Ada sebuah riwayat yang mengisahkan tentang laki-laki pendosa yang masuk surga dan ahli ibadah yang masuk neraka. Keduanya berasal dari kalangan bani Israil.
Kisah ini diceritakan dalam riwayat Abu Hurairah RA yang mengisahkannya dari Rasulullah SAW dan turut termuat dalam buku 40 Ucapan Terlarang karya Abdillah F Hasan.
Diceritakan, ada dua orang laki-laki dari kalangan bani Israil yang bersaudara. Satunya rajin ibadah dan lainnya berbuat dosa. Lelaki yang rajin beribadah selalu berkata kepada saudaranya, "Hentikan perbuatan dosamu!"
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada suatu hari, ia melihat saudaranya berbuat dosa dan ia berkata lagi. "Hentikan perbuatan dosamu!"
"Biarkan antara aku dan Tuhanku. Apakah kamu diutus untuk mengawasiku?" jawab lelaki yang berbuat dosa.
Si ahli ibadah menambahkan, "Demi Allah, Allah tidak akan mengampunimu." atau "Dia tidak akan memasukkanmu ke surga."
Kemudian, Allah SWT mengutus malaikat kepada keduanya untuk mengambil roh keduanya hingga berkumpul di sisi-Nya. Allah SWT berkata kepada orang yang berdosa itu, "Masuklah kamu ke surga berkat rahmat-Ku."
Lalu, Allah SWT bertanya kepada lelaki yang rajin beribadah, "Apakah kamu mampu menghalangi antara hamba-Ku dan rahmat-Ku?"
Dia menjawab, "Tidak, wahai Tuhanku."
Allah SWT berfirman untuk yang rajin beribadah (kepada para malaikat), "Bawalah dia masuk ke dalam neraka."
Abu Hurairah RA berkomentar, "Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh ia berkata dengan satu kalimat yang membinasakan dunia dan akhiratnya." (HR Abu Dawud)
Sementara itu, dalam riwayat Muslim disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Ada seorang lelaki yang berkata, 'Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni si fulan.' Allah berfirman, 'Siapakah yang bersumpah atas nama-Ku bahwa Aku tidak mengampuni si fulan?' Sesungguhnya Aku telah mengampuni dosanya dan Aku telah menghapuskan amalmu.'"
Ada riwayat lain yang menceritakan tentang kisah ahli ibadah yang meninggal dalam keadaan su'ul khatimah. Hal ini disebabkan karena perkataan yang ia ucapkan menjelang ajal menjemputnya.
Kisah tersebut Syaikh Mahmud Al-Mishri dalam buku Al-Khauf min Su'il Khaatimah dan diterjemahkan oleh Matsuri Irham dan Abdul Majid.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi