Fir'aun adalah seorang raja yang terkenal sangat menentang ajaran yang disampaikan oleh Nabi Musa. Salah satu alasan Firaun melakukan penolakan dakwah Nabi Musa adalah karena Nabi Musa menentang ketuhanan yang diinginkan oleh Fir'aun.
Diceritakan dalam buku Riwayat 25 Nabi dan Rasul oleh Gamal Komandoko, Fir'aun lantang mendustakan Nabi Musa dan menyatakan bahwa dirinya selaku Tuhan sesembahan hingga tidak mungkin baginya untuk menyembah Tuhannya Nabi Musa dan Harun.
Nabi Musa termasuk salah satu nabi yang sering menunjukkan mukjizat yang Allah berikan kepadanya dikarenakan Fir'aun selalu berusaha melawan mukjizat-mukjizat tersebut. Raja Fir'aun sampai menggunakan sihir untuk mengalahkan mukjizat Nabi Musa as.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekuatan mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Musa membuat para penyihir tersebut tak mampu mengalahkan, bahkan mereka malah menyatakan bahwa mereka mempercayainya dan menjadi beriman kepada Allah SWT.
Membantai Pengikut Nabi Musa
Mengutip kisah yang ditulis dalam buku Ulul Azmi: Kisah 5 Nabi yang Luar Biasa karya Nurul Ihsan, bahwa dikarenakan Fir'aun tidak mau jika kekuatannya kalah dari mukjizat Nabi Musa, ia menyuruh tentaranya untuk membantai laki-laki keturunan Bani Israil. Akhirnya, beberapa mati di tangan tentara suruhan Fir'aun.
Selain itu, Fir'aun merencanakan pembunuhan terhadap Nabi Musa as. Mendengarnya, Nabi Musa sangat sedih karena perbuatan Fir'aun sangatlah keji dan ingkar kepada Allah SWT.
Nabi Musa berdoa kepada Allah SWT untuk memperingatkan Fir'aun dan pengikutnya yang ingkar. Hingga tiba suatu ketika, Mesir dilanda kekeringan dan banjir besar. Selain itu, makanan sulit didapatkan, banyak bencana lain datang hingga penyerbuan kutu dan katak yang menjijikkan.
Dikarenakan tidak dapat mengatasi masalah yang terjadi di negerinya, Fir'aun meminta bantuan kepada Nabi Musa dengan kesanggupan jika Nabi Musa dapat membantunya, maka ia akan beriman kepada Allah SWT.
Nabi Musa pun berdoa kepada Allah SWT agar bencana tersebut dapat berhenti hingga akhirnya pun terkabul. Namun, tidak sesuai janji, Fir'aun tidak juga beriman kepada Allah SWT dan kembali ingkar.
Akhir Hidup Raja Fir'aun
Suatu hari Fir'aun dan pasukan mengejar Nabi Musa dan pengikutnya. Dalam pengejaran tersebut, Nabi Musa dan pengikutnya bertemu dengan jalan buntu dan di depannya terbentang laut merah, padahal Raja Fir'aun dan pasukannya sudah ada di belakang.
Atas izin Allah SWT, Nabi Musa dan pengikutnya diberi pertolongan. Allah SWT menyuruh kepada Nabi Musa untuk memukulkan tongkatnya ke Laut Merah. Seketika, laut merah tersebut terbelah hingga dasar lautnya terlihat. Nabi Musa dan pengikutnya pun kemudian menyeberangi lautan yang terlebih tersebut.
Raja Fir'aun dan pasukan tetap mengejar Nabi Musa dan pengikutnya menyeberangi laut merah yang terbelah. Namun ketika Nabi Musa dan Pengikut sudah sampai di tepian, laut tersebut kembali menutup hingga Raja Fir'aun dan pasukannya yang masih di tengah tergulung oleh ombak.
Kejadian tersebut disebutkan dalam Al-Quran Surat As Syu'ara ayat 60-66. Salah satu ayat yang menunjukkan pertolongan Allah SWT terhadap Nabi Musa dan pengikutnya terdapat pada ayat ke-63 yang berbunyi:
فَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنِ ٱضْرِب بِّعَصَاكَ ٱلْبَحْرَ ۖ فَٱنفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَٱلطَّوْدِ ٱلْعَظِيمِ
Arab-Latin: Fa auḥainā ilā mụsā aniḍrib bi'aṣākal-baḥr, fanfalaqa fa kāna kullu firqing kaṭ-ṭaudil-'aẓīm
Artinya: "Lalu Kami wahyukan kepada Musa: "Pukullah lautan itu dengan tongkatmu". Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar."
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Ustaz Khalid Basalamah Buka Suara Usai Dipanggil KPK
Profil Reza Pahlavi, Keturunan Dinasti Terakhir Iran yang Siap Ganti Khamenei
Saat Perang Akhir Zaman Tiba, Sekutu Umat Islam Ini Akan Berkhianat