Inilah Nama Anak-anak Nabi Adam AS yang Jadi Cikal Bakal Umat Manusia

Inilah Nama Anak-anak Nabi Adam AS yang Jadi Cikal Bakal Umat Manusia

Devi Setya - detikHikmah
Senin, 03 Nov 2025 07:15 WIB
kisah nabi adam
Kaligrafi Nabi Adam AS. Foto: Mindra Purnomo
Jakarta -

Nabi Adam AS adalah manusia pertama yang diciptakan Allah SWT dan menjadi nabi pertama bagi umat manusia. Dari beliau dan istrinya, Hawa, lahirlah generasi pertama manusia yang menjadi cikal bakal umat manusia di bumi.

Dikutip dari buku Sejarah Terlengkap 25 Nabi karya Rizem Aizid, Adam AS merupakan nabi sekaligus manusia pertama yang bergelar khalifah Allah SWT, yang dimuliakan dan ditinggikan derajatnya menjadi nabi yang pertama.

Nabi Adam AS diutus kepada anak cucunya agar menyembah Allah SWT. Di antara anak cucu Adam AS, ada yang taat dan ada pula yang enggan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut ajaran agama abrahamik, anak-anak Adam AS dan Hawa dilahirkan secara kembar, yaitu setiap bayi laki-laki dilahirkan bersamaan dengan bayi perempuan. Adam AS menikahkan anak laki-lakinya dengan anak perempuannya yang tidak sekembar.

Menurut Ibnu Humayd, Ibnu Ishaq dan Salamah, anak-anak Adam AS adalah Qabil dan Iqlima, Habil dan Labuda, Sith dan Azura, Ashut dan saudara perempuannya, Ayad dan saudara perempuannya, Balagh dan saudara perempuannya, Athati dan saudara perempuannya, Tawbah dan saudara perempuannya, Darabi dan saudara perempuannya, Hadaz dan saudara perempuannya, Sandal dan saudara perempuannya, serta Baraq dan saudara perempuannya. Total keseluruhan anak Adam AS adalah 40.

ADVERTISEMENT

Kisah Qabil dan Habil

Dalam buku Mukjizat Isra Mi'raj dan Kisah 25 Nabi dan Rasul karya Winkanda Satria Putra, disebutkan bahwa Nabi Adam AS dan Hawa dikaruniai pasangan anak kembar bernama Qabil dan Iqlima, dan pasangan kedua adalah Habil dan Labuda.

Nabi Adam AS dan Hawa membesarkan anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang dan kebijaksanaan. Masing-masing diberikan peran dan tanggung jawab sesuai dengan kemampuan serta kodratnya.

Kedua anak perempuan mereka, Iqlima dan Labuda, diajarkan pekerjaan rumah tangga serta kewajiban dalam mengatur kehidupan keluarga. Sementara kedua anak laki-laki, Qabil dan Habil, diajarkan untuk bekerja dan mencari nafkah. Qabil disebut gemar bertani, sementara Habil lebih menyukai beternak hewan.

Kehidupan awal mereka berjalan damai hingga akhirnya muncul ujian besar yang menjadi bagian penting dalam sejarah manusia pertama.

Dikisahkan bahwa iblis yang telah bersumpah akan menyesatkan keturunan Adam, mulai menanamkan rasa iri dan dengki dalam hati Qabil.

Dalam sebagian riwayat disebutkan bahwa Nabi Adam AS hendak menikahkan anak-anaknya secara silang, yakni Qabil dengan Labuda dan Habil dengan Iqlima, sebagai bentuk syariat awal dalam pernikahan manusia pertama. Namun, Qabil menolak karena merasa Iqlima, saudara kembarnya, lebih cantik dan layak untuk dirinya sendiri.

Penolakan inilah yang kemudian menjadi awal timbulnya rasa iri, marah, dan kebencian terhadap Habil. Iblis terus membisikkan keburukan ke hati Qabil hingga ia kehilangan kendali atas dirinya.

Dalam berbagai sumber Islam, termasuk riwayat tafsir klasik, dikisahkan bahwa Qabil akhirnya membunuh saudaranya sendiri, Habil, dengan cara yang sangat tragis.

Sebagian sumber menyebutkan bahwa Qabil melemparkan batu ke kepala Habil saat Habil sedang tidur hingga pecah dan tewas di tempat. Pendapat lain menyebutkan bahwa Qabil mencekik Habil dengan keras dan menggigitnya seperti binatang buas sampai Habil menghembuskan napas terakhir.

Peristiwa ini kemudian dikenang sebagai pembunuhan pertama dalam sejarah umat manusia, dan menjadi simbol dari bahaya iri hati, hawa nafsu, serta bisikan setan yang dapat menjerumuskan manusia dalam dosa besar.

Syits AS: Pewaris Ilmu dan Kenabian

Selain Qabil dan Habil, Nabi Adam AS dikaruniai seorang anak bernama Syits (Seth). Syits AS diyakini menjadi pewaris ilmu dan kenabian Adam AS. Melalui Syits, garis keturunan manusia pertama terus berkembang, dan lahirlah generasi berikutnya yang menjadi dasar umat manusia.

Syits AS juga dikenal sebagai sosok yang menjaga ajaran kebaikan dan ketakwaan yang diajarkan Nabi Adam AS, sehingga menjadi contoh teladan bagi manusia dalam menjalankan perintah Allah.

Nabi Adam AS dan Hawa AS adalah awal dari seluruh umat manusia. Anak-anak mereka, terutama Qabil, Habil, dan Syits, menjadi cikal bakal manusia di bumi dan membawa hikmah moral yang mendalam. Kisah ini mengajarkan ketakwaan, tanggung jawab, dan pentingnya menjaga hubungan sosial, menjadi panduan moral yang relevan hingga saat ini.




(dvs/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads