Nabi Yusuf as adalah putra Nabi Yaqub as. Allah SWT memberikan anugerah berupa paras yang rupawan kepada Nabi Yusuf as. Selain itu, ia juga mendapat mukjizat bisa menafsirkan mimpi.
Kemampuannya menafsirkan mimpi ini kemudian membuat Nabi Yusuf as kemudian diangkat sebagai bendahara kerajaan oleh sang Raja Mesir. Kejadian ini pula yang membuat Nabi Yusuf as bisa kembali bertemu ayah tercinta setelah berpisah bertahun-tahun.
Mimpi Sang Raja
Mengutip buku Kisah 25 Nabi & Rasul oleh Muchtam, dikisahkan pada suatu hari, Raja Mesir bermimpi aneh. "Sesungguhnya, aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering. Hai orang-orang yang terkemuka, terangkanlah kepadaku tentang arti mimpiku itu jika kamu dapat menafsirkan mimpi."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para juru ramal yang diundang mulai berpikir. Akan tetapi, seluruh juru ramal tidak ada yang mampu menafsirkan mimpi tersebut.
Hal ini membuat Sang Raja kecewa. Ia resah dengan mimpi yang dialaminya tersebut. Pada saat itulah, pelayan raja yang mimpinya pernah ditafsirkan oleh Nabi Yusuf teringat kepada Nabi Yusuf.
Pelayan tersebut kemudian mendatangi Nabi Yusuf dan memanggilnya ke hadapan raja. Raja kemudian menceritakan mengenai mimpi yang dilihatnya saat terlelap.
Kemudian Yusuf berkata, "Arti tafsir mimpi ini adalah bahwa negeri Mesir akan mengalami masa subur selama tujuh tahun, tetapi kemudian negeri Mesir akan mengalami kemarau panjang selama tujuh tahun pula."
Raja berkata, "Sungguh situasi yang berat. Lalu, bagaimana cara mengatasi masalah tersebut"
Nabi Yusuf menjawab, "Simpanlah hasil gandum kalian di waktu musim subur sebagai bekal untuk bertahan di musim kemarau yang panjang."
Nabi Yusuf Dibebaskan dari Hukuman
Sebelum menemui Raja untuk menafsirkan mimpinya, Nabi Yusuf as tengah menjalani hukuman atas tuduhan fitnah. Setelah berhasil menafsirkan mimpi Raja, ia pun mendapat kesempatan untuk dibebaskan.
Raja yang puas mendengar penjelasan tentang mimpinya kemudian memerintahkan pengawalnya agar membebaskan Nabi Yusuf as. Akan tetapi, ia menolak dibebaskan sebelum perkaranya disidangkan dan ia diputuskan tidak bersalah.
Akhirnya, Nabi Yusuf as diputus tidak bersalah oleh raja. Ia pun dibebaskan.
Tak hanya itu, Raja Mesir kemudian menjadikan Nabi Yusuf as sebagai salah satu orang kepercayaannya.
Mendengar penawaran tersebut. Yusuf berkata kepada raja, "Jika memang engkau percaya kepadaku. jadikanlah aku bendaharawan negara. Sesungguhnya, aku mampu menjaga juga berpengetahuan dalam hal tersebut."
Kemarau Panjang yang Melanda Mesir
Sebagaimana mimpi raja yang pernah ditafsirkan Nabi Yusuf, negeri Mesir pun dilanda kemarau yang sangat panjang. Banyak rakyat yang kehabisan gandum.
Raja tidak khawatir karena telah memiliki stok makanan yang cukup banyak. Rakyat sekitar yang kehabisan bahan makanan lantas berbondong-bondong datang ke Kerajaan Mesir.
Hal ini juga dilakukan saudara-saudara Nabi Yusuf yang dulu pernah mencelakainya. Mereka pun datang ke Kerajaan Mesir dan mencoba untuk meminta bantuan pangan.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, saudara-saudara Nabi Yusuf sampai di Mesir. Mereka langsung menuju kerajaan.
Nabi Yusuf yang melihat para saudaranya ini langsung mengenali mereka satu per satu. Akan tetapi, saudara-saudaranya tidak mengenalinya karena penampilan Nabi Yusuf yang berbeda.
Nabi Yusuf lantas memberikan gandum kepada mereka. Sebelum para saudaranya ini pulang, Nabi Yusuf berpesan, jika datang kembali, mereka harus membawa serta saudara bungsu mereka, yaitu Bunyamin.
Mereka merasa heran bagaimana Yusuf mengetahui tentang Bunyamin. Akan tetapi, mereka tidak terlalu memikirkannya. Permasalahan mereka lebih besar dibanding dengan memikirkan keanehan tersebut.
Sesampainya di kampung halamannya, mereka menyampaikan pesan tersebut kepada ayah mereka, "Wahai Ayah, kami tidak akan mendapat gandum lagi jika tidak membawa Bunyamin. Oleh sebab itu, biarkanlah Bunyamin pergi bersama kami agar kami mendapat gandum. Kami akan menjaganya dengan baik."
Mendengar permintaan tersebut, Nabi Yaqub ragu dan tidak percaya. Ia khawatir peristiwa kehilangan Nabi Yusuf akan terulang kembali.
Setelah anak-anaknya meyakinkan dan juga memikirkan tentang persediaan makanan yang mulai menipis, akhirnya Nabi Yaqub as mengizinkan Bunyamin pergi.
Nabi Yaqub meminta janji dari mereka untuk menjaga Bunyamin dengan sebaik mungkin.
Bunyamin Ditahan di Kerajaan
Setelah sampai di kerajaan, mereka disambut baik oleh Nabi Yusuf. Mereka diberikan tempat istirahat yang nyaman. Mereka merasa senang karena mereka disambut dengan kehangatan.
Sementara itu, Yusuf mencari kesempatan untuk bisa berbicara dengan Bunyamin karena ia telah lama merindukannya. Akhirnya, kesempatan itu pun tiba.
Nabi Yusuf mengundang Bunyamin untuk bertemu di ruangannya. Yusuf berkata, "Sesungguhnya aku adalah saudaramu. Janganlah kamu berduka cita terhadap apa yang telah mereka kerjakan."
Saat saudara-saudara Nabi Yusuf hendak kembali pulang, tanpa sepengetahuan saudara-saudaranya, Yusuf memasukkan cangkir emas milik kerajaan ke kantong Bunyamin.
Ketika para pengawal kerajaan memeriksa di pintu keluar kerajaan, mereka menemukan tempat minum milik kerajaan dalam kantong yang dibawa oleh Bunyamin.
Hal ini terpaksa membuat Bunyamin ditangkap dan ditahan. Bunyamin tidak bisa pulang bersama saudara- saudaranya. Saudara-saudara Bunyamin berusaha untuk bisa membebaskan adiknya.
Mereka memohon dengan berkata. "Wahai Tuan, sesungguhnya ia memiliki ayah yang sudah lanjut usia. Oleh karena itu, ambillah salah seorang dari kami sebagai pengganti adik kami"
Yusuf berkata, "Sesungguhnya kami menahan adikmu karena ia terbukti telah mengambil barang milik kerajaan. Oleh sebab itu, kami tidak bisa membebaskannya. Jika kalian ingin adik kalian bebas, kembalilah kalian dan bawa ayah kalian ke sini untuk mengambil adik kalian."
Akhirnya, mereka pulang tanpa membawa serta Bunyamin. Sesampainya di Palestina, mereka menyampaikan kabar penahanan Bunyamin. Kabar tersebut tentu saja membuat Nabi Yaqub merasa sangat sedih.
Pertemuan Nabi Yusuf, Nabi Yaqub dan Bunyamin
Ketika persediaan bahan makanan kembali habis, saudara-saudara Nabi Yusuf kembali mendatangi kerajaan. Sesampainya di sana, mereka menceritakan kondisi yang dialami ayah mereka.
"Wahai Tuan, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang tidak berharga. Ayah kami senantiasa bersedih karena telah kehilangan dua orang yang sangat dicintainya. Setiap hari beliau menangis. Sekarang kami kekurangan makanan. Oleh karena itu, kami memohon kepada Tuan untuk memberikan gandum kepada kami," ujar salah seorang saudara Nabi Yusuf.
Mendengar kabar tersebut, Nabi Yusuf sangat sedih dan iba. Ia tidak mampu lagi menahan perasaannya untuk memberitahukan siapa sebenarnya dirinya. Nabi Yusuf berkata, "Apakah kalian tahu kejahatan yang telah kalian lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya?"
Kembali Nabi Yusuf berkata, "Tahukah kalian, sesungguhnya akulah Yusuf yang pernah kalian lemparkan ke dalam sumur."
Mendengar ucapan Nabi Yusuf, terkejutlah mereka kemudian bertanya dengan ragu, "Apakah kamu benar-benar Yusuf?"
Pengakuan Yusuf benar-benar membuat mereka kaget. Mereka semakin yakin bahwa orang yang ada di hadapannya adalah Yusuf setelah melihat bukti bukti yang ada. Mereka pun kemudian mengakui kesalahan mereka, meminta maaf dan menyesal atas perbuatan yang pernah mereka lakukan.
Yusuf tidak pernah merasa dendam kepada saudara-saudaranya. la memaafkan mereka dengan penuh kasih sayang. la memberi mereka makanan dan menitipkan bajunya untuk diusapkan ke mata ayahnya agar sembuh.
Sesampainya di Palestina, mereka menceritakan kabar tentang Yusuf dan memberikan baju titipan Yusuf pada Nabi Yaqub. Mendengar kabar tersebut Nabi Yaqub menjadi sangat gembira.
Ketika baju Nabi Yusuf diusapkan ke matanya, atas izin Allah SWT tiba-tiba saja matanya sembuh dari kebutaan sehingga Nabi Yaqub dapat melihat kembali.
Kegembiraan yang dirasakan Nabi Yaqub begitu besar. Ia tak sabar untuk bertemu dengan anaknya yang telah lama dirindukannya. Mereka semua berangkat ke Mesir untuk bertemu Nabi Yusuf. Ketika sampai di Mesir, mereka disambut suka cita oleh Nabi Yusuf.
Nabi Yaqub, Nabi Yusuf dan Bunyamin kembali berkumpul, lengkap bersama seluruh saudaranya.
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Ribuan Orang Teken Petisi Copot Gus Yahya dari MWA UI
142 Negara PBB Setuju Palestina Merdeka tapi Gaza Terus Digempur Israel
KTT Darurat Arab-Islam di Doha Kecam Serangan Israel, Hasilkan 25 Poin Komunike