Di masa hidup Rasulullah SAW, terdapat banyak penyair yang sering membaca na'at untuk Nabi SAW. Salah satu penyair yang paling terbesar dan dekat dengan Nabi Muhammad SAW adalah Hasan bin Tsabit RA.
Hasan bin Tsabit RA adalah seorang penyair yang hidup di zaman Nabi Muhammad SAW sekaligus sahabat beliau. Dijelaskan dalam buku Sejarah Sastra Arab dari Beragam Perspektif oleh Betty Mauli Rosa Bustam, Hasan bin Tsabit RA lahir di Yatsrib (Madinah) dari Qabilah Haaraj.
Dalam rujukan lain menjelaskan bahwa Hasan bin Tsabit RA lahir sekitar tahun 590 M. Ibunya telah masuk Islam, dan usianya mendekati 60 hari saat Nabi SAW melakukan hijrah ke Madinah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sosok Hasan bin Tsabit RA
Buku Energi Zikir dan Salawat Nabi yang ditulis oleh Syekh Muhammad Hisyam Kabbani menuliskan bahwa Hasan bin Tsabit RA adalah pembaca na'at terbesar di kalangan sahabat Nabi SAW.
Hasan bin Tsabit RA memiliki julukan sebagai "Sya'ir al-rasul" yang artinya "Penyair Nabi SAW."
Imam Baihaqi meriwayatkan hadits dari Aisyah RA yang mengatakan bahwa Hasan bin Tsabit RA berusia 53 atau 63 tahun ketika Nabi SAW tiba di Madinah. Ia wafat pada usia 120 tahun.
Separuh kehidupannya, yakni selama enam puluh tahun ia habiskan menjadi seorang jahiliah. Enam puluh tahun yang selanjutnya ia menjalani kehidupannya menjadi seorang muslim.
Dalam riwayat lain, Imam Muslim, Bukhari, Abu Dawud, dan Tirmidzi meriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah SAW dahulu menyediakan tempat bagi Hasan bin Tsabit RA sebuah mimbar di masjid untuk membaca pujian-pujian kepada Nabi SAW.
Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya, Allah memperkuat Hasan dengan Roh Kesucian selama dia memuji atau membela Rasulullah SAW."
Dia juga menjadi sahabat pilihan Rasulullah SAW ketika beliau dihadiahi oleh Raja Kopti dua orang istri, yang mana salah satu perempuan diserahkan kepada Hasan untuk diperistri.
Contoh Syair Hasan bin Tsabit RA
Contoh dari syair yang dikatakan oleh Hasan bin Tsabit RA juga dicantumkan dalam sumber sebelumnya. Berikut merupakan lirik syairnya,
Dikisahkan saat itu Nabi SAW baru tiba di Makkah lalu ada seorang mualaf bernama Junab Al-Kalbi. Dirinya berkata kepada Nabi Muhammad SAW kalau ia mendengar beliau berkata kepada orang tertentu:
Inna jibrila 'an yamini wa mika'ila 'an yasârî, wa al-malâ'ika- ta qad azhallat 'askarî, fa khudz fi ba'dhi hanatik
Artinya: "Jibril AS di sebelah kananku, Mika'il AS di sebelah kiriku, dan para malaikat melindungi tentaraku. Bacakanlah sedikit syair."
Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang membungkukkan badannya dan diam beberapa saat sebelum berkata (dalam kamil atau posisi yang sempurna):
Ya rukna mu tamiri wa 'ushmata lâidzîn wa malâdza muntajîn wa jâra al-mujawiri
Artinya: "Hai tiang orang yang bersandar kepadamu, pegangan orang yang berlindung kepadamu, tempat beristirahat orang yang mencari keselamatan, dan pembela orang yang membutuhkan perlindungan."
Ya man takhayyarahu al-ilâhu li khalqihi fa habbahu bi al- khuluqi al-zakiyyi al-thâhiri
Artinya: "Hai yang dipilih Tuhan bagi makhluk-Nya dengan menanam- kan di dalam dirinya kesempurnaan dan kesucian sifat."
Anta al-nabiyyu wa khayru ashâbati âdamin yâ man yajûdu ka faydhi bahrin zâkhiri.
Artinya: "Wahai Nabi, engkaulah manusia terbaik. Wahai manusia bu- diman, seperti curahan air laut yang menggelora."
Mîkâlu ma'aka wa jibrâ'ilu kilâhumâ madadun li nashrika min *azîzin qâhiri.
Artinya: "Malaikat Mika'il a.s. dan Jibril a.s. bersamamu, penolong kemenanganmu yang diutus oleh Yang Mahakuasa dan Mahaperkasa."
Mendengar syair tersebut, Junab Al-Kalbi bertanya kepada Nabi Muhammad SAW,
"Siapakah penyair ini?"
Lalu mereka menjawab, "Hasan bin Tsabit."
Setelah itu, Rasulullah SAW berdoa untuk Hasan bin Tsabit RA agar dilimpahi kebaikan oleh Allah SWT.
Betty Mauli Rosa Bustam juga menuliskan contoh dari syair yang dibuat oleh Hasan bin Tsabit RA sebagaimana berikut,
واحسن منك لم تر قط عيني
خلقت مبرأ من كل عيب
واجمل منك لم تلد النساء
كأنك قد خلقت كما تشاء
Penyair Lain di Zaman Nabi Muhammad SAW
Masih diambil dari sumber yang sama, Ibn Sayyid al-Nashr telah menuliskan lebih dari 150 penyair yang menjadi sahabat Nabi SAW dan sering membacakan na'at pujian kepada beliau.
Berikut beberapa penyair zaman Rasulullah SAW yang dituliskan dalam sumber sebelumnya, Energi Zikir dan Salawat Nabi:
- Asma' ibn Rayyab al-Jurami
- Aswad ibn Mas'ud al-Tsaqafi
- Asid ibn Salamah
- Asya bani Mazin
- Asyad ibn Abi Iyas al-Duli
- Anas ibn Zunaim
- al-Aqra' ibn Habis
- Umru al-Qais ibn 'Abbas
- 'Aush ibn Ma'an al-Qurayi
- Bujair ibn Juhair
- Hasan ibn Tsabit
- Al-Harits ibn Hisyam
- Huraits ibn Yazid al-Khail
- Al-Habbab ibn al-Mundzir
- Humaid ibn Tsaur al-Hilali
- Syaddad ibn 'Aridh
- Syuraih ibn Hani
- Syija' ibn al-Harits al-Sadusi
- Saramah ibn Abi Anis
- Al-Dhahhak ibn Khalifah
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!