Gus Fahrur Tegaskan PBNU Menolak Kehadiran Atlet Israel di Indonesia

Gus Fahrur Tegaskan PBNU Menolak Kehadiran Atlet Israel di Indonesia

Devi Setya - detikHikmah
Kamis, 09 Okt 2025 17:19 WIB
Gus Fahrul
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Rozi Foto: Dok. PBNU
Jakarta -

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur, menyatakan sikap tegas organisasi PBNU yang menolak kehadiran atlet Israel untuk bertanding di Indonesia.

Menurut Gus Fahrur, pemberian izin kepada atlet Israel bukan hanya berpotensi menimbulkan polemik di tengah masyarakat, tetapi juga dianggap mencederai amanat konstitusi Republik Indonesia yang dengan tegas menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Izin bagi atlet Israel bertanding di tanah air berpotensi menimbulkan kegaduhan publik dan mencederai amanat konstitusi kita. Indonesia sejak awal berdiri telah menegaskan menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi," ujar Gus Fahrur dikutip dari keterangan tertulis yang diterima detikHikmah, Kamis (9/10/2025).

Gus Fahrur juga menegaskan bahwa Indonesia hingga kini tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Karena itu, menurutnya, tidak ada alasan maupun manfaat bagi bangsa Indonesia untuk membuka pintu bagi atlet Israel masuk ke Indonesia, apalagi untuk berpartisipasi dalam ajang olahraga resmi.

ADVERTISEMENT

"Kita tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel. Jadi tidak ada alasan, tidak ada manfaat apa pun bagi kita untuk menerima mereka datang dan bertanding di Indonesia," kata Gus Fahrur.

Selain alasan politik dan konstitusional, Gus Fahrur juga menyinggung konsistensi historis bangsa Indonesia dalam menolak berhadapan dengan Israel di arena internasional, termasuk dalam bidang olahraga. Ia mengingatkan bahwa pada tahun 1958, Indonesia pernah memilih mundur dari babak kualifikasi Piala Dunia agar tidak harus bertanding melawan Israel.

"Sejarah mencatat, Indonesia pernah mundur dari kualifikasi Piala Dunia 1958 karena tidak ingin bertanding melawan Israel. Sikap itu menunjukkan konsistensi moral bangsa kita," ujarnya.

Menurut Gus Fahrur, penolakan terhadap kehadiran atlet Israel juga merupakan bentuk nyata solidaritas bangsa Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina. Ia menegaskan, selama Palestina masih berada di bawah penjajahan dan penindasan, Indonesia tidak boleh menormalisasi hubungan dengan Israel dalam bentuk apa pun.

"Sikap ini adalah bagian dari solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina. Selama bangsa Palestina masih dijajah dan ditindas, kita tidak boleh menormalisasi hubungan dengan Israel dalam bentuk apa pun," kata dia.

Gus Fahrur menambahkan, PBNU akan terus berdiri bersama rakyat Palestina serta mendukung setiap langkah diplomatik yang berpihak kepada kemerdekaan dan kedaulatan bangsa tersebut.

"Dari dulu sampai sekarang, sikap kita jelas: menolak penjajahan, menolak penindasan, dan menolak segala bentuk normalisasi dengan penjajah," pungkasnya.




(dvs/inf)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads