Khulafaur Rasyidin merupakan empat sahabat Rasulullah SAW, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Secara harfiah, Khulafaur Rasyidin diartikan sebagai pemimpin yang mendapatkan petunjuk.
Selain itu, Khulafaur Rasyidin juga disebut sebagai empat orang khalifah yang dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus kepemimpinan Nabi Muhammad SAW setelah beliau wafat. Dalam surah At Taubah ayat 100 dijelaskan juga mengenai Khulafaur Rasyidin.
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridho kepada mereka dan mereka pun ridho kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung,"
Sebagai pengganti Rasulullah SAW, Khulafaur Rasyidin menjadi kepala negara atau pemerintahan dan pemimpin agama. Selama masa kepemimpinan mereka, banyak prestasi yang berhasil ditoreh bagi peradaban Islam.
Masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin menjadi masa-masa penting dalam perjalanan Islam. Disebutkan dalam buku Sejarah Hukum Islam karya Dr Fauzi SAg MA, periode tersebut dikatakan sebagai periode pembentukkan fiqih Islam.
Keempat Khulafaur Rasyidin tersebut bahkan berhasil memperluas syiar agama Islam hingga ke luar jazirah Arab dan meletakkan dasar-dasar kehidupan agama Islam terhadap umatnya. Berikut ini akan dipaparkan lebih lanjut mengenai masing-masing Khulafaur Rasyidin dan pengaruhnya terhadap kemajuan Islam, sebagaimana dirangkum dari arsip berita detikHikmah.
4 Khulafaur Rasyidin dan Peranannya terhadap Kemajuan Islam
1. Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar Ash-Shiddiq termasuk ke dalam As-Sabiqunal Awwalun yakni orang yang pertama kali memeluk Islam. Sebagai sahabat Rasulullah SAW, Abu Bakar bahkan sudah dianggap seperti saudaranya sendiri.
Abu Bakar memiliki nama lengkap Abdullah bin Utsman (Abu Qahafah) bin Amir bin Amru bin Ka'ab bin Sa'd bin Tamim bin Murrah bin Lu'ai bin Ghalib bin Fihr al-Tamimi al-Quraisyi dan lahir di Mekkah pada tahun 572 M.
Pada masa kepemimpinan Khulafaur Rasyidin Abu Bakar, ia berhasil menumpas kaum murtad seusai Rasulullah SAW wafat. Ia memerintahkan tentara dan panglimanya untuk memerangi kaum murtad dan penguasa yang zalim.
Berkat peranannya itu, kebenaran kembali bersinar dan ajaran Islam di Jazirah Arab semakin meluas. Selain itu, Abu Bakar juga menginstruksikan Khalid bin Walid bersama rombongannya pergi ke Irak dan Syam untuk menarik hati masyarakat dan mengajak mereka memeluk agama Islam.
Tak sampai disitu, pada masa kepemimpinannya, Al-Qur'an berhasil dikumpulkan dan digabungkan dari berbagai tempat penulisan. Mulai dari kulit-kulit, dedaunan, serta yang dihafal oleh kaum muslim.
Mulanya, ide tersebut muncul setelah banyak penghafal Al-Qur'an yang wafat ketika perang Yamamah. Abu Bakar khawatir nantinya para penghafal semakin sedikit dan mengakibatkan hilangnya sebagian besar ayat Al-Qur'an.
2. Umar bin Khattab
Setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Khulafaur Rasyidin selanjutnya adalah Umar bin Khattab. Ia lahir pada tahun 582 M di Mekkah dan menjadi khalifah pada tahun 634 M.
Pemilihannya sebagai khalifah dipertimbangkan melalui proses musyawarah dengan Abu Bakar yang mengusulkan agar dirinya yang menjadi pengganti.
Prestasi torehan Umar bin Khattab semasa kepemimpinannya ialah melakukan perluasan wilayah kekuasaan. Pasukan Islam berhasil menundukkan wilayah Suriah pada tahun 636 M, selain itu dilakukan juga penaklukan di wilayah Hamah, Qinnisrin, Laziqiyah, dan Aleppo. Baysan dan Yerussalem juga dikepung selama empat bulan hingga akhirnya menyerahkan diri.
Umar bin Khattab juga mendirikan beberapa dewan, baitul mal, mencetak uang, membentuk kesatuan tentara untuk melindungi perbatasan, mengatur gaji, mengangkat para hakim dan menyelenggarakan hisbah, yakni mengawasi pasar.
Sebagai seorang khalifah, Umar bin Khattab menerapkan prinsip demokratis dalam pemerintahannya. Selain pandai menciptakan peraturan baru, ia juga memperbaiki dan mengkaji ulang kebijaksanaan yang berlaku demi kebaikan umat Islam.
3. Utsman bin Affan
Khulafaur Rasyidin yang ketiga ialah Utsman bin Affan. Dirinya lahir enam tahun setelah Tahun Gajah, yakni 579 M di Thaif.
Utsman dijuluki dengan dzun nurain yang artinya memiliki dua cahaya karena menikahi dua putri Rasulullah SAW secara berurutan setelah salah satunya meninggal.
Pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan, ia berhasil menyusun pembukuan Al-Qur'an untuk mengakhiri perbedaan-perbedaan bacaan Al-Qur'an. Dewan penyusunan Al-Qur'an pada kala itu membuat sejumlah salinan naskah Al-Qur'an untuk dikirimkan ke berbagai wilayah sebagai pedoman yang benar.
Utsman bin Affan juga berhasil melanjutkan perluasan wilayah. Wilayah Mesir dan Irak terus dilindungi dan dikembangkan pada masanya.
4. Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib merupakan keponakan sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW. Ia adalah putra Abu Thalib bin Abdul Muthalib yang tak lain adalah paman Rasulullah SAW.
Ali lahir di Makkah pada 13 Rajab tahun ke-32 dari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Namun, ada juga yang menyebut Ali dilahirkan pada 21 tahun sebelum hijriah.
Ali juga menikahi putri Rasulullah SAW, yaitu Fatimah Az-Zahra. Kedudukan Ali di mata Nabi Muhammad SAW diungkapkan seperti kedudukan Nabi Harun AS di sisi Nabi Musa AS.
Terpilihnya Ali untuk menggantikan Utsman bin Affan sebagai khalifah. Ia dilantik oleh Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, dan Sa'ad bin Abi Waqqash yang diikuti oleh banyak orang, baik dari kalangan Anshar maupun Muhajirin.
Ali bin Abi Thalib memiliki kebiasaan berjalan ke pasar seorang diri. Biasanya ia menasihati orang yang tersesat, menunjukkan arah kepada orang yang kehilangan, menolong orang yang lemah, hingga menasihati para pedagang dan penjual sayur.
Peranan Ali semasa kekhalifahannya ialah menarik kembali tanah hibah yang dibagikan Utsman bin Affan kepada kerabatnya ke kepemilikan negara. Ia juga berhasil menurunkan gubernur yang tidak disenangi oleh rakyat.
Demikian pemaparan mengenai Khulafaur Rasyidin dan peranannya dalam memajukan Islam. Semoga menginspirasi!
(aeb/kri)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah