Kisah ini turut diceritakan Imam Ibnu Katsir dalam salah satu kitabnya yang berjudul An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim dan diterjemahkan oleh Ali Nurdin.
Ia menukil riwayat Imam Ahmad dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Orang-orang muslim yang fakir lebih dahulu masuk surga daripada orang-orang kaya dengan rentang waktu setengah hari, yaitu setara dengan lima ratus tahun kehidupan dunia."
At Tirmidzi dan Ibnu Majah juga meriwayatkan hadits serupa dengan redaksi yang sangat panjang. Hadits ini juga memiliki jalur dari Abu Hurairah. At Tirmidzi mengatakan hadits tersebut hasan shahih.
Dalam riwayat yang lain, Abdullah bin Umar pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya orang-orang Muhajirin yang fakir mendahului orang-orang kaya pada hari kiamat, yaitu masuk surga, sejauh empat puluh musim gugur." (HR Ahmad. Imam Muslim juga meriwayatkannya dari hadits Abu Hani' Hamid bin Hani')
Kisah orang-orang fakir yang lebih dulu masuk surga daripada orang-orang kaya turut diriwayatkan Imam Ahmad dari jalur yang berbeda. Ia mengatakan, "Husain, yaitu Ibnu Muhammad menuturkan kepada kami, Dawud, yaitu Ibnu Nafi' bercerita kepada kami dari Muslim bin Basyar dari Ikrimah dari Ibnu Abbas."
Ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Dua orang mukmin bertemu di pintu surga. Keduanya mukmin kaya dan mukmin fakir saat di dunia. Lantas mukmin fakir dimasukkan ke surga sementara mukmin kaya ditahan sesuai kehendak Allah lalu dimasukkan ke surga.
Lantas orang fakir bertemu dengan orang kaya itu dan bertanya, 'Wahai saudaraku, apa yang membuatmu tertahan? Demi Allah, engkau tertahan sehingga aku mengkhawatirkanmu.'
Orang kaya itu menjawab, 'Wahai saudaraku, sesungguhnya aku tertahan setelahmu dengan penahanan yang mengerikan dan tidak disukai. Aku sampai kepadamu dengan kondisi bercucuran keringat sehingga jika ada seribu unta yang seluruhnya makan tumbuhan masam lalu minum keringat itu, niscaya unta-unta itu keluar dari keringat tersebut dalam keadaan kenyang'." (HR Ahmad)
Mengenai hadits tersebut, Syaikh Ahmad Syakir mengatakan bahwa isnadnya mengandung persoalan.
Sementara itu, dalam Ash Shahihain terdapat suatu hadits yang berasal dari Zaid yang menyebut bahwa mayoritas orang-orang yang memasuki surga adalah orang-orang miskin.
Rasulullah SAW bersabda, "Aku berdiri di pintu surga. Ternyata, mayoritas orang yang memasukinya adalah orang-orang miskin. Selanjutnya, aku berdiri di pintu neraka. Ternyata, mayoritas orang yang memasukinya adala perempuan." (HR Bukhari dan Muslim)
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana