Annual International Conference on Islam, Science, and Society (AICIS+) 2025 akan berlangsung di Depok, Jawa Barat, pada 29-31 Oktober 2025. Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) menjamin tak akan ada akademisi Pro Israel yang hadir dalam acara ilmiah tersebut.
Hal ini sesuai dengan arahan Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag, Amien Suyitno. Ia minta panitia untuk menskiring pemikir dan peneliti yang akan menjadi pembicara.
"Tolong panitia benar-benar menelusuri rekam jejak semua pemateri internasional yang diundang," kata Amien Suyitno di kampus UIII Depok, Senin (27/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rektor UIII, Prof Jamhari Makruf, memastikan semuanya aman. Pemateri yang hadir bersih, tak terafiliasi Israel.
Para ilmuan yang menjadi narasumber sudah dikurasi. Mereka diskiring dengan baik oleh panitia sehingga kejadian seperti di Universitas Indonesia (UI) tidak akan terjadi di UIII.
"Soal pembicara internasional kita cari dari lembaga atau kampus yang sudah bekerja sama dengan kampus-kampus Islam," ujar Prof. Jamhari.
"Maka tidak ada kekhawatiran ke situ (kehadiran tokoh pro-Israel)," sambungnya dalam kesempatan yang sama.
Seperti diketahui, kehadiran akademisi pro-Israel ke Indonesia sempat menjadi polemik di masyarakat. Ia hadir dalam program orientasi mahasiswa Universitas Indonesia (UI) pada pertengahan Agustus 2025.
Akademisi tersebut bernama Peter Berkowitz. Ia menjadi pembicara dalam forum orientasi program Pascasarjana UI di Depok, Jawa Barat.
UI pun meminta maaf atas kejadian tersebut. Mereka mengaku khilaf telah mengundang Peter Berkowitz.
"Adapun tentang latar belakang pembicara dari luar negeri, Prof. Peter Berkowitz (The Hoover Institutions - University of Stanford), dengan segala kerendahan hati UI mengakui kurang hati-hati," kata Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI, Arie Afriansyah, dalam keterangan persnya, Minggu (24/8/2025) dikutip detikNews.
"Dan untuk itu UI meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas kekhilafan dalam kekurangcermatan saat melakukan background check terhadap yang bersangkutan," imbuhnya.
(hnh/inf)












































Komentar Terbanyak
Pemerintah RI Legalkan Umrah Mandiri, Pengusaha Travel Umrah Syok
Umrah Mandiri Dilegalkan, Pengusaha Travel Teriak ke Prabowo
Rieke Diah Pitaloka Geram, Teriak ke Purbaya Gegara Ponpes Ditagih PBB