Kisah Nabi Yaqub saat Kehilangan Nabi Yusuf dan Menangis hingga Buta

Kisah Nabi Yaqub saat Kehilangan Nabi Yusuf dan Menangis hingga Buta

Rahma Ambar Nabilah - detikHikmah
Rabu, 23 Agu 2023 05:00 WIB
Three camels in the desert during sunset
Foto: Getty Images/jacquesvandinteren
Yogyakarta -

Nabi Yaqub AS pernah kehilangan sang putra, Nabi Yusuf AS. Saking sedihnya, ia kemudian menangis dan bersedih dalam waktu yang lama hingga matanya menjadi buta.

Nabi Yaqub AS memiliki nama lengkap Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim AS. Ia adalah putra dari Nabi Ishaq AS.

Nabi Yaqub memiliki saudara kembar yang bernama Aish. Namun, karena keduanya kurang akur, Nabi Ishaq meminta Yaqub untuk merantau ke A'ram (Irak).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan dalam buku Hikmah Kisah Nabi dan Rasul karya Dr. H. Ridwan Abdullah Sani, M.Si. dan Muhammad Kadri, S.Si., M.Sc. bahwa ketika Nabi Yaqub dalam perjalanan merantau, ia bermimpi akan memperoleh rezeki yang banyak, kehidupan yang aman damai, memiliki keluarga dan anak cucu yang saleh dan berbakti, serta memiliki kerajaan yang besar dan makmur.

Dalam buku Islam on the Spot disebutkan bahwa Nabi Yaqub memiliki 4 istri dan 12 anak laki-laki. Terdapat satu anak yang tampan dan merupakan putra kesayangan Nabi Yaqub, yaitu Nabi Yusuf.

ADVERTISEMENT

Dona Ningrum Mawardi dan Atin Sumaryani dalam bukunya yang berjudul Meneladani Kesalehan Ayah dalam Al-Qur'an, disebutkan Nabi Yusuf pernah bermimpi melihat 11 bintang, bulan, dan matahati bersujud kepadanya.

Ketika beliau menceritakan mimpinya kepada sang ayah, ia justru melarangnya untuk tidak bercerita kepada siapapun. Karena Nabi Yaqub mengartikan mimpi tersebut bahwa suatu hari, Nabi Yusuf akan menjadi seorang yang besar dan semua anggota keluarganya akan tunduk hormat kepadanya.

Karena Nabi Yaqub menunjukkan betapa sayangnya ia kepada Nabi Yusuf, saudara-saudara Nabi Yusuf merasa cemburu dan berencana untuk mencelakainya. Kisah ini termaktub dalam Al-Qur'an.

Allah SWT berfirman dalam surat Yusuf ayat 15,

ΩΩŽΩ„ΩŽΩ…Ω‘ΩŽΨ§ Ψ°ΩŽΩ‡ΩŽΨ¨ΩΩˆΩ’Ψ§ بِهٖ ΩˆΩŽΨ§ΩŽΨ¬Ω’Ω…ΩŽΨΉΩΩˆΩ’Ω“Ψ§ Ψ§ΩŽΩ†Ω’ ΩŠΩ‘ΩŽΨ¬Ω’ΨΉΩŽΩ„ΩΩˆΩ’Ω‡Ω ΩΩΩŠΩ’ غَيٰبَΨͺِ Ψ§Ω„Ω’Ψ¬ΩΨ¨Ω‘ΩΫš ΩˆΩŽΨ§ΩŽΩˆΩ’Ψ­ΩŽΩŠΩ’Ω†ΩŽΨ§Ω“ Ψ§ΩΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡Ω Ω„ΩŽΨͺΩΩ†ΩŽΨ¨Ω‘ΩΨ¦ΩŽΩ†Ω‘ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω’ Ψ¨ΩΨ§ΩŽΩ…Ω’Ψ±ΩΩ‡ΩΩ…Ω’ Ω‡Ω°Ψ°ΩŽΨ§ ΩˆΩŽΩ‡ΩΩ…Ω’ Ω„ΩŽΨ§ ΩŠΩŽΨ΄Ω’ΨΉΩΨ±ΩΩˆΩ’Ω†ΩŽ Ω‘Ω₯

Artinya: "Maka, ketika mereka membawanya serta sepakat memasukkannya ke dasar sumur, (mereka pun melaksanakan kesepakatan itu). Kami wahyukan kepadanya, 'Engkau kelak pasti akan menceritakan perbuatan mereka ini kepada mereka, sedangkan mereka tidak menyadari.'"

Masih dengan sumber yang sama, diceritakan bahwa sesampainya di rumah, para saudara Nabi Yusuf ini mengatakan kepada ayahnya jika Nabi Yusuf telah diterkam binatang buas.

Allah SWT berfirman dalam QS Yusuf ayat 17,

Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩΩˆΩ’Ψ§ ΩŠΩ°Ω“Ψ§ΩŽΨ¨ΩŽΨ§Ω†ΩŽΨ§Ω“ Ψ§ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ§ Ψ°ΩŽΩ‡ΩŽΨ¨Ω’Ω†ΩŽΨ§ Ω†ΩŽΨ³Ω’ΨͺΩŽΨ¨ΩΩ‚Ω وَΨͺΩŽΨ±ΩŽΩƒΩ’Ω†ΩŽΨ§ ΩŠΩΩˆΩ’Ψ³ΩΩΩŽ ΨΉΩΩ†Ω’Ψ―ΩŽ Ω…ΩŽΨͺΩŽΨ§ΨΉΩΩ†ΩŽΨ§ ΩΩŽΨ§ΩŽΩƒΩŽΩ„ΩŽΩ‡Ω Ψ§Ω„Ψ°Ω‘ΩΨ¦Ω’Ψ¨ΩΫš ΩˆΩŽΩ…ΩŽΨ§Ω“ Ψ§ΩŽΩ†Ω’Ψͺَ بِمُ؀ْمِنٍ Ω„Ω‘ΩŽΩ†ΩŽΨ§ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΩˆΩ’ ΩƒΩΩ†Ω‘ΩŽΨ§ Ψ΅Ω°Ψ―ΩΩ‚ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ Ω‘Ω§

Artinya: "Mereka berkata, "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu serigala memangsanya. Engkau tentu tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami berkata benar."

Setelah mendapati kabar tersebut, Nabi Yaqub sangat sedih dan menangis berkepanjangan sehingga membuat kedua matanya buta.

Dijelaskan dalam buku terjemahan Kisah Bapak dan Anak dalam Al-Qur'an karya Adil Musthafa Abdul Halim Nabi Yaqub menghadapi musibah terebut dengan penuh kesabaran dalam menghadapi tipu daya dan kebohongan putra-putranya.

Allah SWT memberikan kekuatan kepada Nabi Yaqub sehingga ia dapat melewati ujian dan dapat menyaksikan kebenaran.

Setelah sekian lama, Allah SWT mengembalikan penglihatan Nabi Yaqub sehingga ia dapat kembali melihat. Nabi Yaqub juga akhirnya mengetahui fakta bahwa sang anak, Nabi Yusuf, masih hidup.

Nabi Yaqub kemudian memohon ampun atas perbuatan putra-putranya seperti yang tertera dalam Al-Qur'an surat Yusuf ayat 98,

Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ Ψ³ΩŽΩˆΩ’ΩΩŽ Ψ§ΩŽΨ³Ω’ΨͺΩŽΨΊΩ’ΩΩΨ±Ω Ω„ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ Ψ±ΩŽΨ¨Ω‘ΩΩŠΩ’ Ϋ—Ψ§ΩΩ†Ω‘ΩŽΩ‡Ω— Ω‡ΩΩˆΩŽ Ψ§Ω„Ω’ΨΊΩŽΩΩΩˆΩ’Ψ±Ω Ψ§Ω„Ψ±Ω‘ΩŽΨ­ΩΩŠΩ’Ω…Ω Ω©Ω¨

Artinya: "Dia (Ya'qub) berkata, "Aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Seperti yang dijelaskan dalam buku Menengok Kisah 25 Nabi dan Rasul karya Ust. Fatih bahwa Nabi Yaqub memberikan contoh kesabaran dalam menghadapi segala hal.




(dvs/dvs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads