Peristiwa pembelahan dada ini dialami oleh Nabi Muhammad SAW sewaktu berada di bawah asuhan Halimah di dusun Bani Sa'ad menjadi salah satu bentuk irhas.
Melansir dalam buku Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW: Dari Sebelum Masa Kenabian hingga Sesudahnya oleh Abdurrahman bin Abdul Karim, irhas adalah kejadian istimewa dan luar biasa kepada calon nabi atau rasul Allah SWT. Sewaktu mereka masih kecil atau belum diangkat menjadi rasul. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa Allah SWT telah memilih Muhammad untuk memikul tugas mulia.
Peristiwa pembelahan dada Nabi Muhammad SAW telah diriwayatkan melalui beberapa jalur periwayatan yang shahih dengan mengambil sumber dari sekian banyak sahabat. Salah satunya adalah Anas bin Malik Ra. yang berkata:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suatu hari ketika Rasulullah SAW bermain-main bersama beberapa orang anak, beliau didatangi oleh malaikat Jibril. Tiba-tiba malaikat Jibril merengkuh Rasulullah SAW dan membaringkan tubuhnya. Setelah itu, Jibril membelah dada Rasulullah SAW dan mengeluarkan hatinya. Kemudian, malaikat Jibril mengeluarkan segumpal darah dari dalam hati Rasulullah dengan berkata, "Ini adalah tempat setan pada dirimu.".
Selanjutnya, malaikat Jibril mencuci hari Rasulullah SAW dengan air zamzam di dalam sebuah bejana yang terbuat dari emas, kemudian mengembalikan hati itu ke tempat semula.
Pada saat itu, anak-anak lain (ketika bermain bersama Rasulullah SAW) pergi menemui ibu mereka dengan berseru, " Muhammad dibunuh!". Setelah itu mereka pun mendatangi Muhammad yang ternyata masih hidup dengan wajah yang pucat pasi." (HR. Muslim)
Mengutip pada buku yang berjudul Hidup Bersama Rasulullah Muhammad Shallahu 'Alaihi Wa Sallam oleh Uwais Inspirasi Indonesia, peristiwa pembelahan dada Nabi Muhammad SAW terjadi ketika Nabi SAW berusia 4 atau lebih.
Setelah terjadinya peristiwa tersebut, pada diri Halimah dan suaminya muncul kecemasan jika nanti terjadi lagi peristiwa tersebut. Oleh sebab itu, Nabi Muhammad SAW ketika berusia lebih dari 4 tahun diserahkan kepada ibunya di kota Makkah.
Tujuan dari Pembelahan Dada Rasulullah SAW
Sebagaimana dalam buku yang ditulis oleh Abdurrahman bin Abdul Karim dengan judul Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW, tujuan dari peristiwa ini adalah untuk menyucikan hati Nabi Muhammad SAW. Menurut sejarah, kehidupan Rasulullah SAW selalu bersih, berakhlak mulia, dan disukai oleh orang lain. Ketika masih anak-anak, malaikat Jibril membelah dada beliau tepat di sisi yang menjadi objek setan dalam kalbu dikeluarkan, sehingga beliau hidup dengan hati yang suci dan bersih.
Kemudian, pada peristiwa pembelahan dada Rasulullah SAW yang kedua adalah ketika beliau berumur 10 tahun. Tujuan dari peristiwa yang kedua ini adalah untuk menjadikan beliau sebagai manusia yang sempurna dari suri teladan seluruh dunia.
Begitulah keadaan Rasulullah SAW, sesuai dengan pengakuan Aminah. Katanya, "Demi Allah, setan tidak akan berhasil menembusnya." Beliau dilindungi oleh Allah SWT dari kehidupan jahiliah yang berlangsung di sekitarnya, sehingga beliau mendapat gelar Al Amin dari penduduk kota Makkah.
Nabi Muhammad SAW pun sering pergi ke gua Hira, di sana beliau beribadah dan berpikir sehingga menambah kebajikan dalam dirinya dan menguatkan semangat keimanannya.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Hukum Merayakan Maulid Nabi Menurut Pandangan Ulama