Kisah Meninggalnya Umar bin Khattab, Jasadnya Dimakamkan di Samping Rasulullah SAW

Kisah Meninggalnya Umar bin Khattab, Jasadnya Dimakamkan di Samping Rasulullah SAW

Farah Ramadanti - detikHikmah
Minggu, 04 Jun 2023 05:00 WIB
Ilustrasi Umar bin Khattab
Ilustrasi Umar bin Khattab sahabat Rasulullah SAW Foto: Ilustrasi ; Fauzan Kamil/detikcom
Jakarta -

Umar bin Khattab merupakan seorang sahabat sekaligus mertua Rasulullah SAW yang menjadi bagian dari Khulafaur Rasyidin. Sosok Umar bin Khattab yang kuat, tegas, berani, dan bijaksana itu membekas di ingatan para kaum muslimin di masa itu sehingga kisah meninggalnya Umar bin Khattab hal yang selalu dikenang dan tak lekang oleh waktu.

Dikutip dari buku Teori dan Implementasi Kepemimpinan Strategis yang disusun oleh Tri Cicik Wijayanti, penyebab kematian Umar bin Khattab adalah karena dendam pribadi Abu Lukluk (Fairuz) yakni seorang budak yang fanatik. Umar bin Khattab dibunuh oleh Abu Lukluk pada saat menjadi imam sholat subuh pada Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644 M.

Abu Lukluk sendiri merupakan orang Persia yang masuk Islam setelah Persia ditaklukkan oleh Umar bin Khattab dalam rangka ekspansi atau perluasan wilayah Islam. Pembunuhan tersebut dilatarbelakangi oleh rasa sakit hati Abu Lukluk atas kekalahan Persia yang kala itu merupakan negara adidaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Afdhal, dkk. menyebutkan dalam buku Sejarah Peradaban Islam bahwa sebelum Abu Lukluk melancarkan aksinya untuk membunuh Umar bin Khattab, terdapat penyebaran konspirasi yang dirancang oleh musuh-musuh Islam dari kalangan Yahudi dan Persia. Menurut berbagai sumber, Umar bin Khattab ditusuk dengan belati beracun.

Wasiat-wasiat dari Umar bin Khattab

Sebelum meninggal, Umar bin Khattab memilih enam sahabatnya yakni Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah, Zubair, Abdurrahman bin Auf, dan Sa'ad bin Abi Waqqash dan berwasiat pada mereka agar memilih salah seorang di antara mereka untuk menjadi khalifah selanjutnya.

ADVERTISEMENT

Lalu, setelah peristiwa tertusuknya Umar bin Khattab dan ia tengah merasa semakin dekat dengan kematian, Umar mengutus putranya Abdullah bin Umar untuk pergi mengunjungi Aisyah istri Rasulullah SAW untuk menyampaikan salamnya pada Aisyah dan permohonannya agar diperkenankan dimakamkan di samping Rasulullah SAW.

Sebagaimana yang tercantum dalam buku Kisah-Kisah Inspiratif Sahabat Nabi karya Muhammad Nasrulloh, Aisyah kemudian mengiyakan permohonan tersebut sebagai jawaban meski sebenarnya ia sangat menginginkan kelak dimakamkan di samping suaminya Rasulullah SAW dan ayahnya, Abu Bakar ash-Shiddiq.

Setelah Abdullah mengabarkan pada ayahnya bahwa Aisyah mengizinkan, bergembiralah Umar sebab tempat itu adalah yang paling diinginkannya ketika meninggal.

Adapun dalam buku Kuliah Adab susunan 'Aabidah Ummu 'Aziizah, S. Pd. I, dkk., disebutkan bahwa muslim yang beriman dan taat ketika menghadapi kematian perlu disampaikan kabar gembira sebab seseorang yang saleh dan terkenal baik hendaknya digembirakan dengan pahala dari Allah sebagaimana janji-Nya atas orang-orang yang saleh.

Ketika Umar bin Khattab menghadapi kematian, ia didatangi seorang lelaki dari kaum Anshar. Lelaki itu berkata padanya, "Bergembiralah wahai Amirul Mukminin atas kabar gembira dari Allah yang berupa ampunan atas dosa-dosamu yang terdahulu dengan masuknya engkau dalam Islam, juga dijadikannya engkau sebagai pengganti Rasulullah dan engkau menjadi pemimpin yang adil, dan bergembira pulalah engkau atas nikmat kesyahidan yang sebentar lagi kau dapatkan setelah ini semua."

Kemudian, Umar bin Khattab menjawab, "Wahai anak saudaraku, aku berharap cukuplah aku dimatikan dalam keadaan baik." (al-Munjid: t.t, 9).

Kepemimpinan Setelah Umar bin Khattab

Setelah wafatnya Umar bin Khattab, jabatan khalifah kemudian dipegang oleh Utsman bin Affan. Berbeda dengan karakter Umar bin Khattab yang berbadan kuat lagi kekar serta sangat memperhatikan tanggung jawab dirinya dan bawahannya, Utsman bin Affan memiliki sifat yang lebih lembut dan santun perangainya dalam bermuamalah.

Sikap terpuji dan kebaikan Utsman bin Affan telah berhasil memimpin kaum muslimin. Bahkan menukil buku Kisah-Kisah Islam Yang Menggetarkan Hati oleh Hasan Zakaria Fulaifal, disebutkan bahwa Umar bin Khattab hidup fakir dan meninggal dalam keadaan berhutang sementara yang melunasinya adalah Utsman bin Affan ketika belum seminggu sejak kematian Umar bin Khattab.

Itulah kisah meninggalnya Umar bin Khattab, salah satu khalifah kebanggan umat muslim. Umar bin Khattab membuktikan bahwa kematian bagi orang yang beriman lagi saleh adalah kabar baik karena segala amalan baik yang telah dikerjakannya selama di dunia akan menolongnya di akhirat kelak.




(dvs/dvs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads