Ibu adalah sosok yang sangat mulia dan doanya memiliki kekuatan bagi sang anak. Hal ini bisa dilihat dari kisah dahsyatnya doa seorang ibu zaman Rasulullah SAW.
Kisah tersebut diceritakan kembali dalam buku Doa Ibu karya Rabi'atun Adawiyah dan terdapat dalam Kitab Imam Al-Hafizh Ibnu Abi Ad-Dunya Rahimahullah. Berdasarkan riwayat dari Anas bin Malik ra, beliau mengatakan bahwa suatu hari ia dan beberapa orang menjenguk anak muda dari kalangan Anshar yang tengah sakit.
Anas dan yang lainnya tidak meninggalkan anak muda tersebut hingga ajal tiba. Kemudian, mereka menutupi wajahnya dengan kain, sedangkan di samping kepala anak muda tersebut terdapat ibunya yang sudah lemah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menghibur ibu tersebut, mereka berkata kepadanya, "Berharaplah pahala dari Allah atas musibah yang menimpamu".
Kemudian ibu itu bertanya, "Apakah anakku sudah mati?"
"Ya," jawab mereka.
Mendengar hal itu, sang ibu lantas berdoa kepada Allah, "Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku pasrah kepada-Mu dan berhijrah kepada Rasul-Mu, dengan harapan agar Engkau berkenan menolongku dalam setiap kesulitan. Ya Allah, janganlah Engkau timpakan kepadaku musibah ini pada hari ini."
Lalu dibukalah kain pada wajah anak tersebut, dan ternyata ia hidup kembali.
Kemuliaan Sosok Ibu dalam Islam
Dari kisah dahsyatnya doa ibu zaman Rasulullah yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra dapat ditarik kesimpulan bahwa sosok ibu memegang kemuliaan bagi sang anak. Mengutip buku Ajak Aku ke Surga Ibu! karya Rizem Aizid, dalam Islam dijelaskan bahwa kedudukan seorang ibu lebih tinggi dari ayah.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT berwasiat tiga kali kepada kalian untuk berbuat baik kepada ibu kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada kalian untuk berbuat baik kepada kerabat yang paling dekat kemudian yang dekat." (HR. Ibnu Majah)
Hadits di atas menunjukkan bahwa Allah SWT pun memerintahkan untuk berbuat baik terhadap ibu hingga sebanyak tiga kali sedangkan ayah satu kali. Tentunya hal tersebut dilandasi atas perjuangan dan kasih sayang seorang ibu yang sangat besar terhadap anaknya mulai dari mengandung, melahirkan, menyusui, dan membesarkannya.
Bahkan, seorang ibu yang meninggal karena melahirkan termasuk ke dalam mati syahid. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
"Tahukah kalian, siapa orang yang mati syahid di kalangan umatku?" Beliau menjawab, "Orang yang mati syahid di kalangan umatku cuma sedikit. Orang yang mati berjihad di jalan Allah, syahid, orang yang mati karena Tha'un, syahid. Orang yang mati tenggelam, syahid. Dan wanita yang mati karena nifas, dia akan ditarik anaknya menuju surga dengan tali pusarnya." (HR. Ahmad)
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri