Zubair bin Awwam adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW. Ia masih memiliki ikatan keluarga, yakni sepupu Rasulullah SAW. Zubair bin Awwam bukan hanya dijamin masuk surga, ia juga akan bertetangga dengan Rasulullah SAW.
Zubair bin Awwam lahir pada tahun 594 M dengan nama Abu Abdullah Zubayr ibn al-Awwam ibn Khuwaylid ibn Asad ibn Abdul Uzza ibn Qusay. Zubair memiliki ikatan keluarga sebagai sepupu dengan Rasulullah SAW sekaligus saudara ipar. Istri Zubair, Asma adalah saudara kandung Aisyah, istri Rasulullah SAW.
Dikutip dari buku Sirah 60 Sahabat Nabi Muhammad SAW oleh Ummu Ayesha, Zubair disebutkan sebagai tetangga Rasulullah SAW di surga. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Thalhah dan Zubair adalah tetanggaku di surga."
Sosok Pemberani
Zubair bin Awwam digambarkan sebagai sosok yang pemberani. Ia termasuk dalam golongan orang-orang yang pertama memeluk agama Islam atau Asabiqunal Awwalun. Zubair masuk Islam saat usianya baru 15 tahun.
Sebagian penduduk Mekkah mengenal Zubair sebagai sosok pemberani. Ia juga dikenal andal menunggang kuda.
Zubair berasal dari suku yang dihormati. Ia juga dikenal sebagai pebisnis sukses, murah hati, baik dan memiliki iman yang teguh. Zubair juga terkenal dermawan dan tidak sungkan menyedekahkan hartanya di jalan Allah SWT.
Pengawal Setia Rasulullah SAW
Zubair menjadi sosok yang sangat mencintai Rasulullah SAW. Semasa hidupnya, ia membuktikan pengabdian dan pengorbanannya dalam melindungi Rasulullah SAW
Suatu hari, Zubair mendengar kabar bahwa Rasulullah SAW wafat terbunuh. Seketika Zubair langsung mengambil pedang dan bergegas mencari sumber berita tersebut sambil menunggang kuda. Zubair berjanji akan menghunuskan pedangnya pada orang yang membunuh Rasulullah SAW.
Namun dalam perjalanan, Zubair justru bertemu dengan Rasulullah SAW. Ketika diceritakan tentang kabar tersebut, Rasulullah SAW kemudian mendoakan kebaikan untuk Zubair dan pedangnya agar selalu mendapat kemenangan.
Rasulullah SAW kemudian membanggakan Zubair sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim berikut:
ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ¨ΩΩΩΩ ΨΩΩΩΨ§Ψ±ΩΩΩΩΨ ΩΩΨΩΩΩΨ§Ψ±ΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ²ΩΩΨ¨ΩΩΩΨ±Ω
"Setiap nabi mempunyai penolong (hawari), dan hawariku adalah Zubair bin 'Awwam." (HR. Bukhari Muslim).
Wafatnya Zubair sebagai Syuhada
Semasa hidup, Zubair selalu membela Islam dengan mengikuti perang. Dalam buku Kisah 10 Pahlawan Surga, disebutkan bahwa Zubair sangat merindukan gugur sebagai seorang syuhada.
Setelah Utsman bin Affan wafat, terjadilah perpecahan di kalangan umat muslim. Saat itu terjadi perang Jamal atau perang Unta. Zubair berhadapan dengan Ali bin Abi Thalib.
Ali kemudian mengingatkan Zubair dengan pesan Rasulullah SAW: "Wahai Zubair bukankah Rasul sudah pernah mengatakan bahwa engkau akan memerangi Ali. Dan engkau termasuk golongan yang zalim?"
Mendengar kata-kata Ali ini, Zubair tersadar dan langsung meninggalkan medan perang. Sayangnya seorang prajurit Ali bin Abi Thalib, yang bernama Ibnu Jurmuz, justru membunuh Zubair ketika ia sedang sholat.
Kabar terbunuhnya Zubair ini disampaikan ke Ali bin Abi Thalib. Kemudian Ali berkata, "Sungguh aku telah mendengar Rasulullah SAW berkata 'Berilah kabar buruk kepada orang yang membunuh Ibnu Shafiyyah, maksudnya Zubair, bahwa dia akan masuk neraka."
Setelah melihat jasad Zubair, Ali bin Abi Thalib kemudian menangis sambil menciumnya dan berkata, "Demi Allah, sungguh dia adalah pedang Allah yang selalu membela Rasulullah SAW."
Zubair meninggal pada tahun 26 Hijriah. Ia dimakamkan bersebelahan dengan Thalhah bin Ubaidillah.
(dvs/erd)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini