Inilah Sosok Sahabat Nabi yang Paling Ditakuti Setan, Siapakah Dia?

Inilah Sosok Sahabat Nabi yang Paling Ditakuti Setan, Siapakah Dia?

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Selasa, 28 Feb 2023 10:30 WIB
Ilustrasi Umar bin Khattab
Sosok sahabat Nabi yang paling ditakuti setan. (Foto: Fauzan Kamil/detikcom)
Jakarta -

Umar bin Khattab merupakan sosok sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling ditakuti oleh setan. Pemilik nama lengkap Umar bin Khatthab bin Nufail bin Abdul Izzy bin Rabah bin Qirath bin Razah bin Adi bin Ka'ab bin Luay Al-Quraisy Al-'Adawy itu merupakan khalifah kedua setelah Abu Bakar.

Sebagai seorang pemimpin yang adil dan tegas, Umar bin Khattab memiliki keimanan yang kuat. Saking kuatnya, setan pun takut kepada Umar, ini sesuai dengan sabda Rasulullah dalam sebuah hadits yang berbunyi sebagai berikut.

"Wahai Ibnul Khattab, demi zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah setan bertemu denganmu di suatu jalan melainkan ia akan mengambil jalan yang lain dari jalanmu." (HR Bukhari No. 3480)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip dari buku Umar Bin Khattab RA oleh Abdul Syukur Al-Azizi, tidak ada yang meragukan besarnya cinta Umar bin Khattab kepada Rasulullah SAW. Umar selalu berusaha untuk membuat dirinya mencintai segala hal yang dicintai dan diinginkan oleh Nabi Muhammad.

Rasulullah SAW sendiri sangat memuliakan sahabat-sahabatnya. Dalam sebuah riwayat, beliau bersabda:

ADVERTISEMENT

"Janganlah kalian mencaci maki sahabat-sahabatku. Demi Tuhan yang menguasai nyawaku, andai kata seseorang dari kamu membelanjakan emas sebesar Gunung Uhud, tentunya ia tidak mencapai satu mud maupun setengahnya, yang dibelanjakan oleh seorang dari mereka (sahabat-sahabatku)." (HR Bukhari dan Muslim)

Karena posisinya yang istimewa, maka para sahabat nabi mendapat julukan radhiyallahu 'anhum yang artinya semoga Allah meridhoi mereka. Selain Abu Bakar Ash-Shiddiq RA, Umar bin Khattab juga merupakan salah seorang sahabat nabi yang dijamin masuk surga.

Umar bin Khattab menjadi sosok yang paling disegani dan ditakuti. Ia terkenal dengan sikapnya yang berani dan sangat bijaksana.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Tirmidzi, Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Sesungguhnya setan benar-benar takut padamu wahai Umar. Tatkala aku duduk budak wanita itu memukul rebana, lalu masuk Abu Bakar, Ali dan Utsman, dia masih memukul rebana, tatkala dirimu yang datang budak wanita itu melemparkan rebananya,"

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahkan setan pun takut kepada Umar bin Khattab. Kokohnya iman Umar menjadikan dirinya sosok yang paling ditakuti oleh setan.

Saking kuatnya iman Umar bin Khattab, dirinya enggan terperdaya oleh urusan dunia. Kedudukannya di mata Rasulullah SAW sungguh tinggi, sampai-sampai Umar diberikan gelar Al Faruk yang artinya Sang Pembeda, sebagaimana disebutkan dalam buku Menerima Vs Menentang oleh Asri Wulantini.

Wafatnya Umar bin Khattab terjadi ketika ia hendak mengerjakan sholat Subuh di Mihrab pada Rabu, 26 Zulhijjah tahun 23 Hijriah. Umar ditikam oleh seorang Majusi bernama Lu'luah atau Fairus yang berasal dari Persia.

Diceritakan dalam buku Kisah 10 Pahlawan Surga karya Abu Zaein, Fairus merupakan pelayan dari Al-Mughirah bin Syu'bah. Penikaman Umar ini meninggalkan sebanyak enam luka pada tubuhnya.

Umar bin Khattab kemudian dibawa ke rumahnya sebelum Matahari terbit. Terkadang ia pingsan dan terkadang ia sadar. Ketika Umar diingatkan mengenai sholatnya, beliau berkata:

"Tidak ada keislaman bagi siapa yang meninggalkannya," saat itu juga, Umar segera mengerjakan sholatnya.

Setelah selesai, ia bertanya kepada sahabat siapa yang menikam dirinya. Alih-alih marah, Umar justru berkata:

"Alhamdulilah yang menjadikan wafatku adalah orang yang mengaku beriman, tapi ia tidak pernah bersujud kepada Allah," ujarnya.

Setelah tragedi penikaman, Umar bin Khattab sempat bertahan hidup selama tiga hari. Menjelang ajalnya, Umar lantas meminta putranya Abdullah untuk meminta izin kepada Aisyah istri Rasulullah SAW agar dirinya dimakamkan di samping Rasulullah SAW dan Abu Bakar.

Setelah diizinkan, Umar lalu menghadap dirinya kepada Allah dan berdoa:

"Ya Allah, aku telah melelahkan diriku sendiri dan telah melarang keluargaku dari kenikmatan-kenikmatan duniawi. Sesungguhnya, aku berharap dapat keluar dari dunia ini dengan tidak membawa satu keuntungan atau beban bagi diriku, dan tidak ada memiliki dosa serta tidak menerima upah sedikit pun,"

Umar bin Khattab wafat di usia ke-63. Ia menjalankan pemerintahannya selama 10 tahun 6 bulan 5 hari.




(aeb/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads