Keutamaan Sholat Qobliyah Subuh, Amalan yang Selalu Dikerjakan Nabi SAW

Keutamaan Sholat Qobliyah Subuh, Amalan yang Selalu Dikerjakan Nabi SAW

Anisa Febriani - detikHikmah
Minggu, 07 Des 2025 20:00 WIB
Keutamaan Sholat Qobliyah Subuh, Amalan yang Selalu Dikerjakan Nabi SAW
Berdoa setelah sholat. Foto: Masjid Pogung Dalangan/Unsplash
Jakarta -

Sholat qobliyah subuh adalah amalan sunnah yang dianjurkan dalam Islam. Sebab, banyak keutamaan yang terkandung dari sholat tersebut.

Dilansir dari buku Fikih Sholat Sunah yang disusun Ali Musthafa Siregar dkk, sholat qobliyah Subuh juga disebut sebagai sholat sunnah fajar dan sholat sunnah Subuh. Sama seperti sholat sunnah pada umumnya, jumlah rakaat sholat qobliyah Subuh adalah dua.

Waktu pelaksanaannya adalah sebelum mengerjakan sholat Subuh yang berarti setelah adzan, sebelum iqomah. Dari Aisyah RA berkata,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dahulu Nabi Shallallahu'alaihi wasallam sholat dua rakaat ringan antara adzan dan iqamat sholat subuh." (HR Bukhari)

ADVERTISEMENT

Keutamaan Sholat Qobliyah Subuh

Menurut buku Panduan Dzikir Harian oleh Baharuddin, keutamaan sholat sunnah qobliyah Subuh dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW. Beliau bersabda,

"Dua rakaat sholat sunnah Subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya." (HR Muslim)

Dikatakan juga kalau sholat sunnah qobliyah Subuh jadi penanda orang yang bertobat dan konsisten memelihara amalan sholat. Ini sesuai dengan hadits Nabi SAW,

"Hanya orang yang banyak tobatlah yang memelihara dua rakaat sholat sunnah fajar (qobliyah Subuh)." (HR Baihaqi)

Selain itu ada petunjuk serta contoh Rasulullah SAW melakukan dua rakaat sholat sunnah qobliyah Subuh dengan meringankannya dan tidak memanjangkan bacaan. Tetapi, tetap tidak melanggar rukun yang wajib dalam sholat.

"Dari Ibnu Umar, beliau berkata, bahwasanya Hafshah Ummul Mukminin telah menceritakan kepadanya bahwa dahulu bila muadzin selesai mengumandangkan adzan untuk sholat subuh dan telah masuk waktu subuh, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat sunnah dua rakaat dengan ringan sebelum melaksanakan shalat subuh." (HR Bukhari)

Niat Sholat Sunnah Qobliyah Subuh

اُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholli sunnatash subhi rok'ataini qobliyatan mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat mengerjakan sholat sunnah sebelum subuh dua rakaat, menghadap kiblat karena Allah ta'ala."

Cara Mengerjakan Sholat Sunnah Qobliyah Subuh

Masih dari sumber yang sama, berikut cara mengerjakan sholat sunnah qobliyah Subuh.

1. Melafalkan niat sholat sunnah qobliyah subuh.

2. Takbiratul ihram sambil mengucap Allahu akbar

3. Membaca surah Al-Fatihah

4. Lanjut membaca surat pendek, dianjurkan surah Al-Kafirun pada rakaat pertama

5. Rukuk

6. Iktidal

7. Sujud pertama

8. Duduk di antara dua sujud

9. Sujud kedua pada rakaat pertama
10. Kembali berdiri untuk melanjutkan rakaat kedua

11. Membaca surat Al-Fatihah

12. Lanjut membaca surat pendek, dianjurkan surat Al-Ikhlas pada rakaat kedua

13. Rukuk

14. Iktidal

15. Sujud pertama

16. Duduk di antara dua sujud

17. Sujud kedua pada rakaat kedua

18. Duduk tasyahud akhir

19. Mengakhiri dengan salam sambil menoleh ke arah kanan terlebih dahulu, lalu ke kiri

Zikir Setelah Sholat Subuh

Setelah mengerjakan sholat qobliyah Subuh dan sholat Subuh, muslim bisa membaca zikir. Berikut bacaannya yang dikutip dari buku Panduan Salat Doa & Zikir susunan Abdurrahman Adiib.

1. Beristighfar

Pertama-tama, muslim membaca istighfar sebanyak tiga kali. Berikut bacaannya,

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِـيْمِ الَّذِيْ لَااِلَهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Astaghfirullah hal'adzim, aladzi laailaha illahuwal khayyul qoyyuumu wa atuubu ilaiih

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, tiada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya."

Setelah itu, lanjutkan dengan bacaan berikut:

لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

Laa ilaha illallah wakhdahu laa syarika lahu, lahul mulku walahul khamdu yukhyiiy wayumiitu wahuwa 'alaa kulli syai'innqodiir

Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kekuasaan dan segala puji. Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

2. Memohon Perlindungan dari Siksa Api Neraka

اَللَّهُمَّ أَجِرْنِـى مِنَ النَّارِ

Allahumma ajirni minan-naar

Artinya: "Ya Allah, lindungilah aku dari api neraka."

3. Memuji Allah

للَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامُ فَحَيِّنَارَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَاَدْخِلْنَا الْـجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام.

Allahumma angtassalam, wamingkassalam, wa ilayka ya'uudussalam fakhayyina rabbanaa bissalaam wa-adkhilnaljannata darossalaam tabarokta rabbanaa wata'alayta yaa dzaljalaali wal ikraam

Artinya: "Ya Allah, Engkaulah sumber keselamatan, dan dari-Mu lah datangnya keselamatan, dan kepada-Mu kembali lagi segala keselamatan. Maka hidupkanlah kami, wahai Tuhan kami, dengan kesejahteraan. Masukkanlah kami ke dalam surga kampung keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan kami, yang Maha Tinggi, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan."

4. Membaca Surah Al Fatihah

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn ar-raḥmānir-raḥīm māliki yaumid-dīn iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm sirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn.

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

5. Membaca Ayat Kursi

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَّلَانَوْمٌ، لَهُ مَافِي السَّمَاوَاتِ وَمَافِي اْلأَرْضِ مَن ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيْطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَآءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلَا يَـؤدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ.

Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum. Laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa naum. Lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh. Man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih. Ya'lamu maa bayna aidiihim wa maa khalfahum. Wa laa yuhiithuuna bi syai-im min 'ilmihii illaa bimaa syaa-a. Wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh walaa ya-uuduhuu hifzhuhumaa Wahuwal 'aliyyul 'azhiim.

Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Maha Agung."

6. Membaca Tasbih, Tahmid, Takbir, dan Tahlil

Membaca kalimat tasbih 33 kali,

سُبْحَانَ اللهِ

Subhanallah

Artinya: "Maha Suci Allah."

Lanjutkan dengan kalimat tahmid 33 kali,

الْحَمْدُلِلهِ

Alhamdulillah

Artinya: "Segala puji bagi bagi Allah."

Kemudian baca kalimat takbir 33 kali,

اللهُ اَكْبَرُ

Allahu akbar

Artinya: "Allah Maha Besar."

Setelahnya amalkan kalimat tahlil 33 kali,

لَااِلٰهَ اِلَّا اللهُ

Lailaha illallah

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah."

7. Membaca Surah Al Ikhlas Tiga Kali

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ، اللَّهُ الصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ، وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Qul huwallahu ahad. Allahu samad. Lam yalid wa lam yulad. Wa lam yakul lahu kufuwan ahad.

Artinya: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia."

8. Membaca Surah Al Falaq Tiga Kali

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، مِن شَرِّ مَا خَلَقَ، وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ، وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ، وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Qul a'uudzu birob-bil falaq, min syarri ma khalaq, wa min syarri ghasiqin idza waqab, wa min syarri n-naffaasaati fil 'uqad, wa min syarri haasidin idzaa hasad.

Artinya: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan penyihir-penyihir yang meniup pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki."

9. Membaca Surah An Naas Tiga Kali

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ، مَلِكِ النَّاسِ، إِلَٰهِ النَّاسِ، مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ، الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ، مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Qul a'uudzu birab-bin naas, malikin naas, ilaahin naas, min syarril waswaasil khannaas, alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas, minal jinnati wan naas.

Artinya: "Aku berlindung kepada Tuhan manusia, Raja manusia, Ilah manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia."




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads