Nabi Musa AS diutus oleh Allah SWT untuk Bani Israil. Ia adalah seseorang yang tumbuh di rumah Firaun dan setelah dewasa diangkat oleh Allah menjadi nabi dan diturunkannya kitab Taurat.
Nabi Musa AS adalah bayi laki-laki dari kalangan Bani Israil yang selamat dari kekejaman Firaun. Musa ditemukan oleh Asiyah, istri Firaun sesaat setelah dihanyutkan oleh ibunya di sungai.
Firaun dikenal sebagai raja yang kejam. Sehingga Allah mengutus Nabi Musa untuk berdakwah dan akhirnya berhadapan dengan Firaun. Dalam buku Tafsir Qashashi Jilid II: Nabi Yusuf AS dan Nabi Musa AS oleh Syofyan Hadi disebutkan saat itu Allah SWT mengutus Nabi Musa AS agar Firaun kembali ke jalan yang benar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena Firaun mengklaim bahwa dirinya adalah Tuhan. Setelah mendapatkan perintah dari Allah untuk membimbing Firaun, Nabi Musa kemudian memohon agar diberi pendamping dalam menghadapi Firaun.
Mengutip dalam Pengantar Sejarah Dakwah oleh Wahyu Ilaihi, S.Ag., M.A. dkk pendamping dakwah Nabi Musa AS yakni saudaranya Harun AS. Allah memerintahkan Musa dan Harun untuk berangkat menemui Firaun dan mendakwahinya dengan kata-kata lembut.
Selain itu, Nabi Harun AS juga memiliki mukjizat dari Allah sehingga dapat membantu memudahkan dakwah Nabi Musa AS. Hal ini tercantum dalam surah Qashash ayat 33-35:
(33) قَالَ رَبِّ اِنِّيْ قَتَلْتُ مِنْهُمْ نَفْسًا فَاَخَافُ اَنْ يَّقْتُلُوْنِ
(34) وَاَخِيْ هٰرُوْنُ هُوَ اَفْصَحُ مِنِّيْ لِسَانًا فَاَرْسِلْهُ مَعِيَ رِدْءًا يُّصَدِّقُنِيْٓ ۖاِنِّيْٓ اَخَافُ اَنْ يُّكَذِّبُوْنِ
(35) قَالَ سَنَشُدُّ عَضُدَكَ بِاَخِيْكَ وَنَجْعَلُ لَكُمَا سُلْطٰنًا فَلَا يَصِلُوْنَ اِلَيْكُمَا ۛبِاٰيٰتِنَا ۛ اَنْتُمَا وَمَنِ اتَّبَعَكُمَا الْغٰلِبُوْ
Artinya: (Musa) berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah membunuh seseorang dari mereka sehingga aku takut mereka akan membunuhku. Adapun saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya daripadaku. Maka, utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)-ku. Sesungguhnya aku takut mereka akan mendustakanku." Dia (Allah) berfirman, "Kami akan menguatkanmu dengan saudaramu dan Kami akan berikan kepadamu berdua hujah (mukjizat). Maka, mereka tidak akan dapat mencapaimu. (Berangkatlah kamu berdua) dengan membawa mukjizat Kami. Kamu berdua dan orang yang mengikutimu adalah para pemenang."
Diriwayatkan, pada suatu hari Siti Aisyah mendengar ada seseorang yang bertanya kepada sejumlah orang yang tengah mengadakan perjalanan haji, "Siapakah seorang saudara yang paling baik terhadap saudaranya?" Orang-orang itu terdiam tidak dapat menjawabnya. Lalu Aisyah berkata kepada orang-orang di sekitar tandunya. "Dia adalah Musa bin Imran, yaitu ketika ia memohon kepada Tuhannya untuk mengangkat saudaranya menjadi Nabi, maka diangkatlah saudaranya itu menjadi Nabi.
Setelah diangkatnya Harun AS sebagai Nabi dan mendampingi Nabi Musa berdakwah, Musa dan Harun datang kepada Firaun untuk menyampaikan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT. Keduanya mengajak Firaun untuk beribadah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukannya.
Keduanya juga meminta agar Firaun melepaskan Bani Israil dari genggamannnya, kekuasaannya dan pendudukannya, dengan cara membiarkan mereka beribadah kepada Allah SWT kapan dan bagaimana pun mereka mau.
Dalam Kisah Para Nabi yang ditulis oleh Imam Ibnu Katsir, disebutkan bahwa Firaun tetap berlaku congkak dan tidak ingin mengikuti seruan Nabi Musa AS.
(lus/erd)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Merapat! Lowongan di BP Haji Bisa untuk Nonmuslim