidak memiliki apa-apa,"
Mendengar keluh kesah dari ibu anak-anak tadi, Athiyah bin Khalaf merasa sangat iba, dirinya ingin sekali membantu. Namun, di satu sisi, dirinya tidak memiliki apapun untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Kemudian, Athiyah bin Khalaf berkata kepada mereka, "Mari pergi bersamaku ke rumah, aku akan memberimu sesuatu,"
Wanita tersebut bersama anak-anaknya lalu mengikuti Athiyah bin Khalaf pulang ke rumahnya. Setibanya di rumah, Athiyah bin Khalaf menempatkan wanita itu untuk menunggu di depan rumahnya sementara dirinya masuk ke dalam rumah.
Di dalam rumah, dia melepas bajunya dan menggunakan sarung lusuh yang dia punya untuk diberikan kepada wanita dan anak-anak tadi dari samping pintunya. Selepas Athiyah bin Khalaf memberikan baju dan sarung tersebut, wanita itu berkata,
"Semoga Allah memberikan pakaian-pakaian surga kepadamu sehingga engkau tidak butuh kepada orang lain selama hidupmu."
Perkataan wanita tadi didengar oleh Athiyah bin Khalaf. Dirinya menjadi sangat senang dan bahagia. Kemudian ia mempersilahkan wanita tadi untuk pulang, sedangkan dirinya masuk ke dalam rumahnya.
Sepeninggal wanita tadi, Athiyah bin Khalaf berdzikir kepada Allah SWT hingga larut malam. Dirinya bahkan tak sadar jika melakukannya sampai tertidur.
Di dalam tidurnya, Athiyah bin Khalaf bermimpi melihat bidadari yang belum pernah dilihatnya. Bidadari itu sangat cantik dan bahkan belum pernah dilihatnya di dunia ini.
Di tangan bidadari itu ada apel yang baunya sangat wangi. Kemudian, bidadari tadi membelah buah apel itu dan diberikan kepada Athiyah bin Khalaf.
Buah apel yang sudah dibelah oleh bidadari tadi kemudain mengeluarkan pakaian surga yang tidak sebanding dengan dunia dan seisinya. Pakaian itu pun dipakai oleh Athiyah bin Khalaf.
Bidadari itu lalu duduk di pangkuan Athiyah bin Khalaf. Dirinya lalu bertanya kepadanya, "Siapakah kamu ini?"
"Aku adalah Asyura, istrimu di surga," jawab bidadari tersebut.
Athiyah bin Khalaf lalu mempertanyakan amal apa yang membuatnya bisa memperoleh kemuliaan yang amat besar ini. Hal itu dijawab oleh Asyura dengan berkata,
"Dengan seorang janda miskin dan anak-anak yatim yang kemarin engkau berbuat baik kepadanya."
Baca juga: Kisah Aba Dahdah dan 600 Pohon Kurma |
Athiyah bin Khalaf pun terbangun dari tidurnya. Ia menemui seluruh rumahnya semerbak bau yang sangat harum. Ia kemudian berwudhu dan melakukan salat dua rakaat sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.
Selesai salat, dia berdoa kepada Allah SWT, "Wahai Tuhanku, jika mimpiku itu benar dan bidadari dalam mimpiku itu adalah istriku di dalam surga, maka matikanlah aku saat ini juga untuk bertemu dengan-Mu."
Belum selesai doa yang dipanjatkan oleh Athiyah bin Khalaf, Allah SWT sudah segera mencabut nyawa dirinya untuk segera berada di sisi-Nya. Wallahu a'lam.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!