Hubungan suami istri (jima') bukan sekadar aktivitas biologis, tetapi juga bagian dari ibadah yang bernilai pahala jika dilakukan dengan niat yang benar. Sebelum melakukan hubungan suami istri, ada doa yang dapat diamalkan.
Mengutip buku Fikih Wanita karya Ust. Muiz al Bantani, ada tiga doa yang dapat diamalkan ketika berhubungan suami istri yaitu doa sebelum melakukan, doa ketika keluar air mani dan doa setelah selesai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk membaca doa sebelum berhubungan badan agar terlindung dari gangguan setan dan agar anak yang mungkin dikaruniai dari hubungan itu menjadi anak yang saleh.
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a., Rasulullah SAW bersabda,
"Seandainya salah seorang di antara kalian, ketika hendak menggauli istrinya, membaca doa:
بِسْمِ اللَّهِ، اَللّٰهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
Bismillāh, Allāhumma jannibnasy-syaithāna wa jannibisy-syaithāna mā razaqtanā,
(Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau rezekikan kepada kami).
Maka jika dari hubungan itu ditakdirkan lahir seorang anak, anak itu tidak akan diganggu oleh setan selama-lamanya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Teks Lengkap Doa Sebelum Berhubungan Suami Istri
Dikutip dari buku Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar Imam an-Nawawi oleh Imam an-Nawawi dijelaskan doa yang diajarkan Rasulullah SAW untuk pasangan suami istri yang hendak melakukan hubungan intim.
Berikut bacaan doanya:
بِسْمِ اللهِ اَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
Arab latin: "Bismillah, Allahumma jannib naasy-syaithaana wa jannibisy-syaithoona maarazaqtanaa".
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami."
Kemudian bisa dilanjutkan dengan membaca doa ini ketika mengeluarkan air mani. Berikut bacaan doanya,
اَللّهُـــمَّ اجْعَــلْ نُطْفَتَــنَا ذُرّ ِيَّةً طَيِّــبَةً
Arab latin: "Allahummaj'alnuthfatanaa dzurriyyatan thayyibah".
Artinya: "Ya Allah jadikanlah nutfah kami ini menjadi keturunan yang baik (saleh)."
Setelah selesai berhubungan intim, lanjutkan dengan membaca doa yang mengandung ungkapan syukur. Berikut bacaan doanya,
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ المْـَــاءِ بَشَـــرًا
Arab latin: "Alhamdu lillaahilladzii khalaqa minal maa i basyaraa".
Artinya : Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air mani ini menjadi manusia (keturunan).
Adab Sebelum dan Sesudah Berhubungan Suami Istri
Selain membaca doa, ada beberapa adab yang dianjurkan Rasulullah SAW bagi pasangan muslim agar hubungan mereka penuh keberkahan:
1. Niat yang Baik
Niatkan hubungan suami istri sebagai bentuk ibadah dan untuk menjaga kehormatan diri, bukan sekadar pemuasan nafsu. Rasulullah SAW bersabda:
"Dan pada kemaluan salah seorang di antara kalian terdapat sedekah."
Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah jika salah seorang di antara kami menyalurkan syahwatnya ia mendapat pahala?"
Beliau menjawab, "Bukankah jika ia menyalurkannya pada yang haram, maka ia berdosa? Maka demikian pula jika ia menyalurkannya pada yang halal, ia mendapat pahala." (HR. Muslim)
2. Tidak Melakukannya dalam Keadaan Tidak Suci
Disunnahkan untuk berwudhu sebelum berhubungan jika dalam keadaan berhadats kecil, dan tidak melakukannya saat istri sedang haid atau nifas, karena itu dilarang oleh Allah SWT (QS. Al-Baqarah: 222).
وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَٱعْتَزِلُوا۟ ٱلنِّسَآءَ فِى ٱلْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ ٱللَّهُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.
3. Tidak Tergesa-gesa
Suami dianjurkan untuk bersikap lembut dan penuh kasih sayang, bukan tergesa-gesa. Rasulullah SAW dikenal sebagai sosok yang penuh kelembutan terhadap istri-istrinya.
4. Disunnahkan untuk Bersuci Setelahnya
Setelah selesai, pasangan disunnahkan segera mandi janabah agar suci dari hadats besar dan bisa kembali beribadah. Jika ingin berhubungan kembali di malam yang sama, disunnahkan berwudhu di antara dua hubungan.
Rasulullah SAW bersabda:
"Jika salah seorang di antara kalian menggauli istrinya, kemudian ingin mengulanginya, hendaklah ia berwudhu terlebih dahulu." (HR. Muslim)
(dvs/inf)
Komentar Terbanyak
Wamenag Romo Syafi'i Menikah Hari Ini, Habib Rizieq Jadi Saksi
Dukung Ponpes Al Khoziny Dibantu APBN, Cak Imin: Ada 1.900 Santri di Sana
Wali Santri Korban Meninggal Ambruknya Musala Al Khoziny Akan Diumrahkan