Tidak ada yang tidak mungkin jika Allah SWT sudah berkehendak. Kisah Nabi Sulaiman bertemu dengan pemuda yang hidup di dalam kubah permata menjadi salah satu tanda kebesaran Allah SWT.
Kisah ini dibagikan oleh Ustman bin Hasan bin Ahmad asy-Syakir, Durratu an-Nashihin Fi al-Wa'd wa al-Irsyad, kemudian ditulis kembali dalam buku Lembaran Kisah Mutiara Hikmah oleh Dian Erwanto.
Diceritakan, suatu ketika pernah Nabi Sulaiman as. bepergian diantara langit dan bumi, begitu beliau sampai di sebuah samudra lautan yang sangat dalam, beliau melihat lautan yang diterjang ombak bergelombang yang sangat besar, kemudian beliau memerintahkan angin agar menjadi tenang, seketika itu angin pun menjadi tenang, kemudian beliau memerintahkan jin ifrit agar menyelam ke samudra yang lebih dalam lagi, maka jin ifrit pun mengantarkan Nabi Sulaiman as. sampai ke dasar lautan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika beliau sampai ke dasar lautan, Nabi Sulaiman as. melihat sebuah kubah terbuat dari permata putih yang tidak ada lubangnya, tampak semacam mutiara yang mengkilap, maka jin ifrit itu membawanya kehadapan Nabi Sulaiman as.
Beliau merasa kagum dengan benda aneh itu seraya berdoa kepada Allah, seketika itu terbukalah kubah itu dan ternyata di dalamnya ada seorang pemuda yang sedang beribadah dan bersujud.
Nabi Sulaiman as. bertanya, "Siapakah engkau? Apakah engkau adalah malaikat, bangsa jin atau golongan manusia?"
Pemuda itu menjawab, "Saya adalah manusia biasa."
Nabi Sulaiman as. bertanya kembali, "Bagaimana mungkin bisa, atas dasar apa engkau mendapatkan kemuliaan seperti ini?"
Kata pemuda itu, "Atas dasar berbakti kepada orang tua, dahulu ibuku adalah seorang wanita yang sangat tua, saya terbiasa menggendongnya dipunggungku, atas keridhoanya kepadaku ibuku seraya berdoa: Ya Tuhanku, karuniailah anakku sifat qanaah dan kelak ketika aku meninggal tempatkanlah anakku bukan di dunia dan bukan pula di langit. Ketika ibuku sudah meninggal dunia, suatu ketika saya berkeliling di pantai pinggir laut, tiba-tiba saat itu saya melihat kubah yang terbuat dari intan permata, saya pun mendekatinya seketika itu kubah itu terbuka dengan sendirinya dan aku memasukinya maka kubah itu pun tertutup kembali dengan seizin Allah, sehingga saya tidak mengerti apakah saya ada di bumi atau di luar angkasa.
Nabi Sulaiman as. bertanya : "Bagaimana cara Allah memberimu rezeki di dalam kubah ini?
Pemuda itu menjawab, "Apabila saya merasa lapar, maka Allah menumbuhkan sebuah pohon di dalam kubah ini dan di situ terdapat banyak buah kurma, dia memberiku rizki melalui pohon ini, dan apabila saya merasa haus di situ menyembur air yang lebih putih dari pada susu, lebih manis dari pada madu dan lebih segar dari pada es (minuman dingin).
Nabi Sulaiman as. bertanya lagi : "Bagaimana engkau dapat mengetahui perbedaan antara malam dan siang di dalam kubah ini?"
Pemuda itu menjawab lagi, "Apabila terbit waktu subuh, disaat itu kubah ini akan akan memutih maka saya mengetahui bahwa waktu itu adalah siang hari dan apabila matahari terbenam kubah itu akan menjadi gelap, maka saya pun mengetahui bahwa malah hari telah menjelang.
Kemudian pemuda itu berdoa kepada Allah agar bisa menutup dan tinggal di dalam kubah itu kembali.
Wallahu alam.
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah