×
Ad

Mengenal Bulan-bulan Mulia dalam Islam, Mulai dari Dzulqa'dah Hingga Rajab

Tia Kamilla - detikHikmah
Minggu, 21 Des 2025 17:00 WIB
Ilustrasi gambar sketsa masjid. Foto: Fakhry/Infografis
Jakarta -

Dalam ajaran Islam, ada beberapa bulan yang memiliki kedudukan istimewa dan penuh keutamaan. Kalender Hijriah sendiri terdiri dari 12 bulan, dimulai dari Muharram hingga Dzulhijjah. Dari seluruh bulan tersebut, selain Ramadan yang paling mulia, Allah SWT juga memuliakan empat bulan khusus yang dikenal sebagai Asyhurul Hurum.

Pada bulan-bulan mulia ini, umat Islam dianjurkan untuk lebih rajin beribadah, memperbanyak amal saleh, serta menjaga diri dari perbuatan yang kurang baik. Lantas, bulan apa saja yang termasuk bulan mulia dalam Islam? Berikut penjelasan lengkapnya.

Apa Itu Bulan Mulia dalam Islam?

Dalam buku Fiqih Puasa karya M. Hasyim Ritonga dijelaskan bahwa dalam Islam terdapat empat bulan mulia yang dikenal dengan sebutan Asyhurul Hurum atau bulan-bulan haram. Disebut bulan haram karena pada waktu tersebut umat Islam dilarang memulai peperangan.

Jumlah bulan mulia ini ada empat. Tiga di antaranya terletak secara berurutan, yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Sementara satu bulan lainnya terpisah, yakni bulan Rajab. Penjelasan tentang bulan-bulan mulia ini juga disebutkan dalam Al-Qur'an surah At-Taubah ayat 36,

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

Inna 'iddatasy-syuhūri 'indallāhiṡnā 'asyara syahran fī kitābillāhi yauma khalaqas-samāwāti wal-arḍa minhā arba'atun ḥurum(un), żālikad-dīnul-qayyim(u), falā taẓlimū fīhinna anfusakum wa qātilul-musyrikīna kāffatan kamā yuqātilūnakum kāffah(tan), wa'lamū annallāha ma'al-muttaqīn(a).

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhul Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."

Selain itu, melansir dari situs resmi Nahdlatul Ulama, saat haji Wada, Nabi Muhammad SAW dalam khutbahnya juga bersabda,

"Sesungguhnya waktu telah berputar sebagaimana mestinya, hal itu ditetapkan pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam setahun ada dua belas bulan, diantaranya ada empat bulan yang mulia. Tiga darinya berturut-turut, yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab yang biasa diagungkan Bani Mudlar yaitu antara Jumadil Tsani dan Sya'ban." (HR. Bukhari)

Daftar Empat Bulan Mulia dan Amalan Sunnahnya

Setelah mengetahui arti dari bulan mulia, kini saatnya mengenal satu per satu bulan mulia dalam Islam. Setiap bulan memiliki keutamaan dan hikmah tersendiri yang bisa dimanfaatkan untuk memperbanyak ibadah dan kebaikan.

1.Bulan Dzulqa'dah

Dzulqa'dah merupakan bulan pertama dari empat bulan haram, bersama Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Pada bulan-bulan ini, pahala amal kebaikan akan dilipatgandakan, sementara perbuatan maksiat juga mendapat balasan yang lebih berat. Karena itu, umat Islam dianjurkan lebih menjaga ucapan dan perbuatan.

Mengutip buku Latha'iful Ma'arif karya Ibnu Rajab Al-Hanbali, keistimewaan bulan Dzulqa'dah adalah seluruh umrah yang dilakukan Rasulullah SAW terjadi pada bulan ini, kecuali umrah yang digandengkan dengan ibadah haji. Amalan sunnah yang dianjurkan pada bulan Dzulqa'dah antara lain berpuasa dan memperbanyak amal saleh lainnya.

2. Bulan Dzulhijjah

Dzulhijjah adalah bulan ke-12 dalam kalender Hijriah dan dikenal memiliki banyak keutamaan. Pada bulan ini, umat Islam melaksanakan ibadah haji dan kurban bagi yang mampu. Ibadah haji menjadi wujud rasa syukur atas nikmat Allah SWT, baik berupa kesehatan maupun rezeki.

Selain itu, bulan Dzulhijjah juga identik dengan ibadah kurban. Umat Islam dianjurkan menyembelih hewan kurban sesuai syariat sebagai bentuk ketaatan dan kepedulian terhadap sesama.

3. Bulan Muharram

Mengacu pada buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun karya Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriah. Kata Muharram bermakna larangan, yakni larangan melakukan peperangan. Pada masa sebelumnya, bulan ini dikenal dengan nama Al-Mu'tamar.

Salah satu amalan sunnah yang dianjurkan pada bulan Muharram adalah berpuasa di akhir Dzulhijjah dan awal Muharram. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda,

"Barang siapa berpuasa pada hari akhir Dzulhijjah dan awal Muharram, niscaya Allah ampunkan segala dosa-dosanya, walaupun selama lima puluh tahun melakukannya." (HR. Ibnu Abbas)

Selain itu, umat Islam dianjurkan membaca doa akhir tahun sebagai bentuk permohonan perlindungan dari godaan setan dan pengampunan atas dosa-dosa yang telah lalu. Memperbanyak amal saleh seperti membaca Al-Qur'an, berzikir, dan melaksanakan salat sunnah juga sangat dianjurkan pada bulan ini.

4. Bulan Rajab

Masih merujuk pada sumber yang sama, Rajab berarti mulia dan agung. Makna ini menggambarkan kedudukan Rajab yang sangat dihormati sejak masa Arab dahulu. Pada bulan ini, peperangan dilarang dan masyarakat memusatkan diri pada kegiatan keagamaan. Rajab termasuk salah satu bulan haram dan sebelumnya dikenal dengan nama Al-Asham.

Amalan sunnah yang dianjurkan pada bulan Rajab antara lain membaca doa saat memasuki bulan Rajab, berpuasa sunnah, memperbanyak bacaan tasbih, membaca doa pagi dan petang, serta melaksanakan salat-salat sunnah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Alasan Bulan-bulan Mulia Diharamkan dalam Islam

Masih mengutip sumber sebelumnya, diharamkannya tiga bulan yang berurutan berkaitan dengan pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Bulan Dzulqa'dah dimuliakan sebagai waktu persiapan menuju haji, sehingga umat Islam menahan diri dari peperangan. Bulan Dzulhijjah dimuliakan karena pada bulan inilah ibadah haji dilaksanakan dan jamaah fokus menjalankan manasik.

Setelah itu, bulan Muharram dimuliakan agar para jamaah haji dapat kembali ke kampung halaman dengan aman. Sementara bulan Rajab diharamkan di pertengahan tahun sebagai waktu yang aman bagi umat Islam untuk berziarah ke Mekkah dan melaksanakan umrah, khususnya bagi mereka yang datang dari wilayah yang jauh.

Pada bulan-bulan haram ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah. Pahala kebaikan yang dilakukan akan dilipatgandakan, begitu pula perbuatan maksiat akan mendapat balasan yang lebih besar. Karena itu, bulan-bulan mulia menjadi waktu yang tepat untuk menjaga diri dan meningkatkan ketakwaan.

Sebagai penutup, bulan-bulan mulia dalam Islam, yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab, merupakan waktu istimewa yang Allah SWT tetapkan untuk memperbanyak kebaikan dan mendekatkan diri kepada-Nya. Pada bulan-bulan ini, umat Islam diajak untuk lebih menjaga sikap, menahan diri dari perbuatan buruk, serta meningkatkan ibadah dengan penuh kesadaran. Dengan memanfaatkan keutamaan bulan-bulan mulia sebaik mungkin, diharapkan keimanan semakin kuat dan ketakwaan pun terus bertambah.



Simak Video "Video: Bolehkah Make a Wish di Awal Tahun Hijriah? Berikut Penjelasannya"

(lus/lus)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork