Dalam mempertahankan Kota Madinah sebagai kota penting untuk menyebarkan ajaran Islam, Rasulullah SAW dibantu oleh sahabat-sahabatnya. Sahabat Rasulullah SAW yang mengusulkan pembuatan parit dalam Perang Khandaq adalah Salman Al-Farisi.
Dinamakan Perang Khandaq karena kata khandaq memiliki arti parit. Peran tersebut merupakan pertempuran antara pasukan Arab dan pasukan Quraisy.
Pembuatan Parit Oleh Rasulullah SAW dan Para Sahabat
Mengutip buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah oleh Abu Achmadi dan Sungarso, diceritakan suatu ketika Rasulullah SAW mendengar adanya rencana penyerbuan terhadap Kota Madinah. Oleh karena itu, beliau memberikan kabar dan peringatan kepada umatnya untuk bersiap menghadapi perang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat itu, pasukan dari umat Islam terdiri dari 3.000 prajurit. Salman Al-Farisi mengusulkan pembuatan parit di luar Madinah. "Ini menjadi perang pertama yang diikuti Salman Al-Farisi," tulis Abdullah Musthafa al-Maraghi dalam buku Ensiklopedia Ulama Ushul Fiqh Sepanjang Masa.
Salman berkata: "Wahai Rasulullah! Sesungguhnya saat kami di negeri Persia, ketika khawatir terhadap serangan pasukan musuh, kami membuat parit untuk melindungi."
Rasulullah setuju dengan saran dari Salman Al-Farisi, kemudian memberi perintah kepada para sahabat untuk segera melakukan penggalian parit. Setiap sepuluh orang sahabat menggali seluas 40 hasta dan terbuatlah parit dengan luas 5.000 hasta dengan kedalaman 7-10 hasta dengan lebar lebih dari sembilan hasta.
Ketika pasukan kafir telah tiba di lereng Bukit Uhud, mereka mengira bahwa pasukan Islam akan segera menghadang mereka. Setelah sampai, mereka tercengang dengan strategi yang diterapkan oleh Rasulullah SAW dan pasukannya lewat pembuatan parit.
Kesuksesan Perang Khandaq
Selain karena strategi parit yang diajukan oleh Salman Al-Farisi, kesuksesan perang Khandaq pun tidak terlepas dari pertolongan Allah SWT. Selama perang berlangsung, Rasulullah SAW bermunajat selama tiga hari, kemudian turunlah Al-Qur'an surat Al-Ahzab ayat 9 sebagai jawaban atas pertolongan Allah SWT.
ÙÙÙ°ÙØ£ÙÙÙÙÙÙØ§ Ù±ÙÙÙØ°ÙÙÙÙ Ø¡ÙØ§Ù ÙÙÙÙØ§Û ٱذÙÙÙØ±ÙÙØ§Û ÙÙØ¹ÙÙ ÙØ©Ù Ù±ÙÙÙÙÙ٠عÙÙÙÙÙÙÙÙ Ù Ø¥ÙØ°Ù Ø¬ÙØ§ÙØ¡ÙØªÙÙÙ٠٠جÙÙÙÙØ¯Ù ÙÙØ£ÙØ±ÙØ³ÙÙÙÙÙØ§ عÙÙÙÙÙÙÙ٠٠رÙÙØÙØ§ ÙÙØ¬ÙÙÙÙØ¯Ùا ÙÙÙÙ Ù ØªÙØ±ÙÙÙÙÙØ§ Û ÙÙÙÙØ§ÙÙ Ù±ÙÙÙÙÙÙ ØšÙÙ ÙØ§ ØªÙØ¹ÙÙ ÙÙÙÙÙÙ ØšÙØµÙÙØ±Ùا
Arab-Latin: YÄ ayyuhallaŌīna ÄmanuÅŒkurụ ni'matallÄhi 'alaikum iÅŒ jÄ`atkum junụdun fa arsalnÄ 'alaihim rīឥaw wa junụdal lam tarauhÄ, wa kÄnallÄhu bimÄ ta'malụna baṣīrÄ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikurniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan."
Salman Al-Farisi wafat pada 34 H, di masa pemerintahan Utsman bin Affan.
(kri/lus)












































Komentar Terbanyak
Wamenag Romo Syafi'i Menikah Hari Ini, Habib Rizieq Jadi Saksi
Rieke Diah Pitaloka Geram, Teriak ke Purbaya Gegara Ponpes Ditagih PBB
Pemerintah RI Legalkan Umrah Mandiri, Pengusaha Travel Umrah Syok