Batas Waktu Salat Dhuha Beserta Tata Cara dan Doanya

Batas Waktu Salat Dhuha Beserta Tata Cara dan Doanya

Tia Kamilla - detikHikmah
Selasa, 04 Nov 2025 07:15 WIB
Sholat
Salat dhuha. Foto: iStock
Jakarta -

Salat dhuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan, termasuk sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki yang Allah limpahkan. Ibadah ini dilakukan pada pagi hari dan ada batas waktunya.

Dalam buku Berkah Shalat Dhuha karya M. Khalilurrahman Al Mahfani, salat dhuha hukumnya adalah sunnah muakkad atau sangat dianjurkan. Rasulullah SAW senantiasa mengerjakan salat dhuha dan menjadikannya sebagai wasiat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski sunnah, waktu pelaksanaan salat dhuha memiliki ketentuan tersendiri. Agar tidak keliru, penting bagi muslim mengetahui batas waktu salat dhuha serta tata cara pelaksanaannya yang benar.

Batas Waktu Salat Dhuha

Dikutip dari sumber sebelumnya, salat dhuha adalah salat sunah yang dikerjakan pada pagi hari. Dimulai ketika matahari mulai naik sepenggalah atau setelah terbit matahari, sekitar jam 7 pagi sampai sebelum masuk waktu Zuhur. Namun, lebih baik apabila dikerjakan setelah matahari terik.

ADVERTISEMENT

Hal tersebut didasarkan oleh hadits dari Zaid bin Arqam RA, Rasulullah SAW bersabda,

صَلَاةُ الْأَوَّابِينَ حِيْنَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ

Artinya: "Salat Awwabiin (orang-orang yang kembali kepada Allah atau bertobat) adalah ketika anak unta mulai kepanasan." (HR Muslim)

Selain itu, Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Zaid bin Arqam, Rasulullah SAW bersabda,

صَلَاةُ الْأَوَّابِينَ إِذَا رَمِضَتِ الْفِصَالُ مِنَ الضُّحَى

Artinya: "Salat Awwabiin (orang-orang yang kembali kepada Allah atau bertobat) adalah ketika anak unta mulai kepanasan pada waktu dhuha." (HR Ahmad)

Jumlah Rakaat Salat Dhuha

Masih mengutip dalam buku yang sama, salat dhuha sekurang-kurangnya terdiri dari dua rakaat. Tidak ada batasan yang pasti mengenai jumlahnya. Terkadang Rasulullah SAW mengerjakan dua rakaat, empat rakaat, delapan rakaat, bahkan lebih. Setiap dua rakaat ditutup dengan salam, sebagaimana disebutkan oleh hadits berikut:

Dari Ummu Hani' binti Abu Thalib, bahwa Rasulullah SAW mengerjakan salat dhuha sebanyak delapan rakaat dan mengucapkan salam pada setiap dua rakaat.

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْفَتْحِ * صَلَّى سُبْحَةَ الضُّحَى ثَمَانِيَ رَكَعَاتٍ يُسَلِّمُ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ

Artinya: "Bahwasanya Rasulullah pada yaumul fathi (penaklukan Kota Makkah) salat sunnah dhuha delapan rakaat dan mengucapkan salam pada setiap dua rakaat." (HR Abu Daud)

Tata Cara Salat Dhuha

Di dalam buku Keberkahan Sholat dhuha, Raih Rezeki Sepanjang Hari karya Ustadz Arif Rahman, salat dhuha dilakukan minimal dua rakaat dan maksimal 12 rakaat. Salat dhuha dilakukan secara tidak berjamaah. Berikut ini adalah cara melaksanakan salat dhuha:

  1. Membaca niat salat dhuha.
  2. Membaca doa Iftitah.
  3. Membaca satu surat di dalam Al-Quran. Rakaat pertama membaca surah Asy-Syam dan rakaat kedua surah Al-Lail.
  4. Rukuk.
  5. I'tidal.
  6. Sujud.
  7. Duduk di antara dua sujud.
  8. Sujud kedua.
  9. Bangkit dan lakukan rakaat kedua seperti rakaat pertama.
  10. Tasyahud akhir dan salam.

Bacaan Doa Setelah Salat Dhuha

Setelah salat dhuha kita dianjurkan untuk berdoa. Ada doa khusus untuk salat dhuha yang perlu umat Islam ketahui. Dikutip dari sumber sebelumnya, berikut adalah bacaan doa setelah salat dhuha:

اللهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقَى فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرَبُهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ

Allahumma innadh dhuha-a dhuha-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. allahuma inkaana rizqi fis samma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa- akhrijhu, wa inkaana mu'asaran fayassirhu, wainkaana haraaman fathahhirhu, wa inkaana ba'idan fa qaribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatini maa ataita 'ibadikash shalihin.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah. Dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh."




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads