Kisah Ibu Nabi Musa saat Menghanyutkan Bayinya di Sungai Nil

Kisah Ibu Nabi Musa saat Menghanyutkan Bayinya di Sungai Nil

Tsalats Ghulam Khabbussila - detikHikmah
Minggu, 14 Mei 2023 05:00 WIB
Spains biker Lorenzo Santolino competes during Stage 12 of the Dakar 2023 between Empty Quarter Marathon and Shaybah, in Saudi Arabia, on January 13, 2023. -  (Photo by FRANCK FIFE / AFP)
Ilustrasi. Ini kisah ibu Nabi Musa yang menghanyutkan bayinya di Sungai Nil. (Foto: AFP/FRANCK FIFE)
Jakarta -

Nabi Musa AS adalah salah satu nabi ulul azmi atau yang memiliki mukjizat dari kehendak Allah SWT. Namun, terdapat kisah unik ibu Nabi Musa saat menghanyutkan bayinya atau Nabi Musa ketika masih bayi.

Kisah ibu Nabi Musa menghanyutkan bayinya itu sendiri termaktub dalam Surah Thaha ayat 39,

أَنِ ٱقْذِفِيهِ فِى ٱلتَّابُوتِ فَٱقْذِفِيهِ فِى ٱلْيَمِّ فَلْيُلْقِهِ ٱلْيَمُّ بِٱلسَّاحِلِ يَأْخُذْهُ عَدُوٌّ لِّى وَعَدُوٌّ لَّهُۥ ۚ وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِّنِّى وَلِتُصْنَعَ عَلَىٰ عَيْنِىٓ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arab Latin: Aniqżi fīhi fit-tābụti faqżi fīhi fil-yammi falyulqihil-yammu bis-sāḥili ya`khuż-hu 'aduwwul lī wa 'aduwwul lah, wa alqaitu 'alaika maḥabbatam minnī, wa lituṣna'a 'alā 'ainī

Artinya: "Letakkanlah ia (Nabi Musa) di dalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai (Nil), maka pasti sungai itu membawanya ke tepi, supaya diambil oleh (Firaun) musuh-Ku dan musuhnya. Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku; dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku,"

ADVERTISEMENT

Dikutip dari Tafsir Kementerian Agama (Kemenag) RI, perintah untuk menaruh Nabi Musa di dalam peti yang rapi dan kuat dilaksanakan oleh ibu Nabi Musa. Dengan kuasa Allah, peti tersebut justru ditemukan istri Firaun.

Lebih jelas, cerita lengkap ini juga banyak diturunkan dan dikisahkan oleh berbagai sumber, salah satunya dalam buku Hikmah Kisah Nabi dan Rasul karya Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri.

Kisah Ibu Nabi Musa saat Menghanyutkan Bayi

Kisah ini diawali dengan latar belakang bahwa Firaun pada masa itu sangat berkuasa bahkan dianggap sebagai Tuhan. Namun, pada suatu hari terdapat ramalan bahwa akan datang saat di mana ada bayi laki-laki dari Bani Israil yang kelak akan menjadi musuh Firaun sekaligus mengalahkannya.

Seketika setelah mendengar ramalan yang sangat ia percaya itu, kemudian ia mengeluarkan perintah untuk membunuh semua bayi laki-laki pada tahun-tahun dimana ramalan itu akan terjadi. Semua aparat dan pasukan dari Firaun menggeledah dan memastikan bahwa tidak ada bayi laki-laki yang terlewat untuk dibunuh.

Namun, karena kehendak Allah SWT yang Maha Besar, tidak ada kemauan-Nya yang dapat ditahan atau ditolak oleh makhluknya, tidak terlepas juga firaun. Ibu Musa yang saat itu melahirkan bayinya, ia berhasil memohon dan meluluhkan hati bidan yang membantu persalinannya untuk tidak melapor kepada Firaun dan pasukannya.

Selama beberapa waktu, ibu Musa menyusui bayinya seperti biasa. Akan tetapi, perasaan tidak nyaman dan selalu gelisah pasti menghantui dirinya.

Allah SWT kemudian memberi ilham kepadanya agar menyembunyikan bayinya dalam sebuah peti, kemudian menghanyutkan peti yang berisi bayinya itu di Sungai Nil. Allah memberikan petunjuk bahwa ibu Musa tidak boleh bersedih dan cemas atas keselamatan bayinya lantaran Allah menjamin akan mengembalikan bayi itu kepadanya bahkan akan mengutusnya sebagai salah seorang rasul.

Akhirnya ibu Nabi Musa pun mantap untuk melakukan apa yang telah diperintahkan kepadanya melalui ilham dari Allah SWT. Kemudian, kakak Nabi Musa diperintahkan oleh ibunya untuk mengawasi dan mengikuti peti tersebut untuk mengetahui dimana peti itu bersandar dan siapa yang mengambilnya.

Ternyata yang mengambil peti bayi Musa itu adalah istri dari Firaun sendiri yaitu Asiyah binti Muzahim. Asiyah yang dengan senang hati mengambil peti itu kemudian memberitakan kepada firaun mengenai bayi laki-laki tersebut kepadanya.

Firaun yang mendengar kabar tersebut kemudian berkata kepada istrinya, "Aku khawatir bahwa inilah bayi yang diramalkan, yang akan menjadi musuh dan penyebab kesedihan kami dan akan membinasakan kerajaan kami yang besar ini."

Kemudian istrinya menjawab, "Janganlah bayi yang tidak berdosa ini dibunuh. Aku sayang kepadanya dan lebih baik kami ambil ia sebagai anak, kalau-kalau kelak ia akan berguna dan bermanfaat bagi kita. Hatiku sangat tertarik kepadanya dan ia akan menjadi kesayanganku dan kesayanganmu."

Demikianlah, Allah Yang Mahakuasa menghendaki sesuatu maka jalan bagi terlaksananya takdir itu akan dimudahkan. Allah SWT telah menakdirkan bahwa nyawa bayi tersebut akan selamat dan Musa akan diasuh oleh keluarga Firaun.




(rah/rah)

Hide Ads