Adab dan Doa Menjenguk Orang Sakit yang Dianjurkan Rasulullah

Adab dan Doa Menjenguk Orang Sakit yang Dianjurkan Rasulullah

Indah Fitrah - detikHikmah
Rabu, 29 Okt 2025 08:45 WIB
Caregiver, carer hand holding elder hand woman in hospice care. Philanthropy kindness to disabled concept.Public Service Recognition Week
Ilustrasi menjenguk orang sakit. Foto: iStock
Jakarta -

Menjenguk orang yang sedang sakit termasuk perbuatan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Selain mempererat rasa empati dan persaudaraan, perbuatan ini juga menunjukkan kasih dan perhatian terhadap sesama.

Dari buku Pendidikan Agama Islam susunan Drs. H. Thoyib Sah Saputra, M.Pd, dan Drs. H. Wahyudin, M.Pd, disebutkan hadits Rasulullah SAW:

"Siapa yang menjenguk orang sakit, ia senantiasa berada di taman surga sampai ia kembali ke rumahnya." (HR. Muslim)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anjuran untuk menjenguk orang sakit juga sejalan dengan firman Allah SWT surah Al-Ma'idah ayat 2,

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan."

ADVERTISEMENT

Adab Menjenguk Orang Sakit

Berikut adab menjenguk orang sakit yang dirangkum dari buku Buku Pintar 50 Adab Islam yang disusun Arfiani, buku Akidah Akhlak Madrasah Aliyah oleh H. Aminudin dan Harjan Syuhada, serta buku Pendidikan Agama Islam susunan Drs. H. Thoyib Sah Saputra, M.Pd, dan Drs. H. Wahyudin, M.Pd.

1. Meminta izin sebelum masuk

Ketika hendak berkunjung, sebaiknya meminta izin lebih dahulu sebelum masuk ke rumah atau ruang pasien. Bisa jadi orang yang sakit sedang tidak siap menerima tamu, atau auratnya terbuka. Jika menjenguk di rumah sakit, ketuk pintu terlebih dahulu.

Waktu menjenguk juga perlu diperhatikan, jangan datang pada jam istirahat. Umumnya, orang dijenguk setelah tiga hari sakit, meski sebagian ulama memperbolehkan sejak hari pertama. Saat tiba, ucapkan salam, sapa dengan lembut, dan tanyakan kabarnya.

Duduklah bila tersedia tempat duduk, dan posisikan diri di sisi kepala agar mudah berbicara. Tidak disarankan berlama-lama agar pasien tidak kelelahan. Hindari banyak bertanya dan bila mampu, bantu dengan sedikit rezeki sebagai dukungan moral dan materi.

2. Memberi semangat kepada orang yang sakit

Rasulullah SAW mencontohkan agar setiap muslim memberikan semangat kepada orang yang sedang sakit. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA disebutkan:

"Setiap kali beliau menjenguk orang sakit, maka beliau akan mengatakan kepadanya: 'Tidak apa-apa, Insyaallah baik-baik saja.'"

Ibnu Abbas kemudian bertanya kepada Rasulullah SAW karena penyakit yang diderita orang tersebut tampak parah. Rasulullah SAW pun bersabda,

"Kalau begitu, memang benar."

Hadits ini menunjukkan pentingnya memberikan kata-kata yang menumbuhkan optimisme dan membuat orang sakit tetap memiliki harapan baik kepada Allah SWT. Semangat dan motivasi dapat membantu pasien agar tetap tabah, berpikir positif, serta memperbanyak doa memohon kesembuhan.

3. Tidak Mencela Penyakit

Seorang penjenguk tidak seharusnya mencela penyakit yang diderita saudaranya. Rasulullah SAW bersabda:

"Janganlah engkau cela demam itu." (HR Muslim)

Hadits ini mengingatkan bahwa penyakit bukanlah sesuatu yang hina. Ia merupakan ujian yang dapat menghapus dosa dan meningkatkan derajat seseorang.

4. Boleh Menangis Saat Menjenguk

Rasa sedih dan empati terhadap kondisi orang yang sakit merupakan hal yang manusiawi. Rasulullah SAW pun pernah menangis ketika menjenguk Sa'ad bin Ubadah yang sedang sakit. Abdullah bin Umar RA meriwayatkan:

"Sa'ad bin Ubadah pernah mengeluhkan sakit yang dideritanya, kemudian Nabi SAW datang menjenguknya bersama Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqash, dan Abdullah bin Mas'ud. Ketika beliau menemuinya, beliau mendapatinya sedang dikerumuni oleh keluarganya.

Lalu beliau bertanya, 'Apakah dia sudah meninggal?' Mereka menjawab, 'Tidak, ya Rasulullah.'

Nabi SAW menangis, dan ketika orang-orang melihat tangisan beliau, mereka pun ikut menangis. Lalu beliau bersabda,

"Tidaklah kalian mendengar, sesungguhnya Allah tidak mengazab karena linangan air mata maupun kesedihan hati, melainkan mengazab karena ini -dan beliau menunjuk ke arah lidahnya- atau Dia berbelas kasih. Dan sesungguhnya mayit itu akan disiksa karena tangisan keluarganya yang meratapi (kepergiannya)." (HR Bukhari)

5. Mendoakan Kesembuhan

Selain menunjukkan kepedulian, Rasulullah SAW juga mengajarkan agar setiap penjenguk mendoakan kesembuhan bagi orang yang sedang sakit. Dari Abu Sa'id RA diriwayatkan:

"Apakah engkau sakit?" Nabi SAW menjawab, "Ya," Maka Jibril pun berdoa, "Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari segala yang mengganggumu, dari keburukan setiap jiwa atau kedengkian mata, semoga Allah menyembuhkanmu, dengan nama Allah aku meruqyahmu." (HR Muslim)

Doa Menjenguk Orang Sakit

Beberapa doa yang diajarkan Rasulullah SAW untuk dibacakan ketika menjenguk orang sakit, sebagaimana disebutkan dalam buku Doa-doa Terbaik Sepanjang Masa karya Ahmad Zacky El Syafa dan buku Amazing Behavior oleh H. Brilly El-Rasheed, S.Pd, antara lain:

1. Doa Versi Pertama

Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω‘ΩŽ Ψ±ΩŽΨ¨Ω‘ΩŽ Ψ§Ω„Ω†Ω‘ΩŽΨ§Ψ³Ω Ψ£ΩŽΨ°Ω’Ω‡ΩΨ¨Ω Ψ§Ω„Ω’Ψ¨ΩŽΨ§Ψ³ΩŽΨŒ اشْفِ Ψ£ΩŽΩ†Ω’Ψͺَ Ψ§Ω„Ψ΄Ω‘ΩŽΨ§ΩΩΩŠΨŒ Ω„ΩŽΨ§ شِفَاَؑ Ψ₯ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ Ψ΄ΩΩΩŽΨ§Ψ€ΩΩƒΩŽ شِفَاٌؑ Ω„ΩŽΨ§ يُغَادِرُ Ψ³ΩŽΩ‚ΩŽΩ…Ω‹Ψ§

Allāhumma rabban nāsi, adzhibil ba'sa. Isyfi. Antas syāfi. Lā syifā'a illā syifā uka. Syifā'an lā yughādiru saqaman

Artinya: "Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkan penyakit ini. Sembuhkanlah. Engkau Yang Maha menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit."

2. Doa Versi Kedua

Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω‘ΩŽ اِشْفِ Ψ³ΩŽΨΉΩ’Ψ―Ω‹Ψ§ ، Ψ§ΩŽΩ„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω‘ΩŽ اِشْفِ Ψ³ΩŽΨΉΩ’Ψ―Ω‹Ψ§ΨŒ Ψ§ΩŽΩ„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω‘ΩŽ اِشْفِ Ψ³ΩŽΨΉΩ’Ψ―Ω‹Ψ§

Allaahumma isyfi sa'dan. allaahumma isyfi sa'dan. allaahumma isyfi sa'dan

Artinya: "Ya Allah... sembuhkanlah ia dalam keadaan bahagia. Ya Allah... sembuhkanlah ia dalam keadaan bahagia. Ya Allah... sembuhkanlah ia dalam keadaan bahagia." (HR Muslim)

3. Doa Versi Ketiga

Ψ£ΩŽΨ³Ω’Ψ£ΩŽΩ„Ω Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω Ψ±ΩŽΨ¨Ω‘ΩŽ Ψ§Ω„Ω’ΨΉΩŽΨ±Ω’Ψ΄Ω Ψ§Ω„Ω’ΨΉΩŽΨΈΩΩŠΩ…Ω Ψ£ΩŽΩ†Ω’ ΩŠΩŽΨ΄Ω’ΩΩΩŠΩ’ΩƒΩŽ

As-Alullaaha rabbal 'arsyil 'adziimi an-yasyfiyaka (7x)

Artinya: "Aku memohon kepada Allah Tuhan Yang Maha Agung Penguasa Arasy agar berkenan menyembuhkanmu (7x)." (HR Abu Dawud dan Tirmizi)

4. Doa Versi Keempat

Ω„ΩŽΨ§ Ψ¨ΩŽΨ£Ω’Ψ³ΩŽ Ψ·ΩŽΩ‡ΩΩˆΨ±ΩŒ Ψ₯ِنْ شَاَؑ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω

Lā ba'sa thahūrun insyā'allāhu.

Artinya: "Tidak apa-apa. Insyaallah ia menjadi pembersih dosa."

5. Doa Versi Kelima

يَا Ψ³ΩŽΩ„Ω’Ω…ΩŽΨ§Ω†ΩΨŒ Ψ΄ΩŽΩΩŽΩ‰ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω Ψ³ΩŽΩ‚ΩŽΩ…ΩŽΩƒΩŽΨŒ وَغَفَرَ Ψ°ΩŽΩ†Ω’Ψ¨ΩŽΩƒΩŽΨŒ ΩˆΩŽΨΉΩŽΨ§ΩΩŽΨ§ΩƒΩŽ فِي Ψ―ΩΩŠΩ†ΩΩƒΩŽ ΩˆΩŽΨ¬ΩΨ³Ω’Ω…ΩΩƒΩŽ Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩ‰ Ω…ΩΨ―Ω‘ΩŽΨ©Ω Ψ£ΩŽΨ¬ΩŽΩ„ΩΩƒΩŽ

Ya salmaanu syafallaahu saqamaka, waghafara dzanbaka, wa 'aafaaka fii dii- nika wa jismika ila muddati ajalika

Artinya: "Wahai Salman... semoga Allah menyembuhkan penyakitmu dan mengampuni dosamu, memberikan kesehatan dalam agamamu, juga badan mu sampai kelak tiba ajalmu." (HR Ibnu Sunni)

6. Doa Versi Keenam

Ψ§Ω…Ω’Ψ³ΩŽΨ­Ω Ψ§Ω„Ω’Ψ¨ΩŽΨ£Ω’Ψ³ΩŽ Ψ±ΩŽΨ¨Ω‘ΩŽ Ψ§Ω„Ω†Ω‘ΩŽΨ§Ψ³Ω Ψ¨ΩΩŠΩŽΨ―ΩΩƒ Ψ§Ω„Ψ΄Ω‘ΩΩΩŽΨ§Ψ‘Ω Ω„ΩŽΨ§ ΩƒΩŽΨ§Ψ΄ΩΩΩŽ Ω„ΩŽΩ‡Ω Ψ₯Ω„Ω‘ΩŽΨ§ Ψ£ΩŽΩ†Ω’Ψͺَ

Arab latin: Imsahil ba'sa rabban nāsi. Bi yadikas syifā'u. Lā kāsyifa lahū illā anta.

Artinya: "Tuhan manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali Engkau."

Hikmah Menjenguk Orang Sakit

Menjenguk orang sakit mengandung banyak hikmah yang membawa manfaat bagi kedua belah pihak. Beberapa di antaranya sebagai berikut:

  1. Penjenguk dapat menyadari nikmat sehat dan mensyukuri karunia Allah SWT.
  2. Orang yang menjenguk memperoleh pahala besar sebagaimana dijanjikan Rasulullah SAW.
  3. Bagi yang sakit, dosanya dihapuskan bila ia sabar dan ridha terhadap takdir Allah.
  4. Orang yang sakit mendapat doa dari saudaranya yang berkunjung.
  5. Menumbuhkan kasih sayang serta mempererat tali persaudaraan di antara kaum muslimin.




(inf/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads