Perang Tabuk adalah salah satu perang yang terjadi pada masa Rasulullah SAW. Perang ini melibatkan kaum Muslimin dan bangsa Romawi.
Latar belakang terjadinya Perang Tabuk adalah keinginan Rasulullah SAW untuk menyerang Romawi sebagai kekuatan militer terbesar di muka bumi pada waktu itu dan dalam rangka menyebarkan agama Islam.
Merangkum Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, keinginan Rasulullah SAW tersebut terjadi setelah dibunuhnya duta Rasulullah SAW, Al-Harits bin Umair di tangan Syuhrabil bin Amr Al-Ghasaani, tepatnya saat Al-Harits membawa surat beliau yang ditujukan kepada pemimpin Bushra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu beliau mengirimkan satuan pasukan yang dipimpin oleh Zaid bin Haritsah yang kemudian bertempur dengan pasukan Romawi dengan pertempuran yang besar dan meninggalkan pengaruh bagi bangsa Arab.
Pada saat Rasulullah SAW memerintahkan kaum Muslimin untuk bersiap-siap menyerang Romawi. Saat itu kaum Muslimin sedang berada di masa-masa sulit.
Biasanya saat hendak berperang, Rasulullah SAW selalu memberikan kiasan mengenai tujuan. Namun dalam Perang Tabuk, Rasulullah SAW menjelaskan secara terus terang kepada kaum Muslimin.
Hal ini dikarenakan mereka akan melakukan perjalanan jauh, melalui masa-masa sulit, dan banyak musuh yang akan dihadapi. Tujuan dari Rasulullah SAW langsung mengatakan hal tersebut supaya kaum Muslimin melakukan persiapan yang matang.
Rasulullah SAW memerintahkan kaum Muslimin untuk mempersiapkan perbekalan, menganjurkan orang-orang kaya untuk berinfak dan membiayai jihad di jalan Allah SWT.
Setiap orang yang mendengar suara Rasulullah SAW menyerukan perang melawan Romawi ini segera menjalankan perintah beliau. Dengan cepat, orang-orang Islam mempersiapkan pertempuran. Kabilah-kabilah berdatangan ke Madinah dari segala penjuru, tidak ada seorang pun dari kaum Muslimin yang rela tertinggal dalam pertempuran ini.
Perang antara kaum Muslimin dan bangsa Romawi ini berhasil dimenangkan oleh kaum Muslimin. Meskipun dalam keadaan yang sulit mereka berhasil memenangkan peperangan tersebut.
Tentara Islam kembali dari Tabuk dengan kemenangan dan keberhasilan gemilang. Mereka menyudahi misi ini dengan tidak menemukan kesulitan berarti Allah SWT menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan
Di tengah perjalanan, tepatnya di atas sebuah bukit, dua belas orang munafik berusaha membunuh Rasulullah SAW. Namun, hal itu berhasil digagalkan oleh Hudzaifah.
Maka Hudzaifah bangkit dan memukul kuda orang-orang yang hendak menyerang tersebut dengan menggunakan tongkat yang ia bawa. Orang orang itu pun melarikan diri Rasulullah SAW memberitahu Hudzaifah tentang nama-nama orang itu, serta apa tujuan mereka. Karena kejadian ini, Hudzaifah dijuluki sebagai penjaga rahasia Rasulullah SAW.
Peperangan ini mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi pamor orang-orang mukmin dan menguatkan mereka di Jazirah Arab. Kini orang-orang mulai menyadari bahwa tidak ada satu kekuatan kecuali kekuatan Islam.
Sisa harapan dan angan-angan yang masih bersemayam di hati orang-orang munafik dan jahiliyah mulai sirna. Sebelumnya mereka masih berharap banyak terhadap pasukan Romawi untuk melumat pasukan muslimin.
Namun, setelah peperangan ini membuat mereka sudah kehilangan nyali dan pasrah terhadap kekuatan yang ada karena mereka sudah tidak mempunyai celah dan peluang untuk melakukan konspirasi.
Baca juga: 3 Perang Besar Islam Zaman Rasulullah SAW |
Maka tidak ada yang mereka lakukan kecuali mengiba kepada orang-orang muslim agar diperlakukan dengan lemah lembut sementara Allah SWT memerintahkan untuk bersikap keras terhadap mereka.
Bahkan Allah SWT memerintahkan untuk menolak sedekah mereka, melakukan salat jenazah untuk mereka, memintakan ampunan dan berdiri di atas kubur mereka.
Allah SWT juga memerintahkan untuk menghancurkan sentral makar mereka yang diatasnamakan masjid (Masjid Dhirar) melecehkan dan menyingkap keburukan mereka, sehingga tidak ada lagi rahasia yang bisa mereka tutup-tutupi.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Hukum Merayakan Maulid Nabi Menurut Pandangan Ulama