Tutup STQH Kendari, Kemenag Ajak Masyarakat Amalkan dan Hayati Al-Qur'an

Tutup STQH Kendari, Kemenag Ajak Masyarakat Amalkan dan Hayati Al-Qur'an

Hanif Hawari - detikHikmah
Senin, 20 Okt 2025 11:00 WIB
STQH Nasional ke-28 di Kendari, Sulawesi Tenggara tahun 2025
STQH Nasional XXVIII (Foto: Dok. Kemenag)
Jakarta -

Seleksi Tilawatil Qur'an dan Hadis (STQH) Nasional XXVIII tahun 2025 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, resmi ditutup. Ajang yang berlangsung lebih dari sepekan ini tak hanya menjadi panggung kompetisi, namun juga menjadi momentum syiar Al-Qur'an dan hadis di tingkat nasional.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Abu Rokhmad, menyampaikan apresiasi mendalam atas kesuksesan penyelenggaraan STQH Nasional di Sultra. Lebih dari itu, ia memanfaatkan momen penutupan untuk mengajak seluruh masyarakat agar terus mengamalkan dan menghayati nilai-nilai suci Al-Qur'an dalam keseharian.

"Syiar Al-Qur'an dan hadis semoga tidak hanya dilakukan saat musabaqah seperti ini. Setiap hari, setiap saat, mari kita terus membaca, mengamalkan, dan menghayati isi Al-Qur'an," tutur Abu Rokhmad dalam keterangan persnya, Minggu (19/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kesuksesan STQH ini tidak hanya tercermin dari kemeriahan acara dan antusiasme peserta. Tetapi juga dari semangat tinggi masyarakat Sulawesi Tenggara dalam menyambut kegiatan religius ini.

ADVERTISEMENT

"Penyelenggaraan STQH Nasional ke-28 di Sulawesi Tenggara ini sungguh luar biasa, bahkan disebut yang terbaik oleh Sekretaris LPTQ Nasional," ujar Abu Rokhmad.

Selain aspek syiar agama, STQH juga membawa dampak sosial dan kultural yang positif bagi Kota Kendari sebagai tuan rumah. Selama sembilan hari pelaksanaan, Kendari menjadi pusat perhatian nasional dan simbol harmonisasi antara nilai religius dan semangat kebangsaan.

Pemerintah daerah dan masyarakat Sultra dinilai berhasil menjadi tuan rumah yang ramah, hangat, dan penuh semangat kebersamaan.

"Momentum ini sangat penting dan berkesan bagi kami di Kota Kendari. Spirit Al-Qur'an dan hadis akan tetap kami tinggalkan di Kota Kendari, di Sulawesi Tenggara," tutup Abu Rokhmad.




(hnh/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads