Dalam ajaran Islam, kehidupan setelah kematian bukanlah akhir, melainkan pintu menuju alam yang baru. Di dalam sebuah hadits disebutkan adanya dua sosok malaikat berwajah hitam dan biru yang akan mendatangi manusia setelah ia dikuburkan.
Kedua malaikat ini memiliki peran penting dalam menguji keyakinan seorang hamba. Pertanyaan yang mereka ajukan akan menentukan bagaimana perjalanan seseorang di alam kubur hingga tiba hari kebangkitan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malaikat Munkar-Nakir Adalah Malaikat Hitam dan Biru
Malaikat hitam dan biru yang disebutkan dalam hadits adalah Munkar dan Nakir, dua malaikat yang ditugaskan Allah untuk menguji manusia di alam kubur. Mereka akan menanyakan tentang keyakinan seorang hamba terhadap Allah dan Rasul-Nya sebagai ujian pertama setelah kematian.
Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:
( إِذَا قُبِرَ الْمَيِّتُ أَوْ قَالَ أَحَدُكُمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ يُقَالُ لأَحَدِهِمَا الْمُنْكَرُ وَالآخَرُ النَّكِيرُ ، فَيَقُولَانِ : مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ ؟ فَيَقُولُ مَا كَانَ يَقُولُ : هُوَ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ ، أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . فَيَقُولانِ : قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ هَذَا ، ثُمَّ يُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ سَبْعُونَ ذِرَاعًا فِي سَبْعِينَ ، ثُمَّ يُنَوَّرُ لَهُ فِيهِ ، ثُمَّ يُقَالُ لَهُ : نَمْ ، فَيَقُولُ : أَرْجِعُ إِلَى أَهْلِي فَأُخْبِرُهُمْ ، فَيَقُولَانِ : نَمْ كَنَوْمَةِ الْعَرُوسِ الَّذِي لا يُوقِظُهُ إِلا أَحَبُّ أَهْلِهِ إِلَيْهِ حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ .وَإِنْ كَانَ مُنَافِقًا قَالَ : سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ فَقُلْتُ مِثْلَهُ لا أَدْرِي . فَيَقُولَانِ : قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ ذَلِكَ ، فَيُقَالُ لِلأَرْضِ : الْتَئِمِي عَلَيْهِ ، فَتَلْتَئِمُ عَلَيْهِ ، فَتَخْتَلِفُ فِيهَا أَضْلاعُهُ ، فَلا يَزَالُ فِيهَا مُعَذَّبًا حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ ) والحديث حسنه الألباني في صحيح الترمذي .
"Apabila mayit atau salah seorang dari kalian sudah dikuburkan, ia akan didatangi dua malaikat hitam dan biru, salah satunya Mungkar dan yang lain Nakir, keduanya berkata: Apa pendapatmu tentang orang ini (Nabi Muhammad)?, maka ia menjawab sebagaimana ketika di dunia: Abdullah dan Rasul-Nya, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Keduanya berkata: Kami telah mengetahui bahwa kamu dahulu telah mengatakan itu. Kemudian kuburannya diperluas 70 x 70 hasta, dan diberi penerangan, da dikatakan: Tidurlah. Dia menjawab: "Aku mau pulang ke rumah untuk memberitahu keluargaku". Keduanya berkata: "Tidurlah, sebagaimana tidurnya pengantin baru, tidak ada yang dapat membangunkannya kecuali orang yang paling dicintainya, sampai Allah membangkitkannya dari tempat tidurnya tersebut".
Keadaan Manusia sebelum Bertemu Munkar dan Nakir
Dalam kitab At-Tadzkirah Jilid 1 Bekal Menghadapi Kehidupan Abadi karya Imam Syamsuddin Al-Qurthubi dijelaskan bahwa sebelum seseorang berhadapan dengan Malaikat Munkar dan Nakir, rohnya terlebih dahulu akan diminta mencatat seluruh amal perbuatannya.
Setelah proses itu selesai, barulah ia akan diuji dengan pertanyaan dari kedua malaikat tersebut.
Abu Hamid dalam kitabnya, Kasyf Ulum Al-Akhirah, mencatat riwayat Ibnu Mas'ud RA yang pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, apa yang pertama kali dialami oleh mayit setelah dimasukkan ke dalam kubur?"
Beliau menjawab bahwa malaikat bernama Ruman akan datang, lalu berkata kepada mayit, "Tulislah amal perbuatanmu." Ketika mayit menjawab bahwa ia tidak memiliki tinta maupun kertas, malaikat Ruman menjelaskan bahwa kain kafannya adalah kertas, air liurnya menjadi tinta, dan jarinya berfungsi sebagai pena.
Saat itu juga, meski semasa hidupnya ia tidak bisa menulis, mayit akan mampu menuliskan segala amal baik dan buruknya dengan jelas seakan baru terjadi kemarin. Kemudian catatan itu dilipat dan digantungkan pada lehernya sebagai bukti.
Pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir
Masih mengutip kitab At-Tadzkirah Jilid 1 Bekal Menghadapi Kehidupan Abadi, di alam kubur, kedua malaikat tersebut lalu mengajukan pertanyaan kepada mayit:
"Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa Nabimu? Apa kiblatmu?"
Jika seseorang diberi keteguhan oleh Allah, ia bahkan dapat membalikkan pertanyaan itu kepada malaikat, namun hal ini hanya dapat dilakukan oleh para manusia pilihan.
Salah satu malaikat kemudian berkata kepada temannya, "Dia benar, dia terlindung dari keburukan kita." Setelah itu, kubur mayit dibangun menyerupai kubah luas, dibukakan sebuah pintu menuju surga di sebelah kanan, dan dihamparkan permadani dari sutra surga yang penuh dengan wewangian.
Dari pintu tersebut berhembus angin segar yang membawa aroma harum surga. Lalu datanglah amal perbuatannya sendiri dalam rupa manusia yang paling disenangi, menghiburnya, menemaninya berbicara, serta menerangi kuburnya dengan cahaya.
Orang beriman pun bahagia dan gembira menantikan datangnya kiamat, karena ia tahu surga telah menantinya. Kedua malaikat memperlihatkan sejenak tempatnya di neraka sebagai perbandingan, lalu menegaskan bahwa Allah telah menggantikannya dengan surga, sehingga ia semakin tenang dan penuh syukur.
Pertanyaan Bagi yang Ragu tentang Kebenaran Islam
Dijelaskan dalam sumber sebelumnya, ada sebagian manusia yang terhalang untuk menjawab pertanyaan malaikat di alam kubur. Bila akidahnya menyimpang, ia tidak mampu mengatakan, "Allah Tuhanku," dan justru mengucapkan kata-kata lain.
Sebagian lagi merasa berat mengucapkan, "Islam agamaku," karena hatinya dipenuhi keraguan atau tergoda saat menjelang kematian. Begitu pula orang yang tidak menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidupnya.
Ada juga yang tidak bisa menyebut, "Nabiku Muhammad," sebab ia telah melupakan sunnah-sunnah beliau. Demikian pula orang yang lalai dalam shalat, tidak menjaga wudhu, atau tidak khusyuk, akan sulit menyebut kiblatnya.
Pertanyaan untuk Orang yang Mendustakan Agama
Imam Syamsuddin Al-Qurthubi melanjutkan penjelasan dalam bukunya bahwa bagi orang yang durhaka dan mendustakan agama Allah SWT, kedua malaikat akan menanyainya, "Siapa Tuhanmu?" Namun ia hanya menjawab, "Aku tidak tahu."
Maka malaikat berkata, "Engkau tidak tahu dan tidak mengenal-Nya." Setelah itu, mereka menghantamnya dengan gada besar hingga ia terbenam ke bumi lapis ketujuh, lalu dimuntahkan kembali dan dipukul berulang kali hingga tujuh kali.
Wallahu alam.
(hnh/inf)
Komentar Terbanyak
Ribuan Orang Teken Petisi Copot Gus Yahya dari MWA UI
142 Negara PBB Setuju Palestina Merdeka tapi Gaza Terus Digempur Israel
KTT Darurat Arab-Islam di Doha Kecam Serangan Israel, Hasilkan 25 Poin Komunike