- Menasihati Istri Sesuai Ajaran Rasulullah SAW 1. Niatkan Karena Allah dan Demi Kebaikan 2. Gunakan Ucapan yang Lembut dan Tidak Menyakitkan 3. Pilih Waktu yang Tepat untuk Menasihati 4. Mulailah dengan Pujian dan Penghargaan 5. Gunakan Teladan Rasulullah SAW sebagai Acuan 6. Gunakan Dalil dengan Bijak, Bukan untuk Menggurui 7. Jangan Menasihati Saat Emosi 8. Berdoalah untuk Kebaikan Istri
Dalam kehidupan rumah tangga, perselisihan dan perbedaan pendapat adalah hal yang wajar. Suami sebagai pemimpin keluarga memiliki tanggung jawab untuk menuntun dan menasihati istri dengan cara yang baik, lembut, dan penuh kasih sayang.
Rasulullah Muhammad SAW memberikan teladan luar biasa tentang bagaimana cara menasihati istri tanpa menyakiti hatinya.
Islam mengajarkan bahwa tujuan nasihat bukan untuk merendahkan, tetapi untuk memperbaiki dan menguatkan hubungan. Berikut adalah beberapa tips menasehati istri sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW yang bisa diamalkan agar rumah tangga tetap harmonis dan penuh keberkahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam hadits, Rasulullah SAW pernah ditanya oleh Mu'awiyah bin Haidah Al-Qusyairi, "Ya Rasulullah, apa hak istri dari kami?" Beliau menjawab, "Memberinya makan sama seperti yang kamu makan, memberinya pakaian seperti yang kamu pakai, tidak sekali-kali memukul wajahnya, tidak menunjukkan caci maki kepadanya, dan tidak berkata kurang senonoh kecuali di rumah sendiri (yakni, ketika bercanda)."
Memuliakan seorang istri adalah anjuran yang disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya, "Yang terbaik di antara kamu adalah yang terbaik perlakuannya terhadap istrinya. Dan akulah- di antara kamu- yang terbaik perlakuannya terhadap istrinya."
Menasihati Istri Sesuai Ajaran Rasulullah SAW
Dirangkum dari buku Panduan Lengkap Muamalah: Menurut Al-Quran, Al-Sunnah, dan Pendapat Para Ulama karya Muhammad Al-Baqir, berikut beberapa tips menasihati istri sesuai ajaran Rasulullah SAW:
1. Niatkan Karena Allah dan Demi Kebaikan
Sebelum menasihati istri, luruskan niat bahwa nasihat yang diberikan bukan karena emosi atau ingin menunjukkan kekuasaan, tetapi semata-mata demi kebaikan dan keridaan Allah. Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya." (HR Bukhari dan Muslim)
2. Gunakan Ucapan yang Lembut dan Tidak Menyakitkan
Rasulullah SAW dikenal sebagai sosok yang lemah lembut, terutama kepada istri-istrinya. Allah SWT juga memerintahkan dalam Al-Qur'an, surah An-Nisa ayat 19,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَن تَرِثُوا۟ ٱلنِّسَآءَ كَرْهًا ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا۟ بِبَعْضِ مَآ ءَاتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّآ أَن يَأْتِينَ بِفَٰحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ ۚ فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَيَجْعَلَ ٱللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak."
Ayat ini menegaskan pentingnya memperlakukan istri dengan baik, termasuk dalam menyampaikan teguran. Hindari kata-kata kasar, sindiran, atau nada tinggi yang bisa melukai hati. Gunakan bahasa yang menenangkan agar istri merasa dihargai.
3. Pilih Waktu yang Tepat untuk Menasihati
Rasulullah SAW tidak pernah menegur istrinya di hadapan orang lain. Beliau menunggu waktu yang tepat, saat suasana tenang. Ini mengajarkan pentingnya memilih momen yang kondusif, bukan ketika emosi sedang memuncak atau istri dalam keadaan lelah.
4. Mulailah dengan Pujian dan Penghargaan
Dalam psikologi komunikasi, seseorang akan lebih mudah menerima nasihat jika terlebih dahulu diberikan apresiasi. Rasulullah SAW sering memuji kebaikan istri-istrinya sebelum menyampaikan nasihat. Dengan begitu, teguran terasa lembut dan tidak menyinggung.
5. Gunakan Teladan Rasulullah SAW sebagai Acuan
Rasulullah SAW adalah contoh terbaik dalam memperlakukan istri. Beliau tidak pernah berkata kasar, apalagi memukul. Dalam sebuah hadits dari Aisyah RA disebutkan,
"Rasulullah SAW tidak pernah memukul istri, pembantu, atau siapa pun." (HR Muslim)
6. Gunakan Dalil dengan Bijak, Bukan untuk Menggurui
Ada kalanya suami menggunakan ayat atau hadits untuk menasihati istri, tetapi cara penyampaiannya penting diperhatikan. Jangan gunakan dalil untuk "menyalahkan" atau menekan, tetapi untuk mengingatkan dengan kasih sayang. Rasulullah SAW bersabda,
"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku." (HR Tirmidzi no. 3895)
7. Jangan Menasihati Saat Emosi
Emosi yang tidak terkendali sering membuat nasihat berubah menjadi amarah. Rasulullah SAW menasihati agar umatnya menahan amarah, "Jangan marah."
Sahabat bertanya lagi, "Apa lagi, wahai Rasulullah?"
Beliau menjawab, "Jangan marah." (HR Bukhari)
8. Berdoalah untuk Kebaikan Istri
Doa adalah senjata terbaik seorang suami. Rasulullah SAW mengajarkan agar suami selalu mendoakan kebaikan bagi istrinya. Dengan doa, hati akan lebih lembut dan hubungan dipenuhi kasih sayang.
"Doa seorang muslim untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya akan dikabulkan." (HR Muslim)
(dvs/kri)
Komentar Terbanyak
Gencatan Senjata Israel-Hamas Tercapai, Takbir Menggema di Gaza
Ini yang Disepakati Israel dan Hamas untuk Akhiri Perang Gaza
2 Tahun Perang Gaza: 67 Ribu Warga Tewas, Rumah-Tempat Ibadah Hancur