Malaikat Munkar dan Nakir bertugas mengajukan pertanyaan di alam kubur kepada manusia. Meski begitu, hanya orang beriman yang mampu menjawab pertanyaan tersebut.
Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadits menjelaskan terkait hal tersebut. Beliau berkata,
"Apabila mayat atau salah seorang dari kalian sudah dikuburkan, ia akan didatangi dua malaikat hitam dan biru, salah satunya Munkar dan yang lain Nakir, keduanya berkata: Apa pendapatmu tentang orang ini (Nabi Muhammad)? Maka ia menjawab sebagaimana ketika di dunia..." (HR Tirmidzi)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diterangkan dalam kitab At Tadzkirah Jilid 1 Bekal Menghadapi Kehidupan susunan Imam Syamsuddin Al Qurthubi terjemahan H Anshori Umar Sitanggal, sebelum bertemu malaikat Munkar dan Nakir maka roh seseorang diminta mencatat amal perbuatannya. Setelah itu, barulah kedua malaikat tersebut datang mengajukan pertanyaan.
Benarkah Hanya Orang Beriman yang Bisa Jawab Pertanyaan Munkar dan Nakir?
Mengacu pada sumber yang sama, Malaikat Munkar dan Nakir akan mengajukan pertanyaan terkait siapa Tuhan, agama, nabi serta kiblat seseorang. Orang-orang beriman akan mendapat pertolongan dari Allah SWT hingga bisa menjawab pertanyaan tersebut dan bahkan balik bertanya kepada Malaikat Munkar dan Nakir.
"Siapa yang menugaskan kalian berdua datang kemari? Siapa yang mengutus kalian kepadaku?" Biasanya, yang bisa balik bertanya adalah para ulama pilihan Allah SWT.
Lalu, salah seorang dari malaikat itu berkata kepada temannya, "Dia benar. Dia dilindungi dari keburukan kita."
Setelah itu, Malaikat Munkar dan Nakir membangun kubur mayit untuk dijadikan kubah besar. Mereka bahkan membukakan pintu menuju surga di sebelah kanannya. Dihamparkan juga permadani dari sutra surga yang ditaburi wewangian surga.
Angin lembut surga berhembus dari pintu tersebut disertai rasa segar dan wewangian. Lalu, datanglah amalnya dalam rupa manusia yang paling disukai.
Amal tersebut kemudian menghibur, mengajaknya bicara dan memenuhi cahaya dalam kuburnya. Oleh sebab itu, mayit para ulama selalu gembira dan bahagia sepanjang umur dunia, sampai datangnya hari kiamat kelak.
Para ulama itu bahkan bertanya-tanya, kapan datangnya kiamat. Sebab, tak ada yang lebih dia sukai selain datangnya kiamat.
Setelah para ulama, ada orang-orang mukmin dengan amal kebaikan semasa hidupnya. Namun, mereka tidak memiliki ilmu apa pun dan tidak tahu-menahu mengenai seluk-beluk alam malaikat.
Amal para mukminin datang setelah perginya Malaikat Ruman, dalam rupa yang paling indah, baunya harum, dan pakaian indah. Amal itu berkata kepadanya, "Tidakkah kamu mengenalku?" Mayit itu balik bertanya, "Siapakah kamu, yang Allah karuniakan kepadaku dalam kesendirianku?"
Dia jawab, "Aku adalah amal baikmu. Jangan sedih, dan jangan takut. Sebentar lagi Malaikat Munkar dan Nakir akan datang kepadamu. Maka, jangan kaget."
Selanjutnya, amal itu mengajarinya bagaimana berhujah. Tatkala mayit itu dalam keadaan demikian, tiba-tiba dia dibentak oleh Malaikat Munkar dan Nakir, disuruhnya untuk duduk seraya menyampaikan pertanyaan yang sama yakni, "Siapa Tuhanmu?" Apa agamamu? Siapa Nabimu? Apa kiblatmu?"
Maka mayit orang beriman itu menjawab, "Allah Tuhanku, Muhammad Nabiku, Al-Qur'an pemimpinku, Ka'bah kiblatku, Ibrahim bapakku, agamanya adalah agamaku," tanpa kesulitan.
Maka kedua malaikat itu berkata, "Kamu benar."
Setelah itu, keduanya memperlakukan mayit orang mukmin layaknya para ulama. Namun, kali ini kedua malaikat memperlihatkan tempat yang sedianya untuk orang itu di neraka, sehingga dia bisa melihat ular-ular, kalajengking, rantai-rantai, belenggu-belenggu, air panas, dan semua kesusahan yang ada di sana, seperti nanah campur darah dan buah zaqqum.
Melihat hal tersebut, mereka terkejut. Tetapi, kedua malaikat itu segera berkata, "Tidak usah khawatir. Tempatmu ini telah diganti oleh Allah Ta'ala untukmu dengan tempat lain di surga."
Wallahu a'lam.
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Kemenhaj Rombak Sistem Antrean Haji, Tak Ada Lagi Masa Tunggu 48 Tahun
Antrean Haji Tiap Daerah Akan Dipukul Rata 26-27 Tahun
Waketum MUI: Seret Benyamin Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional