Kisah Rasulullah Menikah dengan Aisyah di Bulan Syawal

Kisah Rasulullah Menikah dengan Aisyah di Bulan Syawal

Farah Ramadanti - detikHikmah
Minggu, 23 Apr 2023 05:00 WIB
Arab woman with veil against orange yellow sky
Ilustrasi kisah Rasulullah SAW menikah dengan Sayyidah Aisyah di bulan Syawal. Foto: Getty Images/iStockphoto/vanbeets
Yogyakarta -

Sebagaimana Rasulullah yang menikahi Aisyah dan para ummahatul mu'minin lainnya, menikah menjadi salah satu amalan ibadah yang dapat dilaksanakan, utamanya di bulan Syawal.

Sebagai tanda kebesaran-Nya, Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat Ar-Rum ayat 21,

وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arab latin: Wa min āyātihī an khalaqa lakum min anfusikum azwājal litaskunū ilaihā wa ja'ala bainakum mawaddataw wa raḥmah, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yatafakkarụn

Artinya: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."

ADVERTISEMENT

Anjuran Menikah di Bulan Syawal

Pada dasarnya, dalam Islam tidak ada waktu khusus untuk menggelar pernikahan. Semua hari tidak memiliki larangan untuk pernikahan selama mengikuti aturan syariat. Namun, Islam menganjurkan dan mensyariatkan bahwa bulan terbaik untuk menikah adalah bulan Syawal.

Rasulullah SAW dalam salah satu hadistnya menyebutkan bahwa beliau menikahi Aisyah RA pada bulan Syawal. Umat muslim yang telah memenuhi syarat dan mampu tentu disarankan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.

تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي

Artinya: "Rasulullah SAW menikahiku pada bulan Syawal dan berkumpul denganku pada bulan Syawal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?" (HR Muslim).

Pernikahan Rasulullah dengan Aisyah RA berlangsung di Mekkah, yaitu pada bulan Syawal tahun 10 kenabian sebelum hijrah. Pendapat lain mengatakan pada tahun 11 kenabian, tepatnya 2 tahun 5 bulan sebelum hijrah dan setahun setelah Rasulullah menikahi Saudah RA.

Membantah Tradisi Jahiliyah

Sunnah menikah di bulan Syawal ini berawal dari tradisi masyarakat Arab zaman jahiliyah yang menganggap bulan Syawal sebagai pembawa sial. Dikutip dari buku Menggapai Berkah di Bulan-Bulan Hijriah oleh Siti Zamratus Sa'adah, masyarakat Arab pada zaman jahiliyah memiliki tradisi untuk tidak melakukan pernikahan pada bulan Syawal.

Bahkan, mereka beranggapan bahwa penyakit lepra terjadi di bulan Syawal sehingga mereka benci menggauli istrinya pada bulan itu. Dari sudut pandang fiqih Islam, dilarang untuk menghukumi tanggal atau hari sial, sebagaimana ajaran Rasulullah bahwa menganggap suatu hari adalah hari atau tanggal sial maka itu disebut sebagai kesyirikan.

Oleh karena itu, pada saat masa kenabian, Rasulullah SAW mencoba untuk menghilangkan tradisi masyarakat Arab yang membenci bulan Syawal tersebut. Beliau lantas menikahi Aisyah RA (juga Ummu Salamah di waktu yang lain) tepat pada bulan Syawal.

Tafsir Hadits dari Aisyah

Mengutip buku Fikih Keseharian: Bahasa Arab Bahasa Surga Hingga Siapa yang Memberikan Fatwa yang disusun oleh Hafidz Muftisany Imam Nawawi menerangkan, "Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk menikahkan, menikah, dan membangun rumah tangga pada bulan Syawal. Para ulama kami (ulama Syafi'iyyah) telah menegaskan anjuran tersebut dan berdalil dengan hadits ini."

"Ketika menceritakan hal ini, Aisyah RA bermaksud membantah apa yang diyakini masyarakat jahiliyyah dan anggapan sebagian orang awam pada masa kini yang menyatakan menikah, menikahkan, dan membangun rumah tangga di bulan Syawal adalah makruh," tambahnya.

Adapun selain bulan Syawal, anjuran menikah juga bisa dilakukan di bulan Shafar sebagaimana pernikahan Fatimah putri Rasulullah dengan Ali bin Abi Thalib.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads