Tempat Lahir Nabi Musa dan Kisahnya saat Dihanyutkan

Tempat Lahir Nabi Musa dan Kisahnya saat Dihanyutkan

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Minggu, 29 Okt 2023 05:00 WIB
Biblical illustration set, Jochebed put Moses in the Nile
Ilustrasi tempat lahir Nabi Musa AS dan kisahnya saat dihanyutkan di Sungai Nil. Foto: Getty Images/iStockphoto/rudall30
Jakarta -

Nabi Musa AS adalah satu dari 25 nabi dan rasul yang wajib diimani umat Islam. Nabi Musa lahir di zaman kekuasaan Firaun Mesir yang begitu kejam dan congkak.

Kisah kelahiran Nabi Musa AS diceritakan dalam beberapa riwayat. Adapun, untuk kisah kerasulannya termaktub dalam beberapa ayat Al-Qur'an.

Tempat Lahir Nabi Musa AS

Nabi Musa lahir di Heliopolis, Mesir, pada awal abad ke-13 sebelum Masehi dan wafat di Gunung Nibu, lalu dimakamkan di Red Dune (Al Katsib Al Ahmar). Hal ini dikutip dari pernyataan Afaraeez, yang tercatum dalam buku Karakter Kepemimpinan Nabi Musa a.s. dalam Perspektif Al-Qur'an, Analisis Pada Kisah Nabi Musa a.s. karya Hidayatullah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tempat kelahiran Nabi Musa AS tidak dirincikan dalam Al-Qur'an.

Nabi Musa AS lahir dari seorang ayah yang bernama Imran. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dan Ibnu Abbas. Garis keturunan Imran jika diurutkan maka akan menemui Nabi Nuh AS.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, ibu Nabi Musa AS adalah seorang wanita yang bernama Yuhanz. Istrinya bernama Shafura binti Syu'aib. Mereka semua adalah orang-orang mukmin yang beriman kepada Allah SWT.

Nama Nabi Musa AS diberikan oleh putra Firaun yang bernama Bathia. Dia memberi nama "Moses" kepada bayi yang ditemukannya di sungai itu. Arti nama "Moses" sendiri adalah "dikeluarkannya dari air."

Nabi Musa AS Dihanyutkan di Sungai Nil

Menurut riwayat As-Suddi sebagaimana diceritakan Ibnu Katsir dalam Qashash al-Anbiyaa, Firaun kala itu bermimpi aneh seakan-akan ada api yang membakar rumah-rumah Mesir dan seluruh kaum Qibti tapi tidak membahayakan bani Israil.

Saking takutnya, ia pun menanyakan arti mimpinya itu kepada paranormal dan tukang sihir. Mereka memberitahu Firaun bahwa akan lahir bayi laki-laki dari kalangan bani Israil yang akan menghancurkan penduduk Mesir.

Mendengar hal itu, Firaun memerintahkan agar membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir dan membiarkan hidup bayi perempuan.

Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran dan kebimbangan bagi ibunda Nabi Musa AS. Ia kemudian mendapat petunjuk dari Allah SWT agar menghanyutkan bayi Musa AS di Sungai Nil. Ia memasukkan bayinya ke sebuah peti dan meminta kakak perempuannya untuk mengawasinya.

Di sumber sebelumnya disebutkan, bayi tersebut akhirnya ditemukan oleh seorang putri raja dan dibawa pulang ke istananya yang tidak lain adalah istana Firaun.

Awalnya, ketika Firaun mengetahui keberadaan bayi laki-laki ini, ia langsung menyuruh untuk membunuhnya. Namun, karena bujukan dari istrinya, akhirnya ia mau merawat bayi yang diberi nama Musa itu bagai anaknya sendiri.

Musa AS kecil diasuh, dididik, dan dibesarkan sebagaimana anak-anak raja yang lain. Ia mengendarai kendaraan yang sama dengan Firaun. Memakai pakaian yang sama pula. Sampai-sampai, orang-orang mengenalnya dengan nama Musa bin Firaun.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads