Kisah Salman Al Farisi, Sahabat Nabi Pembuat Parit dalam Perang Khandaq

Kisah Salman Al Farisi, Sahabat Nabi Pembuat Parit dalam Perang Khandaq

Awalia Ramadhani - detikHikmah
Sabtu, 19 Nov 2022 05:30 WIB
Infografis garis keturunan Gadis Pemerah Susu
ilustrasi Salman Al Farisi (Foto: Fuad Hasyim/detikcom)
Jakarta -

Salman Al-Farisi adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang merekomendasikan pembuatan parit pada Perang Khandaq. Disebutkan dalam buku Tafsir Surat Al-Fatihah oleh Idrus Abidin, bahwa dahulu Salman Al-Farisi merupakan seorang majusi (penyembah api). Ayahnya bahkan seorang kepala suku, yang menugaskan kepada Salman untuk menjaga api agar terus menyala.

Kisahnya begitu panjang dalam mencari hidayah sampai ia menyatakan keislamannya. Dituliskan dalam sumber buku lain dalam Tokoh-Tokoh yang diabadikan Al-Quran oleh Abdurrahman Umairah, ada sebuah ayat dalam Al Quran yang menurut ahli tafsir (bisa dilihat dalam Tafsir at-Thabari jilid II) diturunkan berkenaan dengan Salman Al-Farisi yaitu surat Al Baqarah ayat 62.

Surat Al Baqarah ayat 62

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَادُوْا وَالنَّصٰرٰى وَالصَّابِــِٕيْنَ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ اَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۚ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang sabi'in, siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan kebaikan, mereka mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati."

Gagasan Salman Al-Farisi dalam Perang Khandaq

Salman Al-Farisi mempunyai peran penting dalam menggagas strategi perang di Perang Khandaq ini.

ADVERTISEMENT

Mengutip buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah Kelas X oleh H. Abu Achmadi dan Sungarso, Perang Khandaq terjadi di bulan Syawal, tahun ke-5 hijriyah yang bertempat di Madinah. Latar belakang perang ini adalah rasa dendam dari kaum Yahudi, khususnya dari suku Bani Nadhir yang terusir oleh pasukan Islam yang ada di Madinah.

Berdasarkan sumber lain dalam buku Fikih Sirah oleh Dr. Said Ramadhan Al-Buthy, peperangan ini bukan hanya dilakukan oleh Bani Nadhir saja, tetapi juga didukung Bani Quraizhah yang masih terikat dengan perjanjian damai bersama kaum muslimin. Padahal tidak ada satupun alasan untuk membatalkannya. Namun, pengkhianatan ini memang sudah sering terjadi dalam sejarah.

Dijelaskan juga dalam buku tersebut bahwa dalam perang ini terdapat satu strategi perang yang diterapkan yaitu menggali parit, yang diusulkan oleh Salman Al-Farisi. Ini juga menjadi perang pertama dalam sejarah Islam yang menggunakan penggalian parit sebagai strategi perang. Pada saat itu, strategi perang tersebut hanya dikenal oleh bangsa-bangsa di luar Arab saja. Rasulullah bahkan mengagumi strategi Salman Al-Farisi itu.

Seperti yang ditulis oleh Abdurrohman Asy-Syarqawi dkk, dalam bukunya Perang Khandaq dan Pengkhianatan Bani Quraizhah, strategi yang diusulkan oleh Salman sendiri, merupakan ingatannya terhadap bagaimana panglima besar bisa mempertahankan kota Persia dari Romawi. Ia berkata bahwa parit harus digali agak lebar dan dalam di muka pagar kota Madinah, dan pasukan Islam bisa bertahan di balik parit tersebut.

Jika ada musuh yang mendekati parit tersebut, maka pasukan Islam akan menampakkan diri kepada musuh untuk memancingnya. Ini menjadi langkah yang digunakan untuk menghancurkan musuh di parit tersebut apabila musuh berusaha melewatinya. Selain merupakan gagasan cemerlang yang disukai Rasulullah, berkat ide inilah mayoritas pasukan Islam merasa tergugah kembali semangatnya.

Itulah penjelasan singkat mengenai sahabat yang merekomendasikan pembuatan parit pada Perang Khandaq, adalah Salman Al-Farisi sebagai penggagasnya.

Lihat juga video 'Habib Ja'far, Keturunan Nabi Generasi ke-38':

[Gambas:Video 20detik]



(erd/erd)

Hide Ads