Kisah para sahabat Nabi Muhammad SAW adalah bagian tak terpisahkan dari sejarah Islam yang membawa inspirasi, pengajaran, dan teladan bagi umat Islam hingga hari ini. Tak terkecuali kisah Abdullah bin Hudzafah.
Abdullah bin Hudzafah adalah seorang sahabat Nabi Muhammad yang memiliki pengalaman istimewa dalam perjalanan hidupnya. Ia pernah menjadi seorang tawanan.
Kisah Abdullah bin Hudzafah
Dikutip dari buku Lembaran Kisah Mutiara Hikmah karya Dian Erwanto, Abdullah bin Hudzafah merupakan salah satu sahabat nabi yang menjadi panglima muslim dalam pembukaan Kota Syam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdullah bin Hudzafah diutus untuk menjalankan misi penting, yaitu memerangi penduduk kaisar di Palestina di tepi tengah laut. Namun atas takdir Allah SWT, misinya gagal dan ia ditangkap oleh tentara Romawi.
Dikutip dari buku 500 Kisah Orang Saleh Penuh Hikmah karya Imam Ibnul Jauzi, terjadilah dialog antara Abdullah dengan pemimpin Romawi.
Pemimpin Romawi tersebut meminta Abdullah untuk meninggalkan Islam dan memeluk agama Kristen. Namun, karena Abdullah menolaknya, dia hendak dilemparkan ke dalam kuali yang berisi minyak mendidih.
Sesaat sebelum Abdullah dilempar ke kuali tersebut, ia ketakutan dan menangis. Pemimpin Romawi mengangkatnya.
Abdullah berkata, "Kalian pikir saya menangis karena takut?! Sama sekali bukan, tapi saya menangis karena saya hanya punya satu jiwa saja. Saya sangat berharap seandainya saya punya seratus jiwa dan semuanya dibunuh dalam kondisi seperti ini, yaitu ketika berjuang di jalan Allah."
Pemimpin Romawi tersebut kagum dan takjub mendengarnya, dan dia kembali meminta Abdullah untuk memeluk Kristen. Namun, Abdullah tetap menolaknya. Pemimpin Romawi itu kemudian menawarkan akan membebaskan Abdullah dengan syarat mau mencium kepalanya.
Abdullah pun menyanggupi tawaran tersebut. Pemimpin Romawi itu membebaskan Abdullah dan 80 tawanan muslim lainnya.
Sepulang dari Romawi, Umar bin Khaththab mencium kepala Abdullah bin Hudzafah sebagai bentuk penghargaan.
Sejak saat itulah, Abdullah bin Hudzafah menjadi candaan para sahabat. Para sahabat berkata, "Engkau pernah mencium kepala ilj (sebutan untuk perwira kafir ajam yang bertubuh besar, kekar, dan kuat.)"
Pelajaran dari Kisah Abdullah bin Hudzafah
Kisah Abdullah bin Hudzafah di atas menyimpan banyak pelajaran berharga bagi umat Islam, beberapa di antaranya,
- Keteguhan dalam Keimanan
Kisah Abdullah bin Hudzafah mengajarkan umat Islam mengenai betapa pentingnya keteguhan dalam keimanan meskipun telah menghadapi beberapa ujian yang sangat berat.
- Kesetiaan yang Tak Tergoyahkan
Abdullah bin Hudzafah merupakan contoh nyata kesetiaan yang tak tergoyahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kesetiaan tersebut merupakan salah satu nilai penting dalam Islam.
- Komitmen dalam Perjuangan
Meskipun Abdullah bin Hudzafah menghadapi ujian keimanan yang berat, beliau tetap berkomitmen untuk memeluk Islam dan tidak melepaskannya meskipun ia tahu bahwa akan mendapatkan siksaan dari pemimpin Romawi jika tidak memeluk Kristen.
- Pengorbanan untuk Kebenaran
Kisah Abdullah bin Hudzafah merupakan salah satu kisah dengan pengorbanan yang besar. Ia rela mengorbankan dirinya demi melindungi Nabi Muhammad SAW dan agama Islam
- Inspirasi bagi Generasi Selanjutnya
Kisah hidup Abdullah bin Hudzafah adalah inspirasi bagi generasi Muslim selanjutnya. Ia menunjukkan bagaimana seorang individu dapat berubah menjadi pribadi yang saleh dan bermanfaat bagi umat Islam.
Kisah Abdullah bin Hudzafah adalah salah satu cerita dalam sejarah Islam yang menginspirasi dan memberikan banyak pelajaran berharga. Kesetiaan, pengorbanan, dan keteguhan dalam keimanan yang ia tunjukkan bisa menjadi teladan bagi umat Islam.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
Laki-laki yang Tidak Sholat Jumat, Bagaimana Hukumnya?