Layanan Konsumsi Haji 2026, Jemaah Dapat 111 Kali Makan Selama di Tanah Suci

Layanan Konsumsi Haji 2026, Jemaah Dapat 111 Kali Makan Selama di Tanah Suci

Devi Setya - detikHikmah
Rabu, 26 Nov 2025 09:32 WIB
Pekerja menata makanan untuk didistribusikan kepada jamaah di Perusahaan Katering Ahla Zad Company di Mekkah, Arab Saudi, Minggu (4/6/2023). Sebanyak 54 perusahaan katering dikontrak untuk menyediakan konsumsi dengan menu khas nusantara bagi jamaah Indonesia yang melakukan ibadah haji di Mekkah. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/YU
ilustrasi konsumsi haji Foto: ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO
Jakarta -

Kementerian Haji dan Umrah memastikan bahwa jemaah haji 2026 akan mendapatkan layanan konsumsi yang jauh lebih optimal, baik selama berada di Madinah maupun di Makkah.

Kebijakan ini menjadi bagian dari peningkatan layanan bagi seluruh jemaah agar mereka dapat menjalankan rangkaian ibadah dengan nyaman tanpa kekurangan asupan makanan.

Selama berada di Madinah, jemaah akan memperoleh total 27 kali makan dengan pola penyajian tiga kali sehari. Hal ini ditegaskan langsung oleh Menteri Haji dan Umrah, Mochammad Irfan Yusuf (Gus Irfan), dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta. Ia menyampaikan, "Selama berada di Madinah, jemaah mendapatkan layanan konsumsi sebanyak 27 kali makan, yaitu tiga kali sehari."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Irfan juga menekankan bahwa penyedia layanan konsumsi wajib menjaga komitmen ketepatan waktu penyajian makanan. Menurutnya, sarapan harus didistribusikan lebih awal agar tidak mengganggu aktivitas ibadah maupun pergerakan jemaah menuju lokasi kegiatan.

ADVERTISEMENT

"Makan pagi paling lambat pukul 05.00 sampai 05.30 waktu Arab Saudi, makan siang pukul 11.00 sampai 11.30, dan makan malam pukul 17.00 sampai 17.30," jelasnya.

Selain konsumsi di pemondokan, jemaah juga akan menerima paket makan untuk perjalanan darat dari Madinah menuju Makkah. Paket ini disediakan sebagai bekal selama perjalanan antar-kota perhajian yang biasanya memakan waktu cukup panjang.

Sementara itu, layanan konsumsi di Makkah mengalami peningkatan signifikan. Hal ini sejalan dengan durasi masa tinggal jemaah yang lebih lama.

Gus Irfan menjelaskan, "Layanan konsumsi di Mekah disiapkan sebanyak 84 kali makan dengan pola tiga kali penyajian per hari yakni pagi, siang, dan malam." Ia menambahkan bahwa penyusunan menu dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan gizi jemaah selama menunaikan ibadah, yang mencakup hidrasi dan kecukupan nutrisi.

Jika ditotal, keseluruhan layanan konsumsi yang dibagikan kepada jemaah haji Indonesia selama berada di Tanah Suci Makkah dan Madinah yaitu sebanyak 111 kali makan. Selain itu, Menhaj juga memastikan setiap menu disusun sesuai kebutuhan gizi jemaah.

"Setiap menu disusun untuk memenuhi kebutuhan gizi jemaah selama masa tinggal, mencakup hidangan utama berbasis nasi, protein, sayuran, buah, serta air mineral," jelasnya.

Seperti halnya di Madinah, distribusi makanan di Makkah juga mengikuti jadwal ketat, yaitu makan pagi pukul 05.00, makan siang pukul 11.00, dan makan malam pukul 17.00. Jadwal ini disusun agar jemaah dapat mengatur ibadah tanpa mengabaikan kebutuhan fisik.

"Sehingga jemaah dapat tetap nyaman menjalankan ibadah tanpa mengabaikan kebutuhan konsumsinya," terang Gus Irfan.

Dengan penjadwalan yang teratur, standar gizi yang diperhatikan, serta distribusi yang disiplin, layanan konsumsi haji 2026 diharapkan mampu memberikan dukungan optimal bagi jemaah dalam menjalankan ibadah haji dengan lebih tenang, sehat, dan terfasilitasi.




(dvs/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads